2. Masa Orientasi

663 44 1
                                    

Bagi beberapa orang, hari senin adalah hari paling laknat sedunia. Karena orang orang harus kembali beraktivitas setelah hari minggu, para murid sekolah selalu beranggapan kalau hari senin adalah hari yang paling menyebalkan. Diawali dengan upacara panas panassan seperti ikan yang di jemur hingga kering, masuk pelajaran yang rata rata pastinya akan ada pelajaran Matematika yang mematikan dan pelajaran Indonesia yang membosankan.

Namun bukan ini masalahnya, Konoha High School adalah sekolah yang baru saja menjalankan masa orientasi bagi para anak baru. Bukan kegiatan belajar mengajar, karena kegiatan KBM akan berlaku mulai minggu depan.

Sakura, gadis pink itu menghela nafas lelah. Sudah sekitar setengah jam ia duduk di atas lapangan sekolahnya. Bukan hanya debu berterbangan, bahkan keringat pun sudah menetes di dahi lebarnya, ditambah panas yang trik membuat ia serasa akan kering saat ini juga.

Ia menatap malas para pengurus OSIS yang terlihat sedang melakukan sebuah kuis pertanyaan.

"Mau sampai kapan ini berakhir? Oh god, aku ini bukanlah ikan asin yang harus di jemur terus menerus" Berkali kali gadis perambut merah muda itu menggerutu kesal, membuat seorang pemuda disampingnya menatap heran kearah gadis pink itu.

Pemuda dengan rambut drakblue dan mata obsidian hitam onyx menaikkan sebelah alisnya menatap gadis berambut pink yang sedari tadi berbicara sendiri sambil mengibaskan tangannya karena kepanasan. Ia heran, apakah gadis ini gila? Mengapa bicara sendiri?

Aneh, itulah kesan pertama pemuda drakblue ini pada gadis pink itu.

"Nah, sekarang saatnya kalian membuat yel-yel perkelompok. Setelah itu kita adakan lomba untuk menemtukan kelompok siapa yang memiliki penampilan bagus"

Semua langsung berkumpul secara berkelompok. Pemuda berambut drakblue itu menghela nafas, ia mulai membenci ini. Sungguh kegiatan orientasi yang tak berfaedah menurutnya.

"Oy Teme"

Ia menoleh, menatap seorang pemuda dengan rambut kuning dengan tiga goresan di pipinya. Memiliki mata saphire biru dan gaya rambut layaknya durian.

"Hn"

"Kita satu kelompok rupanya. Teme, kenapa kau bisa ada di sini?"

Iris Onyx yang sedari tadi menatap pemuda durian itu meroaling bola matanya, teman nya ini memang bodoh. Haruskah ia menjawab bertanyaan yang unfaedah itu?

"Menurutmu?"

Naruto Uzumaki, itulah namanya. Pemuda dengan rambut pirang duriannya, ia menepuk pundak Sasuke Uchiha si pemuda berambut drakblue dengan manik obsidian hitam sehitam batu permata Onyx.

"Lupakan, ekh Teme.. kita sudah High School sekarang. Apa ada gadis yang membuat mu tertarik?" Naruto menaik turunkan alisnya dengan senyum menggoda.

Sasuke melirik segerombolan para gadis yang menatapnya dengan tatapan memuja. Baiklah ia mulai membenci ini, sepertinya masa High School nya tak akan jauh beda seperti masa Junior High School nya dimana ia akan dikerubungi oleh para gadis yang merupakkan fans nya.

"Urusai Dobe"

"Heee, kau selalu mengatakan itu Teme saat aku menyinggung sedikit masalah percintaan mu. Apa kau yakin bahwa kau bukan pencinta sesama jenis Teme? Sejak dulu kau selalu menatap para gadis yang menatapmu dengan tatapan memuja seakan kau tidak minat"

Duak!

"Aduh kepala"

"Hei, sepertinya kalian membicarakan sesuatu yang seru" pemuda berambut hitam klimis dengan kulit putih pucat, mata hitam dan senyum palsunya tiba tiba datang menghampiri Naruto dan Sasuke.

"Ekh Sai? Itukah kau? Wah... ternyata kita reuni disini ya" Naruto menggaruk bagian belakang kepalanya.

Sai, atau lebih tepatnya Shimura Sai itulah namanya. Seorang pemuda dengan kulit pucat dan senyum palsunya adalah sahabat Sasuke dan Naruto sejak taman kanak kanak, mereka adalah teman yang tak pernah terpisahkan, sejak dulu satu sekolah. Dari zaman kanak kanak hingga sekarang.

"Baiklah, sekarang saatnya kita tampilkan yel-yel yang kalian buat. Untuk grup pertama dari putri, silahkan maju kedepan"

Suara anggota Osis, refleks semua orang menoleh. Sasuke memandang seorang gadis berambut merah muda, mata emerald dan kulit putih seperti porselen maju bersama kelompoknya. Ia mendengus, rupanya gadis aneh itu lagi.

"Hai semuanya, namaku Haruno Sakura. Dibelakang ku ada kelompokku, di pojok barisan paling kanan ada Yamanaka Ino, disampingnya Hyuga Hinata dan...."

Sakura memperkenalkan teman teman satu kelompoknya dengan semangat juga kecerewetannya. Sasuke mendengus, rupanya ada gadis yang lebih cerewet dari Mikoto Uchiha sang ibu.

"Nah kami akan bernyanyi. Jika kalian merasa terganggu dengan suara kami yang mungkin bisa membuat gendang telinga pecah lebih baik kalian menyiapkan penyumpal telinga. Mungkin kaca jendela disini juga akan pecah mendengarkan suara kami"

Itulah yang gadis itu tanyakan. Para murid baru disekolah ini mengangguk, ada juga yang tertawa mendengar ucapan gadis itu. Lalu selang beberapa detik kelompok itu pun menunjukkan aksinya. Sakura melakukan bigbox sambil memegang mix, sedangkan teman temannya bernyanyi dengan nada rap.

"Bagaimana? Enak tidak?"

Krik
Krik
Krik
Krik

Lapangan mendadak sunyi.

Sasuke menaikkan sebelah alisnya, 'Gadis ini kenapa sih?!' batinnya dalam hati.

Sementara yang lain terdiam, terpaku pada permainan gadis itu. Melihat respon teman teman barunya, Sakura nyengir lebar lalu izin undur diri setelah mengucapkan salam dan terimakasih

Sakura langsung duduk berjongkok. Sungguh, apa yang tadi ia lakukan didepan sangatlah memaluk kan. Ingin sekali ia mengubur dirinya hidup hidup saat teman teman yang sama sama murid baru sepertinya menatap dirinya dengan pandangan cengo. Sungguh, apa ia telah memalukkan leluhurnya saat ini? Aarrgh, ia meruntuki dirinya yang terkadang selalu hyperaktif di lingkungan baru. Ia malu setengah mati sekarang, lihatlah wajahnya yang memerah seperti kepiting rebus.

Kalau saja ia tak dipaksa teman teman sekelompoknya. Ia tak akan pernah mau melakukan hal tadi didepan umum. Dan sialnya ia tak bisa menjaga sifatnya hingga ia out of caracter

"Sudahlah Sakura, tak apa apa. Kita sudah menunjukan kemampuan kita kan?" Yamanaka Ino, gadis cantik dengan mata Aquamarine dan rambut pirang panjang diikat ekor kuda menepuk punggung Sakura.

"Ouh Ino, itu memalukkan! Kalau begini aku tak mau maju lagi kedepan, huahhh ini benar benar memalukan!"

"Sudahlah Sakura-chan, itu sudah terjadi" Hinata, atau lebih tepatnya Hyuga Hinata menatap Sakura prihatin. Jujur, gadis berambut indigo hitam panjang sepunggung itu merasa kasihan pada teman barunya itu.

"Nah untuk pemenangnya bisa di umumkan nanti. Sekarang susah jam sepuluh, waktunya istirahat minna-san"

Dan semua orang pun langsung pergi meninggalkan lapangan yang membuat mereka gerah body. Sakura, Ino dan Hinata langsung ngibrit kearah kantin. Hanya satu yang ada dikepala mereka saat ini, yeah... minuman dingin.













To be continued...

Update lagi😎
Thanks bagi yang udah baca cerita absurd ini. Jujur, Kimi ngira nggak bakal ada orang yang mau baca ni Story karena GJ abis.😈

Sebenarnya ini adalah kenangan saat Kimi menjalani masa perkenalan lingkungan sekolah (MPLS) setahun lalu😂 (Sekarang Kimi kelas XI SMK) Dan apa yang dilakukan oleh Sakura sebenarnya itu adalah penampilan Kimi dulu.

Memang terkadang Kimi out of caracter😣 apalagi dilingkungan baru. Maluuuu abis waktu itu, beneran pengalaman yang mengerikan.

Soal sudut pandang Sasuke yang mengatakan soal kesan pertama pada Sakura bahwa Sakura itu aneh? sebenarnya itu adalah sudut pandang 'dia' pada Kimi😨
Dan Kimi emang pernah tanya langsung sama orangnya

Ok lakh.. makasih udah ada yang baca.

See You in next chap!

Rival!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang