"derza..bangun nak , kamu ntar telat loh ke kampusnya..hari pertama juga"
"Kak anzar ayoo bangun , alila mau sekolaaa ish"rasanya anzar ingin berteriak saja setiap hari umi dan adik perempuannya selalu menyiksa dirinya , tapi disisi lain juga ia beruntung mempunya ibu dan adik yang super cerewet dan pengertian dan jika ditanya abi nya sanha dimana? tidak tahu. iya sanha belum bertemu ayahnya lagi semenjak kejadian berantem besar umi dan abinya itu.
tapi tenang kawan , Anzar bukannlah tipe yang suka menyalahkan . ngerti kan yaanzar tidak menyalahkan uminya ataupun abinya , dirinyapun juga tidak . saat abinya hendak pergi abinya menasihati anzar, ia harus menjaga umi dan adiknya ia harus bisa menggantikan abinya menjadi imam keluarga tetapi anzar malah menangis dirinya tidak bisa menjadi imam ia hanya bisa menjadi pelindung keluarganya saja
tapi abinya harus dan tetap bersikeras meyakinkan anak laki-lakinya itu.
"nak, kamu bisa anak abi harus bisa , apalagi kamu anak laki-laki satu-satunya kamu tuh harus bisa gantiin abi . anak laki-laki nggak boleh bilang nggak bisa , harus bisa! abi nggak pernah ngajarin anzar buat putus asa , emangnya anzar pernah liat abi manjain anzar atau alisyra? engga kan? ya itu harusnya anzar jadiin pelajaran, anzar harus ngerti bahwa nggak selamanya abi bisa nasihatin anzar, ngajarin anzar, jadi abi minta tolong sama anzar ya buat jagain umi sama alisyra" abinya langsung mengusap dan mengecup kening anzar lalau pergi.ah, mengingatnya saja membuat dada sesak , ingin sekali anzar menangis tapi tak bisa karna tidak ada waktu lagi, ia lupa ia harus pergi ke kampus barunya dahulu. sesampainya anzar di Universitas of International Humanity anzar senang ia bisa berada di universitas yang sangat Ia impikan dari dulu.
"ihh etadah liat-liat napa kalo jalan tuh! ,heran orang" sewot seorang gadis berambut Pendek sebahu yang tak lain adalah lula.
"eh, sorry nggak liat ka" Balas anzar Reflek Sambil membantu merapikan barang yang lula bawa.
"audah sibuk ni gue misi!" Cetus Lula yang keteteran dengan barang bawaannya, masalahnya sekarang ia tidak ada yang bantu padahal Pengurus ORMAWA banyak.
Anzar yang melihat Lula seperti itu padanya tersenyum , lucu yang ada di benaknya.
Anzar melanjutkan kegiatan menjelajahi Kampus ini tak sadar ada yang menepuk bahunya dari belakang lantas ia menoleh ke belakang."hi kenalin Asca Alinna buttera , lo?"
"Ardello Danzare Xafier" jawab anzar singkat dan hanya diberi anggukan.
"oh iya lo MABA kan disini? takutnya gitu lo Mahasiswa lama disini kan nggak enak gue panggilnya lo gue" tanya Asca sambil cengengesan dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"enggak"
anzar adalah tipikal cowok yang nggak mau ribet ia akan hanya menjawab seadanya , jadi wajar saja jika dia bersikap dingin seperti itu. anzar melanjutkan aktivitasnya yang diganggu terus oleh makhluk diKampus itu, anzar sangat kagum dengan gedung dan Miniatur mereka.
Universitas of International Humanity adalah Universitas terbagus dan terfavorite di korsel tepatnya Ada di kota Masan Dari anzar umur 12 tahun Ia dan bertekat bahwa Ia akan bisa menakhlukan Kampus itu sampai-sampai Ia sempat menyombongkan diri pada adik perempuannya siapa lagi kalau bukan Alila.
tak sadar seorang pria bertubuh tinggi berkulit kuning langsat berwajah cantik, tampan dan suaranya yang halus merangkul tubuh anzar "eitss bro! gile dah lama banget njir"
KAMU SEDANG MEMBACA
On That Day
Teen FictionMimpi berubah Menjadi Kenangan, terima kasih telah hadir dan mengisi tiap hariku. -Lula- Terima kasih telah menemaniku untuk mengenal diriku sendiri, usahamu tak akan pernah bisa terlupakan. ...