07

1.2K 150 61
                                    

Typo 🙏🙏

🌺   🌺   🌺   🌺

🌺   🌺   🌺

🌺   🌺

🌺

.
.
.
.

"Halo, Ae.. Akhirnya kita bertemu lagi." sapa pria itu dengan smirk sombongnya.

Ae mengarahkan ujung senapannya ke arah orang itu dengan sorot mata tajam.

"Lucas.." gumam Ae.

"Haha.. Rupanya kau masih mengingatku, Ae. Senang rasanya masih diingat kawan lama." Lucas tertawa. 

Tapi raut wajah Ae tak berubah. Ia tetap serius mengarahkan senjatanya pada Lucas yang ada di hadapannya saat ini. Beberapa orang anak buah Lucas pun mengacungkan pistolnya pada Ae, bersiap menarik pelatuk seandainya Ae tiba-tiba melakukan pergerakan. Meskipun ada lebih dari 3 moncong pistol mengarah padanya, namun tak mampu membuat Ae gentar. Ia tak peduli jika salah satu timah panas dari senjata itu mengenai tubuhnya. Hanya satu hal dalam benak Ae.. Lucas tak boleh lolos lagi kali ini.

"Lepaskan orang-orang itu, dan segeralah menyerah." ucap Ae.

"Wah.. Wah.. Wah.. Ae, kau sama sekali tak berubah. Janganlah terlalu serius. Aku hanya sedikit bermain-main dengan mereka." Lucas bertepuk tangan pelan seraya melirik ke arah gerombolan orang yang tengah tersekap dan dijaga ketat oleh anak buahnya.

"Aku tidak peduli kau mau bermain atau apa, cepat lepaskan mereka atau aku yang akan menghabisimu hari ini." Ae mengikuti setiap gerak langkah Lucas tanpa menurunkan senjata yang ia arahkan padanya.

"Cih, untuk apa kau bersusah payah demi mereka, Ae? Mereka bukan siapa-siapamu, kalian tidak saling mengenal. Biarkan saja mereka bersamaku dan kembalilah duduk diam di markasmu yang selalu kau banggakan itu." Lucas tersenyum sinis.

"Mereka warga negaraku, sudah menjadi kewajibanku untuk membebaskannya." 

"Aku juga warga negaramu, Ae, tapi kau tak mau membiarkanku bebas." 

"Kau bukan warga negara yang patut dilindungi." tegas Ae penuh penekanan.

Lucas dan Ae masih saling berpandangan. Saling melemparkan sorot mata tajam tak bersahabat.

Dor.. Dor.. Dor..

Tiba-tiba dari arah samping, sebuah mobil van berjalan mendekat dengan kecepatan tinggi dan memberondong Ae dengan tembakan.

Secepat kilat, Ae berlari menghindari tembakan, bersembunyi di sisi mobil yang terparkir seraya melirik ke arah dimana Lucas berdiri.

Sementara Lucas sendiri, langsung masuk ke dalam mobil van hitam itu yang rupanya merupakan salah satu komplotannya.

"Sat!" 

Ae segera berlari menyusul mobil yang sudah bergerak meninggalkan tempat itu. Dengan gerakan yang cepat Ae berlari mengejarnya. Ia terhenti sejenak, memikirkan jalan pintas yang memungkinkan memotong jalan mereka. Begitu ia temukan, dengan segera Ae berlari lagi. Dan tepat.. Ae berhasil berada di depan mobil van hitam yang kini tengah melaju ke arahnya. Anak buah Lucas yang melihat, langsung memberondongnya dengan tembakan dari jendela kaca mobil. Meskipun dihujani rentetan tembakan namun tak membuat Ae menghindar kali ini. 

Diantara 2 CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang