KB6

26.3K 472 68
                                    

Meskipun sulit ku percayai namun perasaan senang atas kenyataan bahwa pada akhirnya aku bisa mengulum kontol dan mereguk panasnya sperma Bang Riko si kuli pasar membuat ku tersenyum sendiri menuju mobilku di areal parkir.

Begitu masuk mobil, aku langsung meminum air dari botol minum yang selalu ku sediakan di dalam mobil.Setelah berkumur dan menelannya untuk menghilangkan rasa sepet yang terasa di mulut dan kerongkonganku, akupun menghidupkan mesin mobil dan melaju dengan kecepatan sedang menuju rumah.

Kali ini aku sengaja melewati jalan belakang komplek karna ingin sekalian mengantarkan beras si janda genit. Begitu sampai di pagar rumahnya akupun membunyikan klakson,setelah tiga kali akhirnya dia keluar rumah dengan dandanan yang menurutku sedikit berlebihan. Tapi biarlah, toh itu bukan urusanku.

"Eeh Adek, Etek kirain jemputan buat Etek!" ujarnya begitu aku menurunkan kaca mobil.

"Iya Tek, kan Adek udah janji mau nganter beras begitu kembali dari pasar"jawabku.

"Oo, kalau begitu Etek minta tolong angkat ke dapur ya!!"

"Siap Tek, tapi bukain dulu dong pagarnya, masa Adek manggul karung beras sambil manjat pagar, kan nggak lucu" selorohku karna ia sibuk berkaca dan tak kunjung membuka pintu pagarnya.

"Ooh iya.. Bisa aja kamu Dek." ucapnya sambil membuka pagar.

Aku memutar mobilku dan langsung mengarahkan belakang mobilku ke arah pintu untuk memudahkan aku mengangkat beras. Kalau untuk mengangkat sekarung dengan jarak dekat aku masih mampu, apalagi tadi aku sudah mengisi energi dengan cairan istimewa si kuli panggul.

Setelah meletakan karung beras ditempat yang di instruksikan si janda genit akupun bertanya sekedar berbasa basi memecah kesunyian menuju ke mobilku di pekarangannya.

"Udah cantik gini, Emang etek mau kemana??" Pujiku untuk menyenangkan hatinya.

"Ah yang benar?? Bisa aja kamu mujinya,,, ini Iho, Etek mau rapat reuni akbar SMA Etek. Siapa tau Etek bisa ketemu mantan dan bisa clbk, soalnya Etek udah kelamaan sendiri, apalagi sekarang memasuki musim hujan. Kalau malam Etek sering kedinginan" bisiknya diujung kalimat.

'sering kedingingan ??, dasar janda genit, memangnya orang nggak tau sepak terjangmu untuk memanaskan malam-malammu' aku membatin mendengar ocehannya.

"Hahahaha... Etek ada-ada aja,.Ok Lah Tek, Adek doain semoga Etek bisa clbk atau memulai cinta yang baru untuk mengurangi dinginnya malam karna musim hujan" ujarku berpura-pura simpati. Aku membunyikan klakson dan berlalu dari rumah sijanda menuju rumahku.

Sesampainya dirumah aku langsung menuju dapur untuk membuat es teh dengan campuran perasan jeruk nipis. Sengaja aku menambahkan perasan jeruk nipis untuk menghilangkan sisa-sisa rasa sperma di kerongkonganku. Karna rasa sepet sperma tak mudah hilang hanya dengan meminum air putih saja. Meskipun menelan sperma terasa nikmat namun rasa sepet sering membuatku merasa kurang nyaman.

Aku membawa minuman ku ke depan untukku nikmati sembari menyusun belanjaan dari pasar tadi. Lumayan lelah juga rasanya menyusun belanjaan kali ini karna aku juga harus mengangkat sisa empat karung beras lagi. Meskipun tidak sekaligus tetap saja terasa berat karna itu jarang ku lakukan. Setelah memastikan semua rapi dan sudah pada posisinya akupun bergegas menuju kampus karena tak terasa jam sudah menunjukan pukul 12.55 wib, berarti aku hanya punya waktu kurang dari setengah jam lagi sebelum waktu kuliahku hari ini dimulai.

Setelah mengambil tas yang sudah Ku siapkan sebelumnya aku bergegas menuju kampus. Jam di pergelangan tanganku sudah menunjukan pukul 13:05 wib ketika aku memasuki gerbang kampus. Tersisa lima menit lagi, waktu yang sangat sempit mengingat posisi parkir mobil yang jauh dari jurusanku. Aku hanya bisa pasrah jika harus telat dan melewati kuis untuk hari ini. Namun ketika melewati kantin di depan jurusanku aku melihat Uda Hendra si satpam gagah. Tanpa pikir panjang akupun berteriak memanggilnya karena ku lihat dia hendak meninggalkan kantin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KELONTONG BIRAHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang