3.

3.5K 370 28
                                    

Aku tak salah dengarkan? Benarkah Haechan mengatakan suka padaku? Sungguh? Ini bukan mimpi?

Aku terdiam, menatap gadis manis yang masih menunduk dihadapanku.

" Maaf kak! Maaf karena aku lancang suka sama Kak Amar! Aku tau aku gak cantik kaya temen deket kakak. Tapi-"

" Chan," Potongku sebelum gadis kesayanganku ini merancau lebih jauh.

" Kamu boleh kok suka sama Kakak." Haechan menatapku, mata bulatnya yang indah menatapku tak percaya.

" Harusnya kakak gak jadi pengecut, kakak itu sudah suka sama kamu lama tapi kakak gak punya keberanian buat bilang suka sama kamu. Kakak jadi malu malah kamu yang bilang suka ke kakak duluan."

" Kak Amar gak bercanda kan?" Tanyanya masih tak percaya.

" Sayang kakak ke kamu itu bukan lelucon Chan, kakak beneran suka sama kamu dari pertama kakak ketemu kamu."

Haechan diam, mengambil gelas di hadapannya lalu menenggak isinya hingga tandas. " Jadiiii ?" Tanyanya menggantung

" Jadi ....





Haechan mau gak jadi pacar kakak?" Aku pun menanyakan pertanyaan yang selama ini hanya ada di otakku tanpa ragu lagi. Aku yakin gadis kesayanganku itu akan menjawab iya.

" Iya, Aku mau kak." Jawabnya tanpa ragu. Aku pun mencium punggung tangan Haechan yang sedari tadi ada di genggamanku.

Sungguh perasaan lega dan bahagia begitu membuncah di dadaku. Ternyata penantian 2 tahun ini tidak sia - sia. Tugas baru untukku, menjaga ini semua sampai nanti.

💚💚💚

" Kak, nonton itu yuk!" Tunjuk Haechan pada salah satu poster yang dipasang didepan bioskop.

Ah sial! Kenapa harus film dengan genre paling aku benci yang ingin dia tonton.

" Gak jadi deh kak, kita ke alun - alun aja yuk!" Ucap Haechan menarik tanganku untuk menjauh dari bioskop.

" Kenapa gak jadi?" Tanyaku heran, aku tau dia tadi terlihat bersemangat.

Haechan tersenyum, " Aku lupa kalau kak Amar gak bisa nonton film horror." Jawabnya

" Kalau kamu mau nonton ayok!" Ajakku, jujur aku tak ingin kencan pertama ini gagal hanya karena film horror.

" Aku gak seegois itu kak, kak Dery pernah bilang kalau kakak anti sama hal berbau horor ataupun mistis. Kita ke alun - alun aja yuk. Lebih asyik kayanya." Ajaknya seraya bergelayut manja di lenganku.

" Makasih ya Chan udah mau ngertiin kakak." AKu rapikan surai lembut Haechan yang sedikit berantakan.

" Makasih kembali sayang." Jawabnya dengan senyum manis terukir di wajahnya, aku menghentikan langkahku membuat Haechan menatapku heran.

" Coba ulangin panggil kakak pakai sayang" Pintaku, semburat kemerahan terlihat diwajah manis gadis kesayanganku.

" Kakak ih." Ucapnya malu - malu. Aku hanya mamandangnya penuh harap, sungguh wajahnya yang malu - malu terlihat jauh jauh jauh lebih cantik.

" Ayok ke alun - alun ntar kalau kemalaman malah rame!" Ucapnya gemas karena aku tak kunjung melanjutkan langkahku

" Panggil sayang dulu baru kita ke alun - alun." Mendengar syarat dariku, bibir Haechan mencebik lucu. Astaga andai bukan di tempat umum.

" Kak Amar sayang, udahkan? Ayok!" Ucapnya lagi menarik tangannya yang ada di genggamanku.

" Chan, boleh kakak cium kamu?" Tanyaku membuatnya berbalik menatapku tak percaya. Aku pun mendekatkan diriku pada gadis kesayanganku.

" Kak!"

" Mulai sekarang, panggilnya sayang aja ya." Pintaku lalu mengecup puncak kepala Haechan.





















End


Muehehehehe

































Tbc aja deh

Genggam ⚠️ Markhyuck GS ⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang