Ragu🌱

14 1 1
                                    

"Bos, tumben lo di kelas aja" Arnav menatap bingung pada sahabatnya ini, biasanya saat jam istirahat ia akan langsung pergi menganggu Mawar.

"Lo mau percaya gak sama gue?" Tanya Daviq serius.

"Percaya apa?"

"Seharian ini gue nggak bakal ganggu Mawar dan gak bakal ngirim pesan ke dia?"

"Nggak mungkin si" jawab Arnav sambil menggelengkan kepalanya.

"Iya, menurut gue juga nggak mungkin" Daviq saja meragukan dirinya sendiri.

"Tapi kalok lo bisa, gue traktir deh di kantin seminggu" tawar Arnav.

Daviq menepuk pundak Arnav "itu kantin punya gue bego, gue gak bayar juga bisa" jawab Daviq kesal.

"Shombhong amad lo" cibir Arnav bercanda.

Daviq hanya diam saja, ia ingin tahu bagaimana reaksi Mawar saat dirinya tak menganggu Mawar dalam sehari.

"Ar kantin yuk, gue pengen liat gimana reaksi Mawar kalok gue gak ganggu dia" Daviq melangkah duluan ke kantin.

"Orang ngajak, gue nya di tinggal" gerutu Arnav namun segera mengikuti Daviq.

Daviq dan Arnav sampai di kantin. Seperti biasa seluruh pasang mata di kantin langsung memperhatikan mereka. Daviq melewati meja yang di duduki Mawar tanpa melirik sedikit pun. Kejadian itu di saksikan seluruh penghuni kantin, mereka merasa bingung mengapa hari ini Daviq terlihat acuh pada Mawar.

Tumben si Daviq gak bareng sama si Mawar.

Mereka pacaran nggak sih ?

Jangan-jangan Daviq udah gak suka lagi sama Mawar.

Boleh dong deket in si Daviq.

Sok cantik tu si Mawar, di deketin Daviq aja sok jual mahal.

Emang cantik bego!

Mawar yang merasa terganggu dengan bisik-bisik para siswi langsung pergi beranjak dari kantin. Dia pergi dari kantin dengan santai ingat dia harus selalu perfect. Meski dalam hati nya bertanya-tanya ada apa dengan Daviq hari ini ?

"Bos, si Mawar pergi tu. Tapi komuk nya biasa aja" dari tadi Arnav memang memperhatikan Mawar.

"Dia kayaknya bener-bener gak suka sama gue Ar" Daviq terlihat kecewa dengan apa yang ia lihat.

"Santai aja bos, si Mawar kan emang gitu muka nya. Siapa tau di luar nya biasa aja tapi di dalem nya ambyar" jawab Arnav mencoba menyemangati sahabatnya.

____

Daviq bergerak kesana kemari resah. Sedari tadi ia coba tidur namun otak nya merasa terganggu dengan wajah Mawar yang terus muncul. Daviq bangkit lalu menarik rambutnay frustasi.

"Arghhh bisa gila gue!" Racau nya.

Daviq segera menyambar handphone nya lalu mengetikan sesuatu di room chat nya. Ia tak bisa begini, mengabaikan Mawar membuatnya tersiksa.

*******

Malam ini Mawar kepikiran dengan sikap Daviq. Tak biasanya Daviq tak merecokinya dan sampai malam begini Daviq tak mengirimkan satu pesan pun. Pikiran Mawar mulai kemana-kemana.

"Apa dia udah nyerah ya?"

"Apa dia udah suka sama yang lain?"

"Ih kenapa gue mikirin Daviq si kurang kerjaan aja" Mawar memaki dirinya sendiri karna memikirkan Daviq.

Ting

Satu notif muncul di handphone Mawar. Tertera nama Daviquli , Mawar dengan cepat menyambar handphone nya lalu membuka pesan Daviq.

Daviquli
Kangen sekali diriku ini.

Mawar tersenyum membaca pesan dari Daviq, ia mengetikan beberapa kata untuk membalas pesan Daviq.

Mawar Alexa
Sama gue?

Mawar menepuk jidat nya mengapa mengirim pesan seperti ini, ia tak tahu apa yang akan di pikirkan Daviq.

Daviquli
Kamu pengen banget ya aku kangenin?

Lihatkan Daviq jadi ke pd an.

Mawar Alexa
G

Daviquli
Aku suka nya cuma sama kamu, jadi kangen nya cuma sama kamu.

Mawar Alexa
Y

Daviquli
Bisa nggak bales nya, iya Daviq aku juga kangen kamu☺️

Mawar Alexa
Jangan berisik gue mau tidur.

Daviquli
Oke my Rose. Good night❤️

*******

Mawar tengah menatap dirinya di cermin. Hari ini ia tak sekolah ia harus datang ke perusahaan nya. Sebenarnya Mawar tak mau namun ia di paksa oleh paman Bilal untuk datang karna ada sesuatu yang ingin ia bicarakan. Bilal adalah orang yang memimpin Rose crop, orang kepercayaan ayah Mawar.

Mawar menyambar handphone nya, ia mau menghubungi paman nya bahwa dia akan segera berangkat.

"Halo paman, Mawar one the way ya"

Udah cepetan, jangan ngebut.

"Katanya suruh cepet, tapi gak boleh ngebut" Mawar mencebik kan bibirnya.

Mawarrr.

"Iya-iya paman ku yang cerewet" Mawar langsung menutup telfon ia tahu paman nya akan mengomel karna ia mengatakan paman nya cerewet.

Mawar mengendarai mobil nya dengan santai. Ia sedang ingin menikmati jalanan kota saat ini. Tiba-tiba sebuah motor membalap lalu menghalangi jalan Mawar. Mawar tahu siapa dia.

"Dia lagi" Mawar tetap diam di dalam mobil, dia akan melihat apa yang akan di lakukan Daviq. Ya orang itu adalah Daviq.

Daviq berjalan menghampiri mobil Mawar. Ia mengetuk kaca mobil Mawar agar membuka nya.

Mawar membuka kaca mobil nya "Apa?" Ketus Mawar.

"Kamu kenapa gak berangkat sekolah ? Kamu sakit?" Terlihat raut wajah Daviq khawatir.

"Udah stop deh Dav, gue gak suka sama lo. Stop sok care sama gue. Semua orang itu palsu dan lo termasuk" Mawar menatap tajam Daviq. Raut wajah Daviq berubah.

Ia tersenyum kecut memandang Mawar "jadi selama ini kamu anggep aku palsu ke kamu? Kamu fikir aku pura-pura suka ke kamu? Asal kamu tahu aku gak pernah ngejar-ngejar cewek selain kamu! Kamu fikir aku ngejar kamu karna kamu punya segala nya ? Aku juga punya segalanya! Aku bener-bener suka sama kamu Mawar! Aku cinta aku sayang dan aku benci kenapa kamu ngeraguin perasaan aku! Kalok kamu benci sama aku, sakiti fisik aku jangan hati aku, di sini ada kamu Mawar" setelah itu Daviq pergi mamacu motor nya dengan penuh emosi.

Mawar menatap kepergian Daviq dengan perasaan berantakan. Mengapa sangat sakit melihat Daviq seperti ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Catatan Kisah Dengan MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang