[1] Wi.Us 4 Seasons Writingfest: Spring Blossoms

Matahari Musim Semi - Annishaaulia_

Alvaro Wijaya, seorang siswa laki-laki Sekolah Menengah Atas yang hobi membolos sekolah, hobi berkelahi dan biangnya masalah. 

Kini ia sedang menelungkup kan kepalanya di atas lipatan tangannya. Tak lupa juga earphone kesayangannya itu bertengger manis di telinganya. Suara alunan musik yang keluar dari earphone itu ibarat obat penenang bagi segala masalah hidupnya yang datang menghadang.

Di sisi lain, Seorang gadis manis yang sekaligus teman sekelas Alvaro sedang memperhatikan Alvaro dari kejauhan. 

Ia membawa secarik kertas untuk diberikan kepada Alvaro yang diperolehnya dari Ruang BK beberapa menit yang lalu. Langkahnya maju mundur ketika ia ingin menghampiri Alvaro.

"Alvaro,"

Yang dipanggil namanya pun mendongak, sesekali ia juga mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya.

"Ini ada panggilan dari BK," ucapnya sambil menyodorkan kertas panggilan itu kepada Alvaro.

"Sekarang?" Ucapnya dengan sebelah alis yang terangkat.

"Iya, buruan Lo kesana Al, udah ditunggu," ucapnya.

Kini Alvaro pun bergegas menuju ke ruang BK, gadis manis itupun kembali duduk lagi di bangkunya.

Gadis manis yang diketahui namanya adalah Kyara Sevilla itu sekarang masih berdiam diri di ruang kelasnya sambil mengutak-atik ponsel miliknya. Nampaknya ia sedang bertugas untuk mengisi absensi online. 

Ia menarik nafasnya gusar, sebab ia kembali dibingungkan dengan seorang Alvaro Wijaya. Cowok berbadan tegap itu sejak panggilan BK tadi hingga sekarang menjelang pulang sama sekali tidak terlihat batang hidungnya. 

Membolos adalah tebakan yang sangat tepat. Kyara bingung akan menuliskan apa pada absensi Alvaro. Ia tidak tega jika terus terusan memberikan Alfa kepada Alvaro, bisa-bisa Alvaro tidak naik kelas jika terus-terusan seperti ini.

Hari pun berganti, kini para siswa kelas 10 MIPA 2 itu sedang mengikuti pelajaran Pak Ferdinan di ruang lab bahasa Inggris. Suasana menjadi tegang dikarenakan seorang Alvaro Wijaya membuat ulah lagi.

"Alvaro!" Bentak Pak Ferdinan.

"Kamu sekarang! Keluar! Tidak usah ikut pelajaran saya lagi!"

Alvaro beranjak dari duduknya. Dan bergegas untuk ke belakang untuk berdiri.

Degh.

Ada rasa yang aneh yang dirasakan Kyara saat Alvaro Keluar dari ruangan itu, rasa tidak tega dan juga rasa kehilangan.

--ooOOoo--

Waktu istirahat pun telah tiba, semua murid berhamburan keluar dari ruang lab bahasa Inggris yang disebutnya kandang singa itu.