Tiga belas

98 9 3
                                    

Author POV

Sekarang hari sabtu, kamu sama Seungwoo udah 3 hari gak ketemuan. Kamu kangen banget sama Seungwoo, kenapa gak telponan atau video call aja? Handphone kamu disita sama ayah kamu gara-gara ketahuan telponan sama Seungwoo.

Kamu bingung mau ngapain, keluar rumah dilarang. Kamu cuman bisa berdiam dikamar, diluar pada sibuk buat persiapan besok.

Kamu kaya dengar seseorang ngetuk jendela, mana ini udah malam lagi. Kamu jadi parno, tapi rasa penasaran kamu semakin menyelimuti.

Kamu berjalan kearah jendela dan mulai membuka tirainya, kamu langsung saja membuka jendela kamarmu. Dia masuk dengan perlahan, otak mu masih mencerna pemandangan di depanmu.

"Kak Seung-!!"

Seungwoo membekap mulutmu, kau menepuk pelan tangannya. Seungwoo mulai melepaskan tangannya, lalu mundur beberapa langkah.

"Sssstttt, nanti yang lain pada dengar."

"Kak Woo ngapain disini?"

"Aku kangen banget sama kamu dek."

"Kalau ketahuan kan bisa bahaya kak."

"Makanya adek jangan berisik, adek gak mau kan kakak ditendang dengan tidak etis nya sama keluarga besar kamu."

"Terus sekarang kak Woo mau ngapain?"

"Pengen meluk~" Dia ngerentangin tangannya untuk minta dipeluk.

Terlalu lama Seungwoo menunggu, dia langsung menarikmu kedalam pelukannya. Dia meluk kamu erat bangetttt,

"Kakhh Woo, akhu gak bisa napass~"

Seungwoo ngelonggarin pelukannya, dia terkekeh melihat kamu yang ngos-ngosan. Seungwoo meluk kamu lagi, tapi kali ini gak seerat yang tadi.

"Aku kangen sama kamu dek."

"Kan besok bisa ketemu kak."

"Gak bisa nunggu besok, rindu aku udah gak bisa ditahan."

"Adek!!!"

Kamu sama Seungwoo langsung saling tatap, kalian berdua kaget.

"Kak Woo cepat sembunyi, nanti kalau ibu liat kan bahaya." Kamu ngedorong badan bongsornya Seungwoo.

"Sembunyi dimana dek?"

Seungwoo bingung mau sembunyi dimana, didalam lemari pakaian kamu? Tubuhnya bakalan gak muat. Disela-sela lemari kamu pun juga bakalan ketauan.

"Sembunyi dibelakang tirai aja kak."

"Adekk!!! Kok lama banget sih buka pintunya!!"

"Bentar bu!!"

Seungwoo ngenatap kamu dengan tatapan tajam, yang benar saja dia disuruh buat sembunyi dibelakang tirai. Bukannya aman, malah ketahuan karena kaki Seungwoo. Gak ada cara lain pikir Seungwoo, dia langsung ngerangkak dibawah meja belajar kamu.

Kakinya dia lipat biar gak keliatan sama ibu kamu, Untung kolong meja belajar kamu bersih. Kamu ninggalin Seungwoo yang masih ngatur posisi nyaman buat dia sembunyi, kamu ngebuka pintu kamar kamu.

"Kenapa bu?"

Ibu kamu masuk kedalam kamar kamu, terus ngasih bingkisan.

"Ini, katanya kamu mau cemilan kan? Ibu beli didepan."

"Makasih banyak bu"

Ibu kamu jalan, arahnya kaya kemeja belajar kamu. Kamu gugup dong, karena dibawah ada Seungwoo. Seungwoo ngeluarin keringet dingin ngeliat kaki ibu kamu tepat didepan dia.

HUSBAND (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang