#7

2K 104 0
                                    

Plakkk....

"MEREKA BUKAN PENGHANCUR KELUARGA KITA, MEREKA NGGAK PERNAH MEREBUT KEBAHAGIAN KAMU CA, JUSTRU KAMU SENDIRI YANG NGEHANCURIN KELUARGA KITA DENGAN SIFAT KAMU YANG EGOIS DAN YANG NGGAK PERNAH MENERIMA MEREKA SEBAGAI KELUARGA KAMU YANG BARU"Bentak ayah gue yang nggak tau datangnya kapan. Dan saat itu juga gue udah netesin air mata yang udah gue tahan dari tadi dan gue langsung lari kekamar. Perasaan gue hancur setelah dibentak dan ditampar oleh ayah. Dikamar gue hanya bisa nangis, mungkin karena terlalu lama gue nangis mata gue memburam dan gue tak sadarkan diri.

Author pov

Disisi lain rumah ini...

"Ayah kenapa tampar caca? Akhh.."Ucap Varo frustasi.
"Ayah nggak tau varo,ayah refleks nampar caca"Sesal Dewa sembari memandang tangan yang digunakan menampar Putrinya itu,karena semarah marahnya Dewa keanak anaknya dia tidak pernah main tangan seperti tadi. Lalu Varo meninggalkan ayahnya dengan wajah frustasi.

Jarum jam menunjukkan pukul 18.45,sebentar lagi waktunya makan malam. Namun caca belum keluar kamar dan membuat alvaro khawatir.

"Ayah lihatkan udah jam segini Caca belum keluar kamar"Ucap Varo dengan nada dingin.
"Emang Kak Caca kenapa bang? Kok abang kayaknya Khawatir gitu"Tanya Dinda.
"Gapapa sayang"Jawab Varo lembut.
"Kamu panggil dia untuk turun makan malam"Suruh Sang Ayah kepada Varo.
"Percuma ayah,Kalo Caca udah kecewa dia gabakal buka pintu ataupun ngomong sama siapapun kecuali bunda"ucap Alvaro dengan melirihkan suara pada kata terakhirnya.
"Ya sudah kita makan dulu"
"Kalian aja nafsu makan varo hilang"Ucap Varo sembari beranjak dari meja makan menuju kamarnya.

Keesokan harinya....

Caca terbangun dari tidur dan pingsannya.Lalu ia bersiap kesekolah dengan mata sembab karena nangis semalam. Setelah siap ia turun untuk berangkat kesekolah.

"Caca berangkat,Assalamualaikum"pamit caca sembari mencium punggung tangan Varo dan Ayahnya.
"Sarapan du-  Ca Kamu mimisan"Ucapan Varo terpotong karena melihat hidung sang adik keluar darah. Dan caca pun langsung menyentuh hidungnya dan ya benar saja ia mimisan.

"Kamu gapapa, Kalo lagi sakit gausah sekolah dulu"Ucap Dewa dengan nada khawatir.
"Caca nggak kenapa napa,Caca cuma kecapean aja, Yaudah Caca berangkat dulu. Assalamualaikum"Lalu caca meninggalkan mereka.

Disekolah...

"Selamat pagi epribade"Sapa putra yang baru saja datang bersama Virgo.
"Morning"Jawab manda dan Icha kompak,
Tak lama seorang gadis datang.

"Assalamualaikum"Salam Caca dengan tersenyum manis.
"Waalaikumsalam ukhtea"Jawab mereka kompak.
"Kok lo pucet sih beb"Ucap virgo.
"Nggak B aja"jawab caca dengan tersenyum meyakinkan.

Kringgg... Kringgg...
Bel pelajaran pertama telah berbunyi, guru pun masuk kekelas.

"Selamat Pagi anak anak"
"Pagii buu"Jawab semua murid serempak.
"Hari ini kita akan melanjutkan pelajaran kemarin ~bla~bla~bla.."

Tak terasa bel istirahat pun berbunyi, membuat seluruh murid berhamburan keluar kelas.

"Sesuai janji gue,gue akan nembak yang gue suka"Ucap virgo semangat dan dibalas anggukan serta senyuman manis.

Caca dan Manda sedang memesan makanan. Dan tak lama mereka datang dan saat itu juga ia langsung menyatakan perasaannya.

"Gue udah lama suka sama lo,Lo mau nggak jadi pacar gue"

Dikarenakan posisi caca didepan Virgo, Caca langsung syok sekaligus senang.Begitupun dengan yang lain mereka tersenyum bahagia.

Namun...

Vote and comment💜

Caca✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang