PART 03

1.3K 136 17
                                    

"Bego banget sih, udah tau nggak bisa minum minuman keras masih aja sok-an!" omel Yoona kesal. Bersusah payah menyeret tubuh Sehun menuju mobil. Tidak, maksudnya memapah tubuh Sehun yang sudah mabuk berat. Perasaan Sehun hanya meminum satu gelas, kenapa separah ini heh! Atau jangan-jangan cowok gila ini meminum lagi tanpa sepengetahuannya? Oh good! Merepotkan sekali!

"Berat banget lagi, makan apa sih lo selama ini sampai berat kek gini hah?!" omel Yoona. Masih dengan perasaan kesal. Tangannya menarik pintu penumpang dengan susah payah, setelah pintu terbuka dia memasukkan tubuh Sehun ke dalam tanpa perasaan membuat cowok itu mengadu sakit. Rasakan!

"Nyesel gue nginep di tempat lo." ucap Yoona sembari berjalan memutari mobil. Dia harus menyetir karena tidak mungkin Sehun. Bisa-bisa mereka tidak menghirup udara segar besok. "Nggak mati kan lo?" tanyanya setelah mendudukkan bokongnya di kursi kemudi.

"Lo siapa?"

"Eh bangsulll." mata Yoona melotot. Ini Sehun mabuk atau lupa ingatan? "Lo itu mabuk apa amnesia hah?!" tanyanya kesal. Mulai meninggalkan parkiran tempat terkutuk itu dengan mobil milik Sehun.

"Lo siapa?"

Yoona mendengus, ini Sehun minta di cekik sepertinya. Dia bersumpah tidak akan mau mengajak cowok ini lagi. Dia menyesal mengajaknya karena endingnya benar-benar menyedihkan. Hanya mabuk namun dampaknya sudah seperti ini, bagaimana jika suatu saat cowok sinting ini kecelakaan dan benar-benar mengalami luka serius dan mengakibatkan masalah. Bisa-bisa dia tidak ingat dimana dia sekarang. Yoona bergidik ngeri membayangkan hal itu.

"Lo siapa? Jawab." tuntut Sehun. Mendekati Yoona yang fokus menyetir.

"Eh gila! Jangan aneh-aneh! Minggir gila!" teriak Yoona terkejut. Wajahnya yang disentuh tapi tubuhnya yang mendadak panas. Sialnya dia tadi ngotot memakai pakaian terbuka. Tubuhnya benar-benar meremang karena napas yang di hembuskan cowok gila di sampingnya ini.

"Ah gue tau, lo sahabat liar gue."

"Apa lo bilang?!" Yoona melotot horor kearah Sehun yang menyengir tanpa dosa. "Untung lo mabuk, kalo nggak udah gue cekik lo sampai mampusss." lanjut Yoona kesal.

"Yoona..."

Yoona menoleh spontan. Ini sebenarnya Sehun mabuk atau pura-pura? Apa jangan-jangan tadi hanya manipulasi? Sial! Yoona kembali mendengus.

"Siang tadi..."

"Diem! Nggak usah bahas!" potong Yoona cepat. Fix, cowok di sampingnya ini berpura-pura.

"Dengar dulu napa..." kesal Sehun. Mengangkat kakinya ke atas kursi setelah melepaskan sepatunya. Dia memutar tubuhnya menghadap ke Yoona yang tengah menyetir. Persib seperti anak kecil yang tengah menatap ibunya. "Siang tadi gue ngapain ya?" tanyanya polos.

Citt...

Tubuh Sehun seketika terhuyung kedepan dengan terkejut. Meringis pada keningnya dia menatap Yoona dengan raut wajah kesakitan. Ah sial, ternyata sakit juga.

"Lo benar-benar minta gue cekik hah?!" tanya Yoona yang sudah benar-benar wajahnya memerah kesal. Pakai nanya lagi apa yang dilakukannya siang tadi!

"Sssttt, suara lo pelanin aja, tutup mata lo dulu."

"Hah? Emang kenapa kalo suara gue kenceng? Lo nggak suka? Nutupin kuping kalo gitu!"

"Sssttt, gue mau kentut Yoona, emang lo mau gue kentut pas lo lagi mangap?"

"Fuck!" teriak Yoona yang kembali dibuat kesal. "Seharusnya lo nyuruh gue tutup hidung bodoh, ngapain nyuruh gue tutup mata hah?!"

"Oiya lupa, buruan tutup hidung sama mulut..." perintah Sehun

Yoona memutar bola matanya. Kembali dia melanjukan mobil yang terhenti tadi. "Kentut aja, kalo bauk gue nampol lo pakai sepatu, tapi kalo harum gue bakal nurut apa kata lo."

Mata Sehun yang tadinya memelas seketika melotot terkejut. Tawaran apaan itu?! Apakah dia harus mengambil parfum untuk membantunya agar bisa meminta Yoona mengabulkan permintaannya? Ah sial, dia jadi membayangkan kejadian siang tadi terulang lagi jika kentutnya nanti harum.

000

"Sehun lepas, sadar ihh..." kesal Yoona. Mencoba menarik tubuhnya dari pelukan Sehun. Dia menyesal mengantarkan cowok gila ini ke dalam kamarnya. Pusing apaan hah?!

"Empuk banget."

"Mesum lo! Lepasin atau gue teriak!" ancam Yoona yang mulia kesal lagi. Dia dengan cepat segera mengambil jarak setelah dekapan Sehun melemah. "Lo pura-pura kan?!" tanya Yoona sangar.

Tangan Sehun mengusap wajahnya, dia lalu menatap Yoona yang berdiri di depannya dengan tatapan mematikannya. Matanya seketika menurun ke dua bongkahan di depannya. Sehun meneguk saliva.

"Gue-suka sama lo..."

***

ig.0livialaaa

Say Something ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang