Reuni

28 3 3
                                    

Pagi cerah, matahari terbit di ufuk barat. Memberikan cahaya yang indah, menerangi kota kami.

Kemarin semenjak Paman smith menginap dirumah kami, Kini aku Mulai melakukan aktivitas seperti biasa. Sejak Absen dua hari ditempat kerja aku merindukan tempat duduk kantor yang nyaman bersama temanku Tiara.

Jam menunjukkan pukul 7 pagi, aku menunggu Tiara tiba di rumahku.
Orang itu datang saat aku telah menghabiskan sepuluh lembar kertas buku.

Tiara menganggukkan kepalanya menandakan bahwa ia ingin segera bergegas pergi. Aku berpamitan, lalu menuju mobil Merah mengkilap tersebut.

"Enak nih! Libur dua hari" Tiara memulai percakapan saat mobil melaju pelan di jalan besar.

Aku mengangguk perlahan, tidak peduli dengan ucapan Tiara.

"Vi, kamu sudah tahu belum, nanti kita bakal reuni" Tiara menggantikan topik pembicaraan, saat mobilnya berhenti di lampu merah.

"Hah? Reuni apaan?" Jawabku.

"Iya reuni, reuni teman kuliah kita, Brian dan Anton juga datang!"

"Kapan? Dimana ? Kamu tahu dari siapa?"

"Katanya sih lusa malam, kalo tempatnya belum tau, Brian ngirimin aku pesan pribadi malam tadi".

Aku mengangguk perlahan, reuni? Hmmm baguslah.
Sudah lama kami tidak reuni bareng, sejak 5 tahun keluar dari universitas, melakukan pekerjaan masing-masing acara reuni tentu sangat Di damba-dambakan sepertinya.

* * *

04:30 PM

Aku pulang dari kantor. 
cukup banyak telepon masuk hari ini.
Sore ini aku tak langsung pulang kerumah, rencananya aku ingin pergi ke perpustakaan bersama Tiara.

Perpustakaan nya tidak jauh hanya berjarak 10 atau mungkin 15 bangunan dari kantor kami, melawan arah menuju rumahku.

Ban mobil menggelinding  melaju kencang melewati jalan yang lenggang, hanya terlihat pejalan kaki.

Tidak sampai 5 menit mobil yang dikendarai Tiara telah terparkir rapi di parkiran depan perpustakaan.

Hari ini aku ingin mengembalikan buku perpustakaan dan meminjam Buku yang lain.

Perpustakaan yang kami kunjungi adalah perpustakaan milik pemerintah, berdiri kokoh diatas tanah yang cukup luas.
Gedungnya memiliki 3 lantai, disertai balkon menghadap arah Utara.

Tak hanya itu Di setiap balkon memiliki sebuah payung dan tempat duduk yang nyaman untuk membaca buku.

Pembagian lantai pada perpustakaan ini bertujuan untuk membedakan bacaan tiap umur, lantai pertama berisi ruang bermain dan Buku-buku bergambar, terus keruang kedua berisi buku-buku yang cocok untuk anak seusianya James, dan ruang terakhir ruang ketiga berisi buku yang bisa dibilang agak sedikit dewasa.

Aku dan Tiara meniti tangga menuju lantai tiga dengan tergesa-gesa,  kami harus cepat-cepat karena waktu kerja perpustakaan akan berakhir.

"Lo milih buku apa lagi sih. Gua dah dapet nih, Udah buruan milih buku aja lemot! " Tiara mengomel cepat bak orang di kejar setan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Panggilan Darurat(HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang