#5

12 4 0
                                    

"kay..gue mau nangis aja" Gumam Lula asal dan di hadiahi jitakan .
"Gue tau lo kangen sama kazaru itu tapi gausa cengeng gitu"
"Ish ngeselin lo, lagian juga ya Kay dia itu mantan! dan masa lalu! males gue mikirinnya"
"Terus lo ngapain ngadu pengen nangis ke gue coba?"
"Auah capek gue ngomong sama lo!" Bentak Lula dan kembali tidur mengabaikan Kay.

Cewek itu mengamati selembar kartu nama yang diberi oleh Anzar, ia berfikir dua kali kartu nama ini seperti tak asing ia merasa pernah melihatnya tapi ia lupa dimana dan kapan.

"ANDZELLA LULA ORCHIDE TURUN KAMU CEPETAN!" Teriak Dara mama Lula yang kini tengah membuat kue didapur.

Lula malas jika sudah disuruh sembari diomeli hanya karena kue seperti ini. Jika kalian bingung kenapa tiba-tiba bunda Lula ada di apartment milik Lula? dirumahnya, Ayah lula suka sekali mencoba resep dan berbagai macam makanan baru, dan itu akan membuat dapur penuh sedangkan Bunda akan kehabisan tempat bahkan oven dan kompor juga Ayah yang pakai, jadi mau tidak mau Bunda harus pergi ke apartment Lula.

Karna Bundanya tahu sekali Lula tak akan mau memasak karena itu ribet dan hanya akan membuat dapur berantakan.

"Babay Luli, gue balik dulu yaa, selamat jadi anak tata boga HAHAHAHAHAH"
"Sialan lo anak maung!"

Lula menutup pintu dan kembali ke dapur untuk membantu sang bunda. Dara, bunda Lula, membuka toko kue di dekat kampus mereka, lumayan jauh sebenarnya karna memerlukan kendaraan untuk sampai disana, toko kue Dara sering dijadikan tempat nongkrong oleh anak kampus disana.

"Bun"
"Dalem?"
"Bunda gamau jodohin Lula apa"
"Ngomong apa sih kamu, udah masak lagi" Dara menggelengkan kepalanya terheran dengan anak perempuannya ini.
"Lula serius bundaaa" Sambil merengek memegang lengan bunda tersayangnya.
"Diem kamu Lula masih kecil bahasnya begituan,masak aja belom bisa sok sokan mau jadi istri orang"

Benar juga kata dara, lula memang tidak bisa memasak kalau bundanya meng-iyakan pertanyaannya mungkin dia sudah di cap jadi istri ter-gak berguna dan malu-maluin bundanya.

"Bunda gamau nanti gendong cucu? trus main sama cucu bunda?" Tanya Lula sambil menatap bundanya intens dan memutarkan jari teluntuknya membentuk lingkaran sembari menunggu jawaban .

"Haduu Lula sayang, dengerin bunda yaa, kamu tidak akan bunda nikahkan sebelum kamu bisa memenuhi syarat menjadi seorang istri"
"memang syaratnya apaan sih bundakuu"
"Ya apalagi kalau bukan memasak, mencuci, mengurus anak, memang kamu bisa menyelesaikan semua?" Jelas Dara dan kembali memotong daging yang akan di tepungkan dan di goreng.
"Yaelah bundaa itu mah gampang"
"Gampang-gampang, masak aja masih nggak bisa, disuruh nyuci aja ogah-ogahan hish! kamu nih gaaada itu menuhin syarat, tuh liat kamar kamu kayak gitu udah siap jadi istri? gaakan suami mu tahan! yang ada dia ngusir kamu"

Lula menyerah, karena percuma saja ia mengobrol dengan bundanya, karena ia akan terus diomeli. Lula mengecek chat dari temannya, ia mengira akan ada banyak yang ingin berchatan dengannya, nyatanya? tidak ada sama sekali.

Akhirnya ia memutuskan untuk memulai obrolan di group chatnya.

Kudu BARBAR!

Gaisss
Pengen mati gue hehe.

Dere taikk
HEH GILA LO bilangin mak gue ni ye.

Kayyy🍩✨
@Dere Fucek Capean gue njingan! lo mah baru digituin
Gue tiap hari bayangin😭.

Dere Taikk
Lebay lo bagendut mampang.

Kayyy🍩✨
SIALAN LO EMNG DER!!! SAITON DASAR😡.

On That DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang