Room(1/2)

2.6K 109 1
                                    


Terinspirasi dari film Room(2015)
;angst/romance

...

"Bun,kapan aku bisa melihat dunia luar secara langsung?"

•••


Diam dan bingung,

Itulah yang dirasakan oleh seorang pemuda cantik yang sedang duduk termenung di samping ranjang kecil.

Diranjang itu terdapat seorang anak laki-laki yang sedang tertidur pulas.

Pemuda ini mengelus lembut surai panjang anaknya dengan kasih sayang.

Raut wajah tidak terbaca ada di wajah wanita ini.

Sesekali dia merapalkan kata maaf terhadap sosok kecil dihadapannya.

Drrrttt... Drrrttt...

"Hallo?"

"Win,bisakah kamu kesini sekarang, aku sangat butuh bantuanmu.."

"Oke aku akan kesana sekarang"

Pip

"Sayang,bunda pergi sebentar ya,sleep well...",kata pemuda ini sambil bersiap-siap dan mengunci 'rumah' nya,meninggalkan anaknya yang masih terlelap.

•••

Hampa.

Yang dirasakan sekarang oleh Na Jaemin,seorang lelaki berusia 15 tahun.

Hampir setiap hari kegiatan yang selalu dia lakukan.

Memandang langit yang tertutupi kaca di atap 'rumah' nya,yang sengaja diberi untuk masuknya cahaya dari luar.

Seolah ingin tahu kehidupan di luar sana,jaemin hanya bisa memandang nya dari situ.

Cklek

"Jaemin?sudah bangun ternyata",
Kata seorang pemuda manis sambil mengunci kembali 'rumah' nya dan membawa plastik besar berisi makanan siap saji,menaruhnya di meja kecil dekat pintu.

"Jaemin ayo sini makan dulu,bunda sudah belikan makanan"

"Jaemin, jaem--

"Bunda.."

"Ya?"

"Apa dunia luar menyenangkan bunda?"

Deg

Bunda jaemin gugup sambil menampilkan raut tak terbaca di wajahnya,takut apa yang dia pikirkan selama ini terungkap.

"Jaemin, sebaiknya kita makan dulu nak,bunda tau kamu belum mak--

"Kapan bunda akan mengajakku keluar?"
Pangkas jaemin sambil menoleh pelan kearah bundanya dengan tatapan sendu.

Bunda jaemin terdiam,pikirannya seketika kosong,mulutnya kaku.

"Emm...mungkin suatu saat nanti saat kamu sudah besar, bukan sekarang"

"Kenapa tidak sekarang bunda?"

Jaemin berdiri jalan melangkah menuju bundanya.

"Apa...ada sesuatu yang bunda rahasiakan?"
"Ceritakan saja bunda,aku tau bunda selama ini selalu sedih, bahkan saat menampilkan wajah bahagia pun.."
"Aku tidak tau di umurku yang sekarang ini aku sudah boleh atau belum mengetahui 'sesuatu' dari bunda",ucap jaemin panjang lebar.

Bunda jaemin menghela nafas,tanpa sadar dia menunjukan sisi lemahnya dihadapan anak semata wayangnya sendiri.

"Baiklah mungkin ini saatnya bunda beritahu yang sebenarnya"

~[NOMIN]~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang