4.

4.3K 377 30
                                    

Aku sudah berdiri didepan gerbang rumah Haechan. Berdiri disamping motor sambil memainkan ponselku. Menanyakan apa gadisku sudah siap.

" Mark, masuk dulu gih sekalian sarapan bareng." Ajak bunda sambil membuka pintu gerbang, Aku menoleh lalu tersenyum pada bunda setelah mengucapkan terima kasih. Memasukkan motorku ke halaman rumah Haechan dan memarkirnya tepat disebelah motor Hendery.

" Kenapa gak langsung masuk aja tadi?" Tanya Ayah Jhonny saat Aku sudah ikut bergabung di meja makan bersama keluarga Haechan.

" Gerbangnya dikunci om, mau mencet bel takut ganggu waktu sarapan." Jawabku dan dibalas anggukan oleh Ayah Jhonny. " Makasih!" Ucapku saat Haechan menyerahkan piring berisi nasi lengkap dengan lauk pauk yang dia ambilkan untukku.

" Dek, lulus sekolah mau nikah aja gak?" Pertanyaan tiba - tiba Hendery membuat aku tersedak, Bunda memukul lengan Hendery, anak sulungnya itu memang selalu usil setiap hari.

" Mau kalau calonnya udah siap." Jawab Haechan enteng setelah memberikan minuman kepadaku sambil menepuk - nepuk pelan punggungku.

" Mau ayah jodohin sama Jeffry gak dek? Ganteng lho anaknya. Apalagi kerjaan udah pasti." Astaga, cobaan apalagi ini? Baru saja aku jadi kekasih Haechan dua hari tapi ayahnya ingin menjodohkan gadisku dengan orang lain.

" Ayah ~" Rengek Haechan.

Aku kenal siapa Jeffry, polisi muda yang tampan dan jadi idaman setiap wanita sepertinya. Jika harus bersaing dengan pemuda itu, sepertinya nyaliku sudah menciut. Aku tak setampan dan tak setinggi kak Jeffry, tapi jika bersaing soal sebanyak apa sayangku pada gadisku, aku yakin kak Jeffry tak ada apa - apanya.

" Kenapa? Adek kan masih jomblo." Tanya bunda, Aku menatap gadisku dengan pandangan penuh tanya. Haechan tersenyum kikuk, memegang lututku lalu menepuk pelan.

" Om, tante. Sebelumnya saya mau minta maaf karena saya belum izin sebelumnya. Sebenarnya saya sama Haechan baru memutuskan untuk menjalin hubungan 2 hari yang lalu." Ucapku, aku tak ingin gadisku dijodohkan dengan orang lain. Jujur ini salahku karena memang aku belum mengatakan pada keluarga Haechan bahwa aku mengencani anak gadisnya.

" Oh udah jadi ternyata, pantesan dua hari ada yang gak galau." Ucap Ayah mengusak lembut kepala Haechan.

Aku bingung apa maksud ucapan Ayah Jhonny, memandang satu per satu wajah yang ada di ruang makan. Sampai saat Hendery tertawa terbahak - bahak saat melihat raut bingung terpancar di wajahku.

" Haechan itu tiap hari yang diomongin kamu mulu, dia bilang mau nyatain perasaannya ke kamu karena kamu gak peka sama kode dia. Cuma dia gak bilang kalau udah berhasil." Jelas bunda, jujur saja saat ini wajahku memanas. Aku malu ternyata seluruh keluarga Haechan tau kalau anak bungsunya itu menyukaiku. Salahkan saja Amarka yang pengecut ini.

" Jagain anak ayah sama bunda, jangan disakitin apalagi dibikin hamil sebelum sah. Ayah seneng kamu cowo pilihan Haechan. Ayah kira si Siapa itu yang sering nganter adek? Yang tampangnya begajulan terus badannya sama kaya ayah."

" Hanggono?" Tanya Haechan memastikan orang yang dimaksud ayahnya.

" Nah iya, Yang tiap hari nganter atau jemput kamu dek. Ayah kira dia pacar kamu."

" Dih ayah ih, bisa ditelen hidup - hidup adek sama si Meysa kalau sampe berani nyolek si Han. Lagian adek kan sayangnya sama Kak Amar." Lagi dan lagi, wajahku memerah menahan gemas pada gadisku.

" Saya janji sama om dan tante juga Hendery, saya akan jaga Haechan dan sayangi Haechan lebih dari diri saya sendiri." Aku pun membuat janji itu dihadapan keluarga gadis kesayanganku.

" Udahlah, adek lulus sekolah langsung nikahin aja sama Mark." Ceplos Hendery yang membuat tawa terdengar di acara sarapan pagi ini.

💚💚💚

Aku sudah sampai di depan gerbang sekolah Haechan, merapikan rambut Haechan yang sedikit berantakan setelah menggenakan helm.

" Nanti pulangnya mau dijemput?" Tanyaku

" Gak usah ya kak, aku bareng Han aja." Jawab Haechan sambil memainkan tanganku.

" Nanti banyak yang ngira kamu pacar Han." Aku mencebikkan bibirku membuat Haechan tertawa lalu memukul lembut bibirku.

" Gak bakalan, seluruh sekolah tau siapa pacar Han. Lagian mau digosipin sama siapa juga yang penting sayangnya aku kan buat kak Amar. Ya udah aku masuk dulu ya, mau ke perpus dulu soalnya." Pamitnya, aku menahan tangan gadisku membuatnya menatapku penuh tanya.

" Gak mau sun kakak dulu gitu?" Tanyaku bermaksud menggodanya. Ah aku suka semburat dipipi gadisku yang terlihat saat dia malu - malu.

" Ish kak Amar~! Gak boleh mesum di tempat umum. Udah ah,katanya kak Amar ada kelas pagi." Ucapnya

" Becanda sayang, ya udah kamu masuk dulu habis itu kakak ke kampus. Sayangnya kakak harus rajin belajarnya biar bisa lulus ntar langsung nikah."

" Masih pagi gak usah bikin aku deg degan. Aku masuk dulu ya kak! Kak Amar hati - hati jangan ngebut, sayang kak Amar." Ucapnya mencubit pelan pipiku lalu berlari masuk ke sekolahnya. Tolong Selamatkan jantungku!!!


















Tbc

Ini gimana ini? Kenapa berantakan ☹️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Genggam ⚠️ Markhyuck GS ⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang