08

274 27 5
                                    

Begitulah cerita pertemuan mereka di masa lalu. . .
Terutama bina yang sama sekali tidak memberi kabar untuk bima. Devy yang selalu mencoba untuk menghubunginya di bulan pertama mereka berpisah. Tetapi, tetap saja. Hasilnya tidak ada.

Bahkan Steven yang mempunyai teman dekat di Amerika bernama Felix; ia juga tidak mengetahui keberadaannya. Bina kamu dimana?

ooo

BACK OFF

Kringgg..Kringg

"Halo bun?"

"Kamu dimana? Ayok pulang kerumah sayang" ucap bunda yang panik karena anak pertamanya pergi ke Bali tanpa bilang ke orang tuanya.

bima senyum, "Iya bun iya nanti ya.. bima masih ada proyek disini"

"Jaga kesehatan ya sayang.. ini adekmu kesal gak kamu ajak"

Bima terkekeh, "yaudah aku tutup ya salam buat papa dan bunga"

Tutt...

Bima tidak ingin beranjak dari pasir putih dengan pandangan yang sangat indah didepannya saat ini. Kapan lagi ia bisa refreshing ditengah sibuknya pekerjaannya sekarang. Terlebih ayahnya memberikan banyak pekerjaan untuknya. Pundak Bima seperti ingin copot rasanya. Tapi ia tahu bahwa inilah hidup, ia harus jalanin, ia tidak ingin menyerah, kecuali cintanya.

Sudah genap 8 tahun dan Bima masih disini. 8 tahun bukan hal yang mudah. Ia sangat bekerja keras untuk berada dititik ini apalagi ia menjabati Direktur diperusahaan bapaknya.

Bekerja keras? Iya. Dia bekerja keras menunggu sang putri kembali kepelukannya. Tetapi segala usaha yang Bima lakukan, tidak membuahkan hasil. Harapannya sia-sia untuk menunggu perempuan itu. Dan setiap ia ingin mengingat momen singkatnya bersama Bina, air matanya terus akan membentuk genangan dikelopak.

Aku yang salah pernah merelakanmu jauh Bina. Hingga kumenyesal mengapa aku begitu rapuh seperti daun yang bergugur.

Melepaskanmu tanpa menarikmu kembali

Dan sejak 8 tahun itu aku terus berpikir,
Kau akan kembali, bukan?

ooo

"Tolong berkasnya kamu kasih ke Pak Ivan ya"

"Baik pak. Terima kasih" pamit sekretaris Bima dari ruang kerjanya.

Capek banget, seharian cuma bisa menghadap kertas jelek ini semua

Tiba-tiba terdengar bunyi hp

Kringggg... kringgg...

"Ya ampun bunda mau apa lagi sih" gerutunya dalam hati

"Iya bundaku sayang" ucap bima mengangkat telepon sambil memegang pelipisnya

"Kamu ini bunda suruh balik rumah belum juga balik!!"

"Aduh.. kerjaanku di Bali masih banyak bun dan proyeknya selesainya 3 hari lagi"

"Kamu ini gak kangen bunda apa ya? CEPAT BALIK!"

Tut! Bunda mematikan telepon secara sepihak

"Anjir!! Bisa gila gue" Ketus bima sambil mengacak rambutnya

Back On ─ han chaeryeong✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang