Bab 1

4.7K 129 1
                                    

Hallo semua selamat datang dicerita baru saya,yah langsung aja cus...silahkan dibaca.Saya beritahu ya dicerita ini  Al belum nikah dan belum juga ketemu sama Ava jadi dia masih SINGGEL alias omblo wkwkwk.Kalau yang belum tau cerita pertama saya yaitu ILMD 1 silahkan ramaikan akun sebelah saya icha335.

Happy reading!!!

Seorang pria berjalan dengan langkah lebarnya,disepanjang lorong Rumah Sakit para perawat maupun dokter yang menyapanya dan hanya dibalas dengan senyuman hangat oleh pria bersneli itu.Pria itu berhenti didepan pintu coklat dengan papan nama tergantung disana bertulisan Dr.Kevin Nataheal Sebastian Sp.OG. dan masuk kedalam kemudian pintu tertutup.

"Hah.."helaan nafas keluar dari bibir merah pria itu sambil menghempaskan tubuhnya pada sofa yang berada diruangan itu.

Bruk!!

Seketika mata pria itu kembali terbuka karna mendengar bunyi seperti benda jatuh.

"Masa hantu ngaco di ruangan gue sih"gumamnya sambil bangun dari posisi berbaringnya di sofa itu.

"Woy siapapun itu,gue bacain ayat kursi agar lo tenang diatas sana"ucapnya mulai nyeleneh dan muncul seorang gadis remaja dari bawah kasur pasien sehingga pria itu melotot karna kaget.

"Anjir!!jelmaan dari mana lo,selatan barat timur apa utara!"pekik pria itu sambil berdiri dari posisi duduknya.Bagaimana tidak kaget gadis remaja itu terlihat sangat pucat dan matanya seperti mata panda kalau dilihat sekilas seperti hantu diflim-film horor dan jangan lupakan baju putih yang dipakai gadis itu.

"Dokter ngataain aku kunti!!"pekik gadis itu sehingga Kevin harus menutup telinganya agar suara toa gadis itu tidak merusak pendengarannya.

"Woy bocah,ngapain lo ada di peristirahatan gue"ucapnya dengan mata menghunus tajam tepat pada gadis itu.

"Dokter ngapain disini,bukannya masih kerja?"tanya gadis itu balik sedangkan Kevin melongo mendengar bocah jelmaan hantu ini bicara,wah..kena azab nanti nih bocah batin Kevin sambil memperhatikan penampilan gadis remaja itu.

"Dokter ngapain lihat aku kayak gitu,dokter pedofil ya?!"pekik gadis remaja itu sambil melindungi tubuhnya dari Kevin.

"Eh..kalau ngomong itu nggak boleh asal ceplos,saya yang tampan ini nggak mungkin jadi pedofil"jelas Kevin dengan senyumnya kemudian berjalan kearah gadis remaja itu.

"Yey..dokter kepedean jadi orang.Jadi orang jangan terlalu pede nanti kuburannya sempit baru tau rasa"oceh gadis itu dan dengan santai mendudukan diri di kursi kerja milik Kevin yang biasa dia pakai untuk berbicara dengan pasiennya.

"Bocah,kembali ketempat asalmu.Saya nggak mau nanti orang-orang berfikir aneh sama kamu"ucap Kevin sambil menarik bocah tak dikenalnya itu kembali kehabitatnya.

"Dokter pelit banget aku mau tidur ditempat dokter aja"ucapnya mulai berontak.

"Bukannya pelit bocah,ini soal kamu masuk ruangan yang biasa ibu-ibu berperut besar dan saya dokter kandungan,emang kamu mau disebut hamil diluar nikah"jelas Kevin lagi dan dengan polos gadis itu menggelengkan kepalanya.

"Yaudah makanya ikut saja"lanjutnya lagi dan membawa gadis itu keluar dari ruangannya.

Sepanjang jalan hanya ada ocehan gadis itu sehingga membuat kepala Kevin hampir pecah ini lebih parah dari menghadapi mood bumil yang selalu berubah-ubah.

"Woy Fauzan,gue bawa pasien lo yang kabur"ucap Kevin sambil mendobrak pintu dan menampilkan seorang dokter yang tampak mengerjakan sesuatu di leptopnya sedangkan Dokter yang dipanggil Fauzan itu hanya mengangkat tangannya agar Kevin diam.

"Dok,aku tadi mau keluar dari Rumah Sakit,ini kenapa dokter tarik aku keruangan lagi bukannya bawa aku ke rumah dokter"omel gadis itu dan dibalas pelototan dari Kevin sehingga mulut gadis itu akhirnya tertutup.

"Ada apa?"tanya pria itu sambil menatap Kevin yang tampak kesal.

"Pasien lo,kan?"tanya Kevin balik sedangkan Fauzan langsung mengalihkan pandangannya pada gadis remaja itu dan memasang senyum lembut.

"Kenapa berjalan-jalan,bukannya kamu masih harus istirahat agar cepat keluar dari sini,mengerti Qiandra"ucap Fauzan pada gadis itu dan masih berada digenggaman tangan Kevin.

"Disini nggak enak dok,masa tiap hari harus ditusuk.Sakit tau,dokter mah enak nggak sakit lah aku sakit"cerocos Qiandra dan hanya dibalas senyum oleh Fauzan.

"Makanya jangan jadi pemberontak,mam pake pus.MAMPUS"celetuk Kevin dan langsung mendapat tatapan tajam dari Qiandra.

"Dokter gaje bisa diem nggak"ucap Qiandra yang seketika membuat Kevin melototkan matanya dan dibalas oleh Qiandra.

"Wah..parah nih bocah,nggak takut kena azab ya"ucap Kevin lagi sedangkan Fauzan hanya menghela nafas lelah.

"Qiandra,kembali ke ruanganmu"ucap Fauzan tegas.

"Tapi dok,aku mau makan mie ayam"kata Qiandra memang benar dia ingin keluar untuk membeli mie ayam tapi malah tersesat dan berakhir di ruangan dokter gaje ini.

"Dasar bocah belagu amat,tau aja lagi sakit masih aja ngeyel"omel Kevin seperti emak-emak rempong yang nawar di pasar.

"Diem dokter gaje"ucap Qiandra dengan nada judesnya.

"Belum pernah kena azab tenggelam kedalam selokan ya"balas Kevin lagi.

"Bisa diem nggak,Vin"ucap Fauzan mulai frustasi dengan dua orang beda usia itu.

"Iya..iya saya diam,nih mulut saya sudah dikunci rapat dan kuncinya sudah saya buang"ucap Kevin sambil melakukan apa yang diucapkannya dengan membuang kunci khayalannya.Sedangkan Qiandra menggaris dijidatnya dengan garis miring dengan jarinya yang artinya GILA.

.
.

Aduh Kevin ini kayak dokter abal-abal saja ya reader,Yah saya hanya minta vito and comment dari kalian semua.Sampai jumpa dichapter berikutnya!!

Chrezy Docter{ILMD 2}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang