03

3.6K 345 13
                                    

Bruk!

"A-ada apa? t-tolong jangan begini lepaskan aku...hiks." Haechan ketakutan begitu Mark mengungkungnya di kebun tak terawat seusai Mark menariknya begitu kasar.

"Apa kau yang menyebarkan berita kalau aku ingin bertunangan denganmu? kau pikir setelah satu sama lain tahu kalau kita seorang soulmate kau bisa seenaknya denganku?" Mark bertanya dengan nada penuh penekanan.

"B-bukan aku hiks, a-aku bersumpah Mark." Isak tangis memilukan Haechan mulai terdengar. Tubuhnya di penuhi peluh dengan tremor yang menyerangnya perlahan.

Mark memukul tembok di belakangnya dengan emosi. Haechan tentu terkejut dengan apa yang dilakukan Mark. Begitu memilukan.

Martabat Mark sebagai "Prince" seluruh penjuru universitas tercoreng oleh seorang cecunguk ini. Mark mengusak rambutnya dengan kasar. Segera ia meninggalkan tempat itu untuk menenangkan pikirannya.

.

Haechan menangis dengan keras. Ia selalu menjadi bully-an dan sekarang di benci oleh Mark hingga seluruh universitas.

Malangnya Haechan menjadi petaka baginya. Mark terkenal karena dia tampan dan cerdas, selain itu Mark merupakan anak dari seorang Milyarder bernama -Lee Taeyong- yang dikenal hampir di seluruh kota itu.

Dan sekarang ia tak tahu berkata apa.

.

"Haechan, kau tak apa?" Tanya sahabat Haechan -Lee Jeno- dengan khawatir.

Haechan hanya diam dengan pandangan kosong sehabis menangis dengan keras tadi. Sudah jelas Jeno khawatir dengan sahabatnya.

Ia tahu bagaimana latar belakang keluarga Haechan. Bagaimana kondisi psikis anak itu. Apa yang di derita Haechan selama ini.

Selama Jeno mengenal Haechan, tak pernah ia melihat Haechan se-berantakan ini.

Air mata yang telah mengering. Dengan baju yang setengah kusut. Rambut yang berantakan. Hingga mata dengan lingkaran hitam dan bengkak.

Jeno segera memeluknya dengan erat. Haechan tak membalasnya. Namun ia samar-samar mendengar isak tangis sahabatnya lagi.

Siapa yang berani menyakiti Haechannya? Kalau sampai ia bertemu dengannya, ia pastikan dia babak belur hingga mati.

Ia hampir menangis dengan kondisi sahabatnya. Hingga Haechan berkata kalau dia ingin pulang. Tetapi...

"J-jeno aku ingin pulang. Pulang selamanya dan hidup di surga dengan tenang tanpa ada yang menggangguku." Lirih dan datar suara Haechan yang Jeno dengarkan.

Jeno tanpa aba-aba menangis dengan keras. Tubuhnya bergetar dengan hebat melihat bagaimana rapuhnya sahabatnya saat ini. Haechan kembali lagi dengan keadaan seperti ini. Ia tak tega dengan kondisinya sekarang. Ia tak mau kejadian dulu terulang lagi. Cukup sekali, ya cukup sekali.

.

Mark menghisap rokoknya dan menghembuskannya dengan kuat hingga Jaemin terbatuk dengan keras.

"Apa yang kau pikirkan dude! Kau bisa terjerat hukum karena pembunuhan. Tidak lucu kalau aku mati dan masuk berita dengan jud-" Belum selesai bicara, bibir Jaemin di isi dengan kacang di atas meja.

Mark ingin menjernihkan pikirannya tapi kenapa ia harus terjebak dengan orang banyak bicara seperti Jaemin yang sialannya sahabatnya itu.

"Apakah kau tidak bisa diam sehari saja!? mulutmu itu tidak lelah berbicara!? lihat, bibirmu kering begitu dan kau tidak ingin merawatnya?" Sambil menyodorkan cermin yang tak tahu dimana asalnya.

Jaemin cemberut mendengarkan perkataan Mark. Mempoutkan bibirnya dengan suara yang menurut Mark menjijikan itu.

Beruntung saja ia masih mau berteman dengan bocah itu. Kalau tidak ia bisa menenggelamkan bocah itu di laut.

Mark menutup matanya dengan lengan tangan sebelah kanan. Ia memikirkan bagaimana nasib anak itu. Apakah dia terluka? Apakah dia terlalu kasar hingga menangis dengan keras begitu.

Ia sebenarnya tak tega. Tetapi, persetan dengan anak itu. Mark tak perduli. Biarkan ia menangis dan meraung sekeras mungkin.

Ia mengambil kunci motor dan memakai jaket andalannya, dengan segera ia meninggalkan tempat itu dan pergi kemana saja hingga ia tak bertemu dengan bocah itu dan Jaemin yang banyak bicara.

.

"Hei, kau mau kemana! sialan aku ditinggal disini sendirian." Jaemin mendengar benda terjatuh dengan keras. Segera ia mengambil kunci motornya dan meninggalkan tempat itu.

-----------------------------------------------------------
A/N
Hello i'm back! gimana kabar kalian? jangan lupa vomment dan follow buat cerita selanjutnya. Sementara flashback dulu hehe. Sebenernya tadi aku mentok nggak tau mau lanjutin ceritanya, tapi ya jadinya ini. Enjoy~~~

Exchange Souls [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang