04

1.3K 134 49
                                    

Masih lanjutan yg kemarin… 

Typo 🙏🙏

🌷  🌷  🌷  🌷

🌷  🌷  🌷

🌷  🌷

🌷

Saint menyandarkan punggung serta kepalanya di dada bidang Ae

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saint menyandarkan punggung serta kepalanya di dada bidang Ae. Sedangkan Ae sendiri melingkarkan tangannya ke pinggang ramping Saint, mendekapnya dari belakang menyalurkan kehangatan. Keduanya tengah duduk di salah satu potongan batang pohon yang lumayan besar dan larut dalam pemandangan malam dengan kerlap-kerlip lampu kota di bawah sana.

Saint tak keberatan, pemuda tampan yang baru beberapa minggu ia kenal dan menjadi cinta pada pandangan pertamanya itu memeluknya erat. Ae pun tak segan memberikan kenyamanan pada tubuh mungil dalam pelukannya saat ini. Bahkan jika Saint sedikit bergidik karena udara malam yang dingin, Ae akan mendekapnya lebih erat lagi.

"Dingin?" tanya Ae seraya menempelkan pipinya ke kepala Saint ketika Saint terasa gemetar.

Saint menggeleng. "Tidak terlalu."

"Sudah kubilang, pakai jaket yang lebih tebal, kau tak mendengarkan."

"Hehe.. Kukira baju yang kupakai sudah cukup tebal." cengiran lebar menghiasi bibir Saint. 

"Ini hanya kaos biasa, tebal dari mana?" omel Ae. Pasalnya Saint hanya mengenakan kaos berlengan panjang warna pastel tanpa mengenakan jaket sama sekali.

"Maaf.. Kukira tak akan sedingin ini." sesal Saint. Ae menggelengkan kepalanya diiringi dengan dengusan.

"Emm.. Phi, boleh aku tanya sesuatu?" tanya Saint seraya menolehkan sedikit wajahnya ke belakang hingga wajah Ae terlihat olehnya.

"Tanya apa?"

"Kenapa phi menjadi tentara?" 

Ae sedikit berpikir. "Yaa.. Karena ingin saja." jawab Ae sekenanya.

Saint sedikit mempoutkan bibirnya, merasa kecewa dengan jawaban Ae yang dirasa tidak menjelaskan apapun.

"Aku tanya serius.." gerutunya.

Ae terkekeh melihat mimik wajah Saint.

"Aku juga serius. Aku menjadi tentara karena memang ingin, dan juga aku mau membalas jasa pamanku." akhirnya Ae menjawab dengan serius.

"Paman phi? Kenapa?"

"Paman yang telah merawatku sejak aku masih kecil. Dia telah membiayai seluruh hidupku hingga aku besar. Saat aku dewasa, aku tidak ingin menjadi beban keluarga paman lagi meskipun mereka sangat baik padaku, makanya aku memilih menjadi tentara. Paling tidak saat aku menjadi tentara, negara yang akan mengurusku juga semua kebutuhanku." tutur Ae.

Diantara 2 CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang