Empat belas

80 7 0
                                    

Author POV

Pagi-pagi buta setelah selesai sholat subuh, kamu dan keluarga kamu memutuskan untuk berangkat kehotel. Selama diperjalanan kamu gugup, begini ya rasanya mau nikah.

Sesampainya dihotel, Keluarga kamu dan keluarga Seungwoo datangnya barengan. Seungwoo yang liat muka pagi kamu gak bisa berkedip, kamu juga ngeliatin Seungwoo kok hari ini rada beda kaya aura dia tuh keluar.

Sadar akan kedua anaknya yang saling pandang, ayah Seungwoo langsung nyeret Seungwoo masuk kekamar hotel. Yang diseret cuman senyam-senyum sambil dadah-dadah kearah kamu, ayah sama kamu yang ngeliatnya terkekeh kecil.

Kamu juga masuk kekamar yang ada disebelahnya,

"Dek."

"Iya yah?"

"Ayah ganti baju dulu ya, ibu mau didandan juga?" Ayah kamu ngelirik keibu kamu yang masih sibuk ngambil gaun kamu.

"Nanti habis adek, gantian nanti aku yang dimake up yah." Ayah kamu cuman ngangguk doang habis itu keluar dari kamar kamu sambil bawa baju.

"Ayo ganti baju dulu dek, mau ibu bantuin?" Ibu kamu ngasih kamu gaun pemberian Tante Diana.

"Gak Bu, ibu juga harus ganti baju kan."

Ibu kamu tersenyum lebar kearah kamu, kamu mulai masuk kedalam kamar mandi untuk berganti pakaian.

Lain halnya dikamar sebelah,
Berisiknya minta ampun, karena anak-anak pada datang kekamar Seungwoo dan bikin kebisingan.

"Abang nanti aja pakai jasnya, nanti kucek lagi kaya mukanya bang hangyul."

"Ini bocah satu kaya punya dendam kesumat sama gua dah."

"Pyo bukan bocah ya! Pyo udah gede."

"Aduh telinga Dodo sakit ini dengar kalian berantem."

"Woy mini!! Jangan tidur woy!! Gua ngajak lu kesini bukan buat nyambung kemageran elu." Yohan goyang-goyangin badannya Minhee, Minhee mah bodo amat gak bakalan terganggu.

Bunda sama ayah Han cuman duduk ngenatap grup Seungwoo sambil geleng-geleng, yang mau make up in Seungwoo yang bingung. Kamu padahal gak mau pakai Wo segala, tapi karena paksaan dari pihak keluarga Seungwoo mau gak mau kamu ya harus nurut.

Dalam hati mbak nya gini 'ini yang mau nikah siapa sih? Lupa liat fotonya ya ampun.'

Daripada mbaknya pusing, dia ngeputusin buat cap-cip-cup bareng kali bener. Bukannya bener, Woosek yang lagi anteng duduk dipinggiran ranjang malah ditarik sama mbaknya. Woosek bingung kenapa mbaknya narik dia,

"Ayo mas dimake up in dulu, bentar lagi acaranya mulai."

Anak-anak yang tadi nya pada berisik langsung hening seketika pas ngeliat Woosek duduk dikursi rias, Seungwoo beneran pusing ini.

"Maaf mbak, calon pengantin prianya saya." Mbaknya langsung nengok kebelakang, malu banget udah.

"Eh? Maaf mas dikirain dia yang mau nikah, Saya kira masnya udah punya anak." Woosek ngehela nafasnya terus bangkit dari kursi.

Anak-anak yang lain pada ketawa dengar jawaban mbak riasnya, apalagi si uyon sampai guling-guling ketawa.

"Lebay lu Yon, selera humor lu receh banget." Seungwoo ngomong gitu sambil matanya digalak-galakin.

"Ya habisnya, lu kaya bapak-bapak bang."

"Benar tuh bang." Hangyul berada dipihak uyon sekarang.

"Dongpyo gak terima ya!!"

"Gak terima apa Pyo?" Adek kesayangannya pasti belain dia nih.

"Bang Woo itu bukan mirip bapak-bapak, tapi mirip mang Udin yang jualan es serut depan sekolahannya Pyo."

HUSBAND (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang