Tiba-tiba pintu rumah kami ada yang mengetok
"Tok-tok-tok"
* * *
Tanpa disuruh ibuku aku bergegas kearah pintu meninggalkan bacaanku, aku melirik Kearah jendela yang terletak tepat disamping pintu rumah kami.
Oh ternyata Tiara, batinku dalam hati.aku membuka pintu rumah, menarik gagang pintu. "Ada apa datang malam-malam begini?" Aku bertanya kepada Tiara, tumben-tumben Tiara datang.
"eh emangnya ini jam berapa?" ia melirik jam diruang tengah, jam menunjukkan pukul 10 lewat 13 detik. "Baru jam 10" sambungnya.
"Ada keperluan apa Tiara?" aku kembali bertanya. "Oh ini Vi aku tadi lupa mau ngembaliin power bank yang aku pinjam pagi tadi" Tiara menyodorkan powerbank milikku, aku bahkan lupa bahwa pagi tadi ia meminjam power bank ini.
"terimakasih yah Vi, maaf mengganggu. sampai jumpa pagi ini" ia menuruni anak tangga rumahku memasuki mobil biru miliknya.
Aku tidak membalas ucapan terimakasih nya hanya membalas dengan anggukan perlahan.
Saat mobil itu menghilang dibalik gang menuju rumahku aku bergegas masuk kerumah kembali mengunci rumahku.
"siapa?"mamaku masih menonton televisi, James telah beranjak dari tempat tadi, mungkin ia sudah berada di kamarnya tertidur karena kelelahan
.
"Tiara, dia mengembalikan power bank" aku menjawab singkat.
Mamaku hanya mengangguk perlahan.Tanpa banyak bicara aku pergi ke kamar mandi menyikat gigiku, membersihkan kaki dan tanganku, lalu tertidur di kamarku.
Aku menutup pintu kamar merebahkan diriku. menarik selimut dan mendekap guling disampingku.
Tunggu aku teringat suara orang itu, orang jahil itu suaranya samar-samar terdengar hingga aku terlelap tidur.
* * *
"Huh...huuh" napasku menderu-deru, aku mimpi buruk. Aku langsung bergegas menuju kamar mandi membasuh mukaku, aku melihat kaca sekilas. Melihat sosoknya terbayang bayang.
Sosoknya besar aku tak melihat mukanya, ia membunuh teman-temanku, tetes darah. Oh iya, aku ingat dia membunuh ibuku dengan sadis.
Mimpiku masih terbayang-bayang aku sangat takut.
3.00 AM
Jam tanganku menunjukkan pukul 3 dini hari, Jam yang konon katanya merupakan... Tidak tidak itu hanya bohong. aku kembali memasuki kamar, sungguh dia amat menyeramkan, Semoga mimpiku takkan pernah terjadi.
* * *
"Kringggggg..." Jam weker ku berdering menandakan ini sekarang sudah pukul 5.30 AM.
Dua setengah jam aku terjaga dari tidurku semenjak aku terbangun karena mimpi itu aku menutup seluruh badanku dengan selimut, tidak peduli aku kepanasan.Aku memberanikan diri beranjak dari tempat tidurku, menuju pintu, mam sudah berada di dapur.
"Syukurlah mam sudah bangun"batinku dalam hatiAku menghampiri mam, ia membuat sarapan untuk pagi ini.
"Hai caro, tumben sekali kau bangun sepagi ini, ada apa?" mam bertanya kepadaku saat ia melihatku di daun pintu dapur.Aku tidak menjawab pertanyaan mam, hanya memandangnya, mam sepertinya sibuk aku menghampirinya. Aku mulai membantu mam, mam juga tak banyak bicara dan mengulangi pertanyaannya yang tak kujawab tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panggilan Darurat(HIATUS)
Mystery / ThrillerNamanya Silvia, ia adalah seorang pengangkat telepon darurat. Namun tahun ini ia merasakan hal-hal aneh, hal hal yang seperti membututinya. Dia melawan seseorang yang seharusnya tak ia lawan, teman dekatnya butuh bantuannya. Hari hari yang begitu ge...