9

294 40 0
                                    

~PYHOMS~

🍃🌾🍃

Eunji baru saja menerima telepon dari Jieun sahabatnya yang tengah berbahagia karena baru saja jadian dengan namja yang ia sukai.Dan sebagai sahabat, tentu Eunji ikut merasa senang akan hal itu.Namun dibalik rasa senangnya itu,Eunji masih saja menyimpan duka dihatinya.Luka itu belum kering,padahal kejadian itu sudah terjadi beberapa minggu yang lalu.Eunji tersenyum miris, membayangkan kegagalan cintanya sendiri.Hatinya pun merasa iri,Eunji benar-benar iri pada Jieun yang memiliki kisah cinta yang indah.

Malam ini,bintang di langit bertebaran.Bulan pun tak kuasa untuk menyembunyikan diri.Saat ini,di balkon kecil ini nampak seorang Jung Eunji sedang menengadahkan wajahnya ke langit.Bahkan langit pun tahu,Eunji butuh penghibur.Dengan sengaja langit mempercantik dirinya malam ini,tak lain dan tak bukan agar gadis bernama Jung Eunji itu bisa tersenyum kembali dan bangkit.

"Tuhan,...beri aku kelapangan hati....,aku tidak ingin terus menerus seperti ini...meratapi kegagalan cinta ini...", lirih Eunji.Suaranya bergetar, seperti tengah menahan tangisnya.

"Dan beri aku pengganti dirinya...yang jauh segala-galanya darinya",pinta Eunji tulus.

Diam-diam Eunwoo memperhatikan Eunji sejak tadi.Eunwoo juga sakit,dia sakit melihat Eunji yang terus-menerus murung beberapa minggu ini.Jujur,dia rindu dengan kecerewetan gadis itu,rindu senyumnya,suaranya... keimutannya... segalanya.

"Bisakah pengganti dia itu aku,Jie...aku akan berusaha menjadi yang terbaik untukmu.Saranghae...",lirih Eunwoo yang menatap sendu ke arah Eunji.

Saat gadis itu berbalik,Eunwoo mencoba menetralkan kembali ekspresi wajahnya dan pura-pura tersenyum.Begitupun Eunji,ia juga melakukan hal yang sama seperti yang Eunwoo lakukan.

"Eoh,oppa sudah pulang? Sejak kapan oppa disitu? Maaf aku tidak tahu...", Eunji tentu kaget saat mendapati Eunwoo berada tak jauh darinya tengah menatap kearahnya.Kemudian gadis itu berjalan memasuki apartemen kembali.

"Tidak apa Jie...oh iya...oppa dengar besok kamu sidang skripsi ya?",tanya Eunwoo sambil mendudukkan dirinya di atas sofa.

"Iya ... Semoga saja hasilnya bagus ...",Eunji mengambil tempat duduk di samping Eunwoo.

"Oppa terlihat sangat kelelahan malam ini",ucap Eunji sambil memperlihatkan wajah Eunwoo yang tampak kusut.

"Ia,...sedang banyak pasien...",ucap Eunwoo.

"Ooohh...begitu ya.Emhhh,...mau aku buatkan teh tidak?", tawar Eunji.

"Boleh..."

Eunji berjalan menuju dapur kemudian membuat teh hangat untuk Eunwoo.Lagi,..Eunwoo memperhatikan Eunji dalam diamnya.Memperhatikan wajah serius Eunji yang tengah asik mengaduk-aduk air di dalam gelas.

"Cantik",lirih Eunwoo sambil tersenyum.

"Oppa bilang apa barusan?",tanya Eunji tanpa mengalihkan fokusnya dari gelas.

Ops...ternyata pendengaran Eunji sangat tajam.Sampai bisa mendengar suara sekecil itu.

"Tidak...aku tidak bilang apa-apa kok",elak Eunwoo.

"Ini... minumlah selagi hangat.Aku mau ke kamar duluan",ucap Eunji sambil menyerahkan gelas berisi teh kepada Eunwoo.

"Jangan...",Eunwoo refleks memegang tangan kanan Eunji.

"Hah?"

"Jangan masuk dulu,temani oppa disini.Lagi pula masih jam 9 juga kan.Biasanya juga kamu tidur jam 11 san",ucap Eunwoo.

"Duduklah", perintah Eunwoo sambil menepuk-nepuk sisi sofa tepat disebelahnya.Meminta Eunji untuk duduk.

Mau tak mau,Eunji akhirnya menurut juga.Sebenarnya,ia ingin bermalas-malasan di kasurnya.Namun jika Eunwoo memintanya menemani,Eunji tentu tak akan menolak.

PYHOMSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang