2. Syahnas Ladies Manika

86 7 9
                                    

Syahnas Ladies Manika. Gadis yang biasa dipanggil 'Nas' adalah gadis yang pernah menjabat sebagai ketua OSIS ditahun sebelumnya menjadikannya sosok yang tegas.  Wajahnya yang memiliki alis hitam kecoklatan yang cukup tebal dengan bentuk wajah yang oval seakan menambah kesan ketegasannya.

Memiliki kapasitas otak yang cukup tinggi, sehingga beberapa kali meraih juara umum. Hal itu membuat dirinya seakan di kagumi oleh banyak orang, karena satu-satunya siswi dari kalangan IPS yang berhasil meraih juara umum. Sebab, sebelumnya juara umum hanya di raih oleh anak-anak IPA.

Selalu berpakaian rapi, dengan sepatu yang selalu bersih, tak lupa dasi abu-abu khas anak SMA yang menggantung dikerah kamejannya, ditambah ikat pinggang berlambang OSIS yang selalu melingkar dipinggangnya. Menjadikannya sosok teladan dalam hal berpakaian. Juga memiliki ciri khas dengan rambut panjang  berwarna hitam kecoklatan senada dengan warna alis yang selalu dikuncir kuda.

Syahnas, juga termasuk deretan para gadis yang berwajah polos karena enggan memakai make-up, bukan berarti membenci bahan perias wajah  yang selalu menjadi kebutuhan para perempuan diluar sana. Hanya saja, gadis itu merasa memakai make-up seperti sedang melukis diatas kertas.

Gadis itu juga memiliki  kebiasaan berdiam diri diperpustakaan, sebab senang sekali bergelut dengan buku-buku tebal. Dibanding berdiri dipinggir lapangan lalu berteriak histeris meneriaki nama dari anak-anak basket ataupun anak-anak futsal.

Walau begitu, gadis yang pernah menjabat ketua OSIS itu bukan berarti tidak mengenal anak-anak basket ataupun anak-anak futsal yang terkenal di jajaran sekolahnya. Syahnas tahu semua nama-nama dari anak-anak basket ataupun futsal. Selain karena dua kegiatan ekstrakulikuler itu yang mendominasi piala-piala yang berjejer rapi di ruang kepala sekolah, dua ekstrakulikuler itu juga yang selalu memenuhi meja OSIS dalam bentuk proposal. Karena setiap kegiatan kesiswaan tentunya harus berkoordinator dengan OSIS.

"ALVIIIIN SEMANGAAT!"

Syahnas spontan menutup kedua telinganya. Karena Syahnas saat ini  tengah berada di koridor kelas lain yang berhadapan langsung dengan lapangan. Bukan maksudnya untuk menonton lapangan yang tengah ramai dengan anak-anak futsal saat ini, sehingga mengundang para siswi berteriak heboh ditiap pinggir lapangan. Melainkan dirinya yang ingin pergi ke kantin hingga mengharuskannya melewati koridor ini. Karena koridor ini satu-satunya jalan menuju kantin.

Lalu kepalanya menoleh sesaat ke arah siswi yang membuatnya harus menutup telinga. Menggeleng kepala sejenak, sudah tidak heran dengan reaksi siswi itu. Menghiraukan keramaian lapangan, Syahnas kembali melanjutkan langkahnya menuju kantin. Selain karena perutnya yang sedari tadi berbunyi. Dua temannya, Rianti dan Elzayyid sudah pasti menunggunya disana. Namun, baru beberapa melangkah, sebuah suara menghentikannya.

"Syahnas!"

Syahnas pun berhenti. Dia menoleh ke arah lapangan. Disana sudah ada Alvin yang mengangkat tangannya ke udara, diiringi senyum yang tertuju padanya. Bahkan, langkah kaki Alvin mendekat ke arahnya.

Melihat hal itu Syahnas membalas senyum ramah Alvin. Lalu mengangguk kecil seolah membalas lambaian tangan Alvin. Setelahnya kembali melanjutkan langkahnya ke kantin. Tanpa pernah peduli, bahwa gadis itu kembali jadi pusat perhatian. Menghasilkan decakan kagum sekaligus decakan kesal dari siswi-siswi lain karena Alvin terkenal dengan wajah tanpa ekspresi terang-terangan menunjukkan senyum manisnya pada gadis itu.

***

Syahnas mengedarkan matanya ke seluruh penjuru kantin. Saat jam istrahat pertama berbunyi, langkah kaki gadis itu membawanya ke tempat ini. Walau langkahnya terhenti sejenak karena anak-anak futsal kembali berhasil membuat koridor menuju kantin terasa ramai.

FATIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang