4•Sisi lain Benua

368 28 4
                                    

Gak semua orang yang lo cap buruk emang bener bener buruk! Jangan nilai seseorang sekilas cobalah kenali lebih dekat.

-

Malam ini langit dipenuhi taburan Bintang, Benua duduk di balkon kamarnya, menikmati taburan Bintang yang begitu indah. Malam ini, Benua tidak kemana mana karena ia akan menunggu Geo pulang, untuk memberikan surat dari Pak Roy.

"Sayang waktu nya makan malam, papa juga udah pulang"Benua menoleh lalu menghela nafas berat.

"Mama duluan aja, nanti Benua nyusul"Benua tersenyum tipis.

"Sayang are you okay?"Tanya Aderyn cemas.

"I'm okay ma"Benua mengambil sesuatu lalu ia masukan kedalam saku celana nya.

"Ayo ma kita makan"Benua menggandeng tangan Aderyn.

Mereka semua makan dengan diselimuti keheningan, hanya ada suara sendok yang beradu dengan piring. Setelah selesai makan, Benua menyimpan sebuah amplop didepan Geo.

"Apa ini? Surat panggilan lagi?"Benua hanya diam ketika Geo mulai membuka nya.

"KAMU EMANG CUMA BISA MALU MALUIN PAPA DOANG KAN?! KAMU MAU JADI APA KEDEPANYA? ANAK GAK BERGUNA!"Benua masih diam, Aderyn mengelus bahu Geo mencoba menenangkan nya.

"KALO TAU KAMU GAK GUNA KAYA GINI, PAPA GUGURIN AJA WAKTU KAMU MASIH DI RAHIM, PERCUMA MAMA KAMU BERJUANG BUAT LAHIRIN KAMU TAPI SEKARANG KAMU MALAH JADI MANUSIA GAK BERGUNA! PAPA MAHAL MAHAL SEKOLAHIN KAMU ITU BUAT MENCARI ILMU BENUA BUKAN MENCARI KERIBUTAN"Bentak Geo, Benua mengepalkan tangan nya geram,kata kata Geo sungguh menusuk relung hati nya.

"Orang tua itu sosok pertama yang akan anaknya tiru terutama sosok ayah, dia lah guru pertama bagi anak nya, sikap papa lah yang buat aku jadi gini"Benua tersenyum tipis.

"BERANI NGEJAWAB HA?!"

PLAKKK!!

Suara tamparan kembali terdengar, kali ini lebih keras. Sudut bibir Benua mengeluarkan darah yang cukup banyak,Benua tersenyum sendu. Sedangkan Aderyn sudah menangis sambil memeluk Benua.

"Udah pa udah"Aderyn memohon.

"Kamu jangan membela anak sialan itu!Lebih baik kita pergi ke Amerika,tinggalkan dia!"Aderyn menggeleng lemah mempererat pelukanya.

Benua tidak tega melihat mama nya menangis, ia membalas pelukan mama nya.

"Ma jangan nangis, ntar benua sedih"Senyuman lebar terbit di bibir Benua diiringi ringisan pelan.

"Cihh! Drama murahan! Saya pergi!"Geo membanting pintu dengan keras.

"Stttt udah ma, jangan nangis. Maafin Benua ya?"Pinta Benua lembut.

"Gak usah minta maaf sayang, besok mama aja yang ke sekolah kamu ya, dan jangan ulangi lagi. Mama gak pernah ngajarin kamu buat jadi anak nakal Benua"Benua mengangguk pelan.

"Tapi mama janji jangan nangis lagi ya"Benua mengacungkan jari kelingking nya.

Aderyn mengangguk lalu menautkan jari kelingking mereka. "Mama ke kamar dulu ya sayang"Aderyn mengelus rambut Benua lalu pergi.

-

Benua duduk di taman dekat rumah nya, perlahan air matanya menetes. Tidak ada salahnya kan lelaki menangis? Mereka juga punya hati.

"Tuhan tolong kembalikan keluarga saya"Benua hanyalah meminta supaya keluarga nya kembali harmonis. Apakah itu salah? Bukankah harapan setiap anak adalah memiliki keluarga yang harmonis?

I Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang