02

778 88 11
                                    

"Hai aku devy. Salam kenal ya" gadis berambut pendek dengan mata almon dan berambut poni itu yang sudah daritadi berada disamping bina menyodorkan tangannya sambil tersenyum.

"Hai juga aku bina. Salam kenal juga" ucap bina.

"Asal kamu dari malang? Artinya kamu pintar bahasa jawa dong?"

"Ah.. iya aku bisa bahasa jawa kok" menjawab pertanyaan devy dan membuat devy menganggukkan kepalanya mengerti.

"Kelihatan kok suaramu medok gitu. Hahaha" seketika ketawa devy membuat bina ikut ketawa.

Namanya juga orang yang sudah lama tinggal dijawa dan melekat darah daging. Sudah pasti logatnya sangat susah untuk hilang.

"Kamu lucu ya.. yaampun" kata bina dengan tatapan senyum dan jujur.

"Aku emang lucu dan banyak omong. Tapi aku kayak gini susah banget loh buat dapat cowok"
kata devy berbisik sambil mendekatkan wajahnya ke telinga bina.

Bina yang baru mengetahui sifat teman barunya seketika teringat oleh lelaki yang duduk dibelakangnya.

Berpikir sifat seperti apa yang ada dibenak lelaki itu. "Menyeramkan" mungkin cocok untuk sifat lelaki itu.

"Bina"
"Bina?"
"Binaaa!" Teriak devy sambil menganggetkan lamunan bina.

"eh iya dev, maaf" sentak bina.

"Kamu melamun kenapa sih?" Devy yang heran menatap wajab bingung temannya.

"Ah aku gak apa apa hanya mikir kapan pelajaran ini selesai"

Tiba tiba suara berat itu terdengar
"Baru pelajaran kedua dah mau pulang, mending gak usah sekolah disini aja"
ketus lelaki itu sambil menatap kembali papan tulis.

Bina yang tersentak mendengar perkataan lelaki itu seketika membuat dirinya merasa sedih.
Bukan karena kalimat lelaki itu, tetapi dia sedih Mengapa lelaki itu berkata yang ketus kepada dirinya yang sama sekali belum kenal dengan bina.

Steven yang mendengar perkataan bima seketika menyenggol lengan bima
"Lu gaboleh gitu ke cewek anjir" berbisik ke bima dengan kesal.

"Oh iya kamu murid baru" ucap steven seraya mencolek bina dengan pulpen.

"Jangan dimasukin ke hati ya omongan ini cowo sampingku.. emang mulutnya gabisa diajarin walaupun pintar" kata steven sambil melihat bima yang langsung mengalihkan matanya ke jendela kelas.

"iya gapapa kok, kan aku juga yang salah karena ngeluh" kata bina dibarengin oleh senyum tipis yang daritadi merasa bersalah karena merasa dirinya terlalu memasukkan hati ucapan lelaki dingin yang berada dibelakangnya.

Steven mengerti langsung menyodorkan tangannya "Btw kita belum kenalan. Aku Steven. Salam kenal"

Bina pun membalas dengan anggukan dan senyum "bina. Salam kenal juga"

"Bina.. lu hati hati sama steven soalnya dia orangnya bacot banget" kata devy yang langsung menyenggol bina.

Tetapi sayang sekali, steven yang mendengar langsung menaikkan alis kanannya dan berkata

"lu kali yang bacot pake bawa namaku segala" sambil menatap tajam mata devy.


Devy yang geram dengan kalimat dari steven merasa tidak mau kalah dan membalas
"ngaca dong mas. Daritadi yang banyak omong emang siapa ya?" sambil tertawa senang melihat steven yang sudah mengguruti dirinya.

Steven yang kesal melihat devy langsung diam karena tidak mau meributkan hal yang sepele menjadi panjang apalagi kalau masalah itu bersama wanita.

Back On ─ han chaeryeong✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang