Kapitull 22

391 23 5
                                    

"Sasuke kau harus kuat nak. Kami akan selalu mendukungmu", kata Mikoto.
"Benar nii-san kau pasti kuat!", kata Menma.
"Aku janji akan selalu ada untukmu Teme".

Namun impian mereka tak terwujud. 2 minggu kemudian, Sasuke harus masuk ICU karen kondisinya yang menurun. Ia ditemani Mikoto di ruangan ICU.
"Sasu apakah kau bisa mendengar kaa-san nak?". Namun yang terdengar hanyalah suara EKG.
"Cepatlah bangun nak". Mikoto tertidur di samping ranjang Sasuke.

Di lain tempat, Naruto bertemu dengan Mikasa dan Eren. Mereka berjanji mau membantu membiayai pengobatan Sasuke.
"Aku akan kerja keras untuk cari uang Bibi", kata Naruto.
"Jangan seperti itu Naru. Bibi nggak mau kau jatuh sakit", kata Mikasa.
"Aku akan beritahu Kak Kushina setelah ini. Tapi dia mau nggak ya?", kata Eren bingung.
"Mama mau bantu kok jika aku sebutkan alasanku".

PIP... PIP... PIIIIIIPPP!!!!!

Mikoto bangun dan mendapati EKG Sasuke menunjukkan garis lurus horizontal. Ia menekan tombol merah untuk memanggil dokter.
"Astaga Sasuke". Seorang dokter berambut pirang dikuncir dua aka Tsunade masuk ke ICU.
"Tsunade tolong anakku!".

PIIIIPPPP!
PIIIIIPPP!!
PIIIP... PIP... PIP...

"Yokatta!". Tsunade berhasil menstabilkan Sasuke. Ia lalu menemui Mikoto.
"Sasuke sudah melewati masa kritisnya". Mikoto lalu masuk ke ruang rawat Sasuke. Sasuke membuka kedua matanya.
"Kaa-san ini dimana?". Mikoto lekas memeluk Sasuke.
"SASUKE KAU BUAT KAA-SAN KHAWATIR SAJA!", kata Mikoto kesal. Mikoto lalu mengelus surai raven Sasuke.

"Mama akan bantu pengobatan temanmu itu Naru", kata Kushina tersenyum. Kushina sekarang berada di London karena ada urusan bisnis.
"Benarkah?". Naruto terkejut tak percaya.
"Sekaya apapun orang, orang tak akan membawa uang setelah mati".

TBC...

Read and Comment, Please!

Naruto i Shqipëria (Naruto of Albania)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang