Awal

1.1K 61 1
                                    

Bandara internasional Jepang, pesawat dengan jurusan Japan-Amerika baru saja mendarat sejak dua puluh menit yang lalu. Cuaca di Tokyo lumayan bersahabat karena cerah namun tidak terlalu terik.

Seorang gadis dengan rambut merah muda pucat menyeret kopernya, ia melorotkan kacamata hitamnya. Memandang langit Tokyo seraya menghela nafas, tersenyum kecil ketika rasa senang menyusup dalam hatinya. Huuh, ia sangat rindu Jepang, negara dimana ia dilahirkan.

Ia baru saja keluar dari bandara, sebelumnya ia mengedarkan pandangan keseluruh penjuru bandara. Namun ia tak melihat satupun orang yang dicarinya. Menghela nafas, mungkin lebih baik ia naik taxi menuju tempat yang menjadi tujuannya.

Menghentikan taxi didepan pintu bandara, gadis itu segera naik kedalam mobil berwarna biru itu setelah memasukan koper miliknya kedalam bagasi

"BAKA IMOUTO! AKU SUDAH MENUNGGUMU DI BANDARA SEJAK DUA JAM YANG LALU, KENAPA KAU MALAH NAIK TAXI HAH?!"
Gadis merah muda itu langsung menjauhkan ponsel miliknya sedetik setelah menekan tombol hijau untuk mengangkat telepon yang baru saja masuk. Teriakan Nii-san nya ini sungguh tak main main, untung saja telinganya tidak tuli mendengar suara mengerikan itu.

Menghela nafas, ia mencoba tenang. Ia mengabaikan tatapan heran dari supir taxi yang melihatnya dari sepion tengah.

"Aku tidak melihatmu Nii-san, aku sudah berkeliling bandara lima belas menit. Memangnya kau dimana?"

"Aku didalam mobil di dekat pintu bandara payah, kau tau betapa kesalnya aku saat melihatmu-"

"Terserah"

Setelah memotong pembicaraan sang kakak dengan tidak sopannya itu, gadis bernama Haruno Sakura itu menutup ponselnya dan menonaktifkan ponselnya. Katakan siapa yang bodoh disini? Bukankah itu salah kakaknya yang menunggu nya dalam mobil? Hei! Memang ia tahu seperti apa rupa mobil kakaknya itu? Tentu saja tidak.

Mansion Haruno

Itulah nama yamg tertulis di atas gerbang sebuah mansion yang bisa dikatakan mewah itu. Memiliki tiga lantai, dengan cat yang berwarna cream. Sangat luas, taman mansion itu pun dipenuhi dengan berbagai bunga berwarna warni, ada lapangan basket dan kolam dibelakang bangunan ini.

Sakura, gadis itu baru saja turun dari taxi. Ia menghampiri pos satpam didepan Mansion rumahnya.

"Ekh Nona muda Haruno rupanya. Selamat datang di Jepang Sakura-sama" satpam itu membukakan gerbang mansion dan menundukkan kepalanya.

Sakura membuka kacamata hitamnya, "Apa Kaa-san dan Otou-san ada di dalam paman?"

"Ah, tuan dan nyonya baru saja tiba dari Korea tadi pagi. Sedangkan Sasori-sama-"

"Aku tidak menanyakan bayi merah itu paman. Akh, aku duluan ya!" Hingga gadis itu pergi pamit meninggalkan pak satpam dan sebuah mobil sport merah yang tiba tiba masuk kedalam Mansion tanpa permisi.

Sakura, gadis itu menyeret kopernya memasuki Mansion. Ia tersenyum kearah dua orang yang tampak berumur dan langsung memeluk sang ibu.

"Saku kau tampak semakin besar saja ya?" Sang ibu tersenyum seraya menepuk pundak anak perempuannya.

"Lelah?" Tanya sang ayah seraya menyerahkan segelas jus strowbery pada anak bungsunya.

Sakura melepaskan pelukannya laku menerima jus yang disodorkan sang ayah "Thanks Tou-san. Kau tau kaa-san? Makanan di dalam pesawat itu mengerikan, selain itu efek jet-leg sialan ini benar benar membuat ku-"

Plak!

"DASAR ADIK BODOH!" Seorang pemuda berambut merah bata menggeplak kepala adiknya sukses membuat gadis itu menghentikan ucapannya. "KAU TAHU BETAPA MENYEBALKANNYA MENUNGGU HA?! KAU SEENAKNYA PERGI TANPA-"

Rival!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang