3. Hari

26 3 0
                                    

Laa,,,..

"iya bang,. Napa?"

"enggak, murung amat tuh muka, ada masalah?

"enggak!"

"aneh, gak biasanya pulang sekolah kek gini.."

"aneh gimana? Biasa aja kok."

"hmm.. Udah makan? "

" blom."

" Oh."


Dean kemudian menuju ke meja makan untuk mengambil makanan, karena setelah pulang dari shalat jum'at perutnya terasa lapar.

Sambil di buka tutup saji, ia mengambil makanan yang telah disiapkan oleh Asistennya. Namanya Lastri. Wanita parubaya itu sedang menggoreng ikan di dapur dan di meja makan hanya terdapat Capcai, acar dan sambal.

Dean makan dengan sayur capcai tersebut, dia tidak menunggu ikan yang di goreng bi Lastri karena sedah cukup lapar.
Hampir selesai makan ikannya sudah siapdan di bawa oleh bi Lastri.

"aden, ini ikannya kok gak di tungguin matengnya?" (sambil meletakan piring berisi ikan di meja).

"gak papa bi, sama capcai aja udh cukup kok, uadah laper banget tadi hehehe.."

"ini den di makan dulu, bibi udah gorengin ikannya buat aden, masa udah di gorengin gak di makan, kan sayang den." (sambil meletakkan ikan diatas piring Dean yang setengah habis).

"em,, mkasih ya bi, ga sayang juga kok, Nanti Ayla sama bibi juga makan kan?. Lagian kalau tanggal tua Dean di kost makanya pake sayur kalau gak Ind*mie hehe... "

"itu kan di kost den, ini kan di rumah jadi makan sepuasanya aja den, biar tambah tenaga, gak loyo sekalin biar otaknya fikus buat belajar."

"hehe.. Iya bi.. Maksih"

Dari arah kamar Ayla datang menggukan kaos putih bergaris abu dan hot pants. Dengan wajah datar dan tatapan kosong menghampiri kedua orang itu di dapur. Kemudian menarik kursi untuk duduk di depan Dean. Bi Lastri bingun dengan keadaan Ayla yang sekarang, saat lulang sekolah tadi wajahnya sudah lesu, mengucapkan salam pun sangat lirih tidak seperti biasanya.

"non Ayla mau makan?"

"emm.. (menganggukan kepala)"

"bentar ya, bibi ambilin dulu, mau pake capcai ga non?"

"emm..(menggukan kepala)"

Dean hanya menatap Ayla dengan bingung, sepertinya ada yang aneh dengan adik gadisnya itu, seketika Dean membuat kaget Ayla dan bi Lastri karena menggebrak meja makan sambil mengucap nama Ayla.
Sontak saja Ayla langsung kaget dan menatap kakaknya.

"bang apaan sih?"

"lah kamu kenapa dari tadi lesu mulu, ya tak kagetin lah biar balik tuh jiwa raga, udah kaya galau di tinggal pacar aja"

"emang (gumang dalam hati)"

"Den bibi jantunya mau copot ini, untung piringnya ga jatuh"

"hehe.. Maaf bi, habisnya ini anak satu diem diem bae dari tadi.."

"Iya den, tapi ga gitu juga, nanti kalo jantung bibi copot gimana, aden mo tanggung jawab?"

"iya ini abang, ngagetin aja sukanya, omelin aja bi.."

"hihh,,, emang jantung bisa copot bi? Teori dari mana tuh?"

"dari mana yah, bibi lupa den"

"???(Ayla dan Dean saling berpandangan dengan bingun).

HIDDEN FEELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang