Kalau kalian suka sama story aku jangan lupa pencet bintang yaa,dan jangan lupa komen juga biar aku tambah semagat buat up nya
So..,Enjoy the story.Happy Reading!
***
Setelah kemarin malam kota mode diguyur hujan deras yang baru reda subuh tadi, membuat udara dikota Bandung yang sudah dingin ini menjadi lebih dingin.
Bau tahan khas hujan yang menyeruak kemana-mana, serta udara yang sejuk ini membuat semua orang engan untuk beraktivitas kemana-mana dan lebih memilih untuk dirumah.Bergelung dengan selimut tebal dan bantal yang bisa menghangatkan badan atau membuat coklat panas sambil menonton film kegemaran di hari libur.
Tapi berbeda dengan Gisya,setelah melaksanakan kewajibanya sebagai umat muslim yaitu melaksanakan shalat subuh, dirinya lebih memilih untuk mandi dan kemudian turun kelantai bawah membantu sang mamah yang sedang sibuk didapur.
"Pagi mah" sapa Gisya menghampiri mamahnya kemudiam mencium pipi kiri mamah tercintanya itu.
"Pagi juga sayang" Diana, mamah Gisya menjawab sambil menoleh kearah anak perempuan satu-satu nya yang sedang bejalan menuju lemari es yang berada disebelah pintu masuk menuju dapur.
Gisya menggambil sebotol air mineral yang kemudian diteguk nya hingga tersisa setengah, lalu mengelap mulutnya yang basah menggunakan punggung tangannya.
Diana yang melihat itu pun hanya menggeleng-ngelengkan kepalanya melihat kelakuan anak gadisnya.
"Mamah masak apa?"
Setelah menaruh botol itu kembali ketempat semula, Gisya mendekati Diana yang sedang sibuk betempur dengan alat-alat masaknya.
"Masak nasi goreng kesukaan kamu sama abang kamu" jawab Diana sambil mencicipi rasa nasi goreng yang sudah mau matang.
"Waah Asik nih, mau Gisya bantuin ngak mah?" tanya Gisya antusias.
"Ngak usah, kan udah ada Bi Nur yang bantuin mamah, kamu bangunin aja abang kamu, pasti belum bangun dia" tolak Diana yang sedang menambahkan sedikit kecap kedalam nasi goreng buatan nya.
"Yaudah deh,Gisya keatas dulu ya mah" ucap Gisya sambil berlari kelantai dua untuk membangunkan abangnya.
"Jangan lama-lama!" Diana berteriak karena Gisya sudah mengilang dari balik tembok.
Sesampainya didepan sebuah pintu berwarna hitam yang banyak sekali tertempel stiker-stiker yang menurut Gisya itu sangat lah ngak jelas, tapi kalau kata abangnya sih itu namanya pashionnya anak cowok.Dirinya bersiap-siap untuk membangunkan abangnya yang kebo itu.
Jangan kalian pikir bawah Gisya akan mengetuk pintu dan membangunkan abangnya dengan lembut.
Kalian salah besar.
Dan jangan berfikir seperti itu karena itu sangatlah tidak mungkin terjadi.
"WOY BANG BANGUN WOY!!"
Gisya mengdedor-gedor pintu kamar abangnya dengan kencang sambil berteriak membangunkan abangnya."BANG ALDI BANGUN!!"
"BUKA PINTUNYA NGAK BANG!! BUKA WOY!!"
"BANG ALDI!!"
"Ck..Kebo banget elah, abang siapa sih?!" gerutu Gisya karena Aldi abangnya itu kalau tidur udah kaya lagi hibernasi.
Sedangkan Aldi yang sedang tidur dengan nikmatnya sambil bergelung dibawah selimut, mengucek matanya dan menutupi telinganya dengan bantal merasa terganggu dengan suara mengelegar milik adiknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gisya's (Hiatus)
Novela JuvenilDia,yang membuatku merasakan yang namanya jatuh,jatuh dalam diam. Dia,yang membuatku merasakan yang namanya sakit,sakit dalam diam. Dia,yang membuatku merasakan yang namanya berjuang,berjuang tanpa kepastian. Dan dia,dia yang membuatku merasakan men...