16 - revisi

10.5K 706 23
                                    

.

.

.

Ruangan VVIP sedang sibuk dengan dokter dan perawat yang sedang  memeriksa gadis cantik yang terlihat lemah tak berdaya dengan banyak sekali alat yang menempel pada tubuhnya ..

Lalisa 

 ya lalisa gadis yang sedang di periksa keadaanya

bagaimana bisa ? 

bukankah tadi dia baik baik saja ? 
























...






Saat itu , semua orang sedang bahagia menikmati tawa lalisa yang begitu renyah di telinga mereka , sampai akhirnya lalisa mengeluarkan darah dari hidungnya dan pingsan .

 semua orang panic tentu saja

Jungkook mengendong lalisa dengan tergesa , memasukin mobil menuju rumah sakit




...






Dokter lee keluar

' bagaimana hyung ? ' Tanya sokjin dengan mata berkaca kaca

Dokter lee hanya diam dan menggeleng 

' maafkan aku '

Sokjin tidak menanggapinya dan langsung masuk ke dalam diikuti semua orang di belakangnya

Mendudukan dirinya di samping tempat tidur lalisa , memperhatikan wajah pucat dan tubuh yang dipasang begitu banyak alat  

alat ?

alat penunjang hidup kah ??? 

.

.

Lalisa membuka matanya perlahan dia tersenyum melihat sokjin , sokjin yang melihat itu membalas senyumanya , naik keatas tempat tidur dan memeluk lalisa

' oppa ' ucap lalisa begitu pelan

' ya sayang ' sokjin menjawab dengan derai air mata yang sudah membasahi pipinya

Semua orang menangis dalam diam melihat betapa tersiksanya gadis cantik itu berbaring di atas tempat tidur dengan keadaan yang memprihatinkan

' aku tau semuanya ' ucap lalisa

' maaf '

lalisa tersenyum hangat pada semua orang dengan bibir pucat nya 

' aku menyayangimu oppa ' ucapnya menatap sokjin intens

' maaf '

' aku selalu berterimakasih atas segalanya

' maaf

Sokjin hanya bisa berkata maaf , ini terlalu menyakitkan

Lisa menangkup pipi sokjin dan menghapus air matanya

' kau akan baik baik saja sayang

' tapi aku lelah oppa

' tidak sayang , kumohon

' aku menyanyangi mu oppa

' oppa lebih menyayangimu sayang

' bisakah kau memelukku lebih erat lagi oppa ?

Sokjin tidak menjawab dan memeluknya begitu erat

.

.

.

' aku takut oppa ' ucap lalisa yang mulai mengeluarkan air matanya

' jangan takut sayang , oppa disini untukmu

' oppa dingin'

Sokjin semakin mengeratkan pelukannya

' oppa

' ya sayang

' aku masih ingin bercerita banyak padamu

' ya sayang , kau bisa menceritakan apapun pada oppa

' oppa

' ya sayang

' aku mengantuk

' baiklah , tidurlah sayang, oppa akan disini menemanimu

Lalisa diam , sokjin memeluk lalisa begitu erat dan mengelus punggungnya

Tidak ada yang bersuara di ruangan , mereka tetap menangis dalam diam

.

.

.

.

.

.

.

.

.

tit

tit

tit

tit


berjalan sangat stabil .. 




hingga






























































Titttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt

Bunyi tanda kehidupanya telah usai

...




Gadis cantik bermata bulat itu tidur dengan damai di dekapan kakak tercintanya

Dengan senyum indah menghiasi wajah nya

Tangisan pecah , dunia berhenti dan langit runtuh

Batin semua orang tersiksa ,

' sstttt , jangan terlalu keras lalisa sedang tidur ' ucap sokjin dengan derai air mata

.

.

Dunia nya hancur dan nyawanya sudah pergi . dia menatap senyum gadis cantik yang berada dalam dekapannya , membisikkan kalimat cinta untuk pengantar tidurnya

Semua sudah selesai sampai disini . tapi mengapa sakitnya masih berlanjut ? bahkan air mata nya tak mau berhenti keluar ..

Ya Tuhan . tolong aku









Jangan copas !
Hargai karya orang lain !
Tangerang , 9-3-2020

My Tears - lizkook (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang