PART 1

45K 951 16
                                    

"Berhentilah menangis Jalang!" teriak Ayah didepan wajahku yang membuatku semakin menangis tanpa mengeluarkan suara.

"Bila kau tak menghentikan tangisanmu itu kau akan mendapat hukuman dariku!" Ayah menatap dengan tajam kearahku. "Seharusnya kau bahagia karena sebenar lagi kau terlepas dariku dan hidup dengan penuh kemewahan."

"A...ku tidak ingin menikah dengan orang yang tidak aku kenal dan tidak aku cintai ayah. Hiks hiks hiks." aku menatap ayah dengan air mata yang terus mengalir.

PLAK

"Dengar ini baik-baik. Berhenti menagis dan mulailah bersiap-siap bila kau tidak ingin mendapatkan hukuman dariku. Kau mengerti?!" aku menganggutkan kepala dengan memegang pipiku yang baru saja ditampar oleh ayah.

BRAK

Ayah keluar dari kamarku dengan membanting pintu dan meninggalkan aku seorang diri didalam kamar. Ingin rasanya aku menyalahkan takdir yang tuhan berikan kepadaku, kesalahan apa yang aku buat dimasa lalu hingga aku harus merasakan penderitaan ini.

Aku memperhatikan sekitarku dengan getir. Tidak ada lagi yang bisa membuatku bertahan untuk tinggal dirumah ini. Aku harus pergi, aku tidak mau menikah dengan orang asing itu.

Aku berdiri dari ranjangku dan melangkah kearah jendela kamar, membuka jendela dengan berlahan agar orang yang ada diluar kamar tidak mengetahui apa yang aku lakukan. Aku keluar dari kamar dengan berlahan karena gaun pengantin yang aku pakai sungguh membuatku kesusahan.

Saat aku sudah berada diluar aku langsung berlari menjauh dari rumah dengan kedua tanganku yang mengangkat gaun pernikahan yang aku gunakan.

"ANITTA MAU LARI KEMANA KAMU...!" aku melihat kearah belakang dengan terkejut saat ayah mengejarku dengan beberapa orang asing.

Aku semakin menambah kecepatan lariku walaupun kakiku sakit karena bersentuhan secara langsung dengan Aspal yang panas. Tuhan tolong kali ini saja bantulah aku.

"BERHENTI KAU JALANG SIALAN!!" teriak ayah yang tidakku hiraukan.

Aku terus berlari walaupun kakiku sudah penuh dengan luka dan saat aku melihat ada mobil yang terpakir aku dengan cepat menuju kearah mobil itu.

Aku mencoba membuka pintu mobil itu dan syukurlah pintu mobil itu tidak terkunci. Aku dengan cepat masuk kedalam mobil itu yang entah siapa pemiliknya.

Aku menoleh kearah kursi pengemudi setelah menutup pintu mobil dan aku dibuat terkejutnya saat tau siapa pemilik mobil yang sedang aku tumpangi.

"ANO..?" orang yang aku sebut namanya hanya menatapku dengan tajam.

"Keluar dari mobil saya." dia berbicara dengan dingin kepadaku yang membuatku dengan cepat tersadar dari keterkejutanku.

"Kumohon tolong bantu aku Ano, dan sebagai gantinya aku akan melakukan apapun yang kamu mau. Aku mohon Ano, aku sangat membutuhkan pertolonganmu untuk saat ini." aku tidak memperdulikan tatapannya yang tajam padaku. Aku menyatukan kedua tanganku dan menangis dalam diam didepannya.

"ANITTA..! keluar kau." teriak ayah didepan jendela mobil Keanno, dengan berapa orang yang sudah mengelilingi mobil Keanno.

Keanno memutuskan tatapannya dariku dan menatap kearah belakangku dan setelah itu kembali menatapku atau lebih tepatnya menatap penampilanku dari atas kebawah. Aku hanya bisa menundukan kepala dengan tubuh gemetar ketakutan dan air mata yang terus keluar.

"Apa benar kau akan melakukan apapun yang aku minta..?" Keanno mengangkat daguku hingga aku kembali menatap kearahnya dan dengan cepat aku menganggutkan kepala.

"Baiklah, pasang sabuk pengamanmu." aku dengan cepat menuruti perintahnya.

Keanno menyalakan mobilnya hingga membuat ayah dan beberapa orang asing itu menjauh. Keanno melajukan mobilnya meninggalkan ayah dan beberapa orang asing itu. Aku menoleh kearah belakang dan melihat Ayah menatap kepergianku dengan penuh kebencian

My savior is my ex {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang