"Informasi tentang diri lo cuma sedikit. Lo nggak mau ngasih tau gue yang lainnya?"
Biru berdeham. "Nggak perlu ditanya dan dicari tau."
"Nggak boleh?"
"Gue nggak bilang nggak boleh."
Gadis berkuncir kuda itu mengangkat alisnya, seakan menunggu Biru mengeluarkan satu kalimat lagi.
Tapi nihil. Biru sudah diam, mengunci bibirnya rapat-rapat.
Menghela napas, Ruby menyenderkan kepalanya ke bahu Biru, sejenak, 5 detik, lalu menegakkan kepalanya kembali. "Terus, kenapa?"
"Sebaiknya jangan."
—
salam, helonav.
4 Maret 2020,
8.00 pm.

KAMU SEDANG MEMBACA
biruby
Teen Fiction"Lo pura-pura nggak suka sama gue, tapi tetap aja lo tertarik. Iya, kan?" Biru mendorong dahi Ruby dengan jari telunjuknya, pelan. "Jangan geer." Copyright©, helonav.