《R A I N A F T E R T W I L I G H T》
"Hujan itu menenangkan, mendamaikan dan membuat nyaman."
(Dira Salsabilla Rainy)
____ ☔☔☔____
_H a p p y R e a d i n g_
.
.
.Hujan itu air yang turun dari langit. Rintik-rintik gemericik membuat siapa pun yang melihatnya akan terbawa oleh kenyamanan dan ketenangan. Termasuk Dira Salsabilla Rainy.
Gadis yang baru tamat sekolah putih abu-abu sekaligus baru saja menyelesaikan Ospek di hari pertamanya kuliah. Ya, Dira lulus ujian SBMPTN di sebuah universitas ternama di Jakarta.
Universitas apa kira-kira? Pasti ada yang sudah menebak. Ya, Oxford University. Eitss, salah! Itukan di luar negeri bukan di Jakarta. Intinya sih Universitas yang terkenal di Jakarta.
Dira memang pintar dan cerdas. Alhasil kerja kerasnya menuai mimpi-mimpinya.
Gadis cantik, cerdas, periang dan pemberani ini memiliki hobi melukis dan menyanyi. Tapi sayangnya, dia tidak terjun ke dunia seni. Melainkan masuk di sebuah fakultas Ilmu Sosial dan politik.
Bukan maksud apa-apa, ini memang sudah tekad dan keinginannya untuk terjun ke dunia masyarakat agar senantiasa dapat ikut serta membangun dan mengembangkan tatanan kehidupan masyarakat.
Pikirannya sudah jauh melangkahi usianya. Segala yang dipikirkan tentang kondisi kehidupan di masyarakat yang tak terkendali, menjadi alasan kuat untuk dirinya membantu memperbaiki tatanan masyarakat di negaranya.
Awalnya Dira berinisiatif untuk bisa mengembalikan keluarganya yang hancur lebur menjadi damai, dengan belajar di program studi yang akan dia ampuh. Tentang bagaimana ia akan mengetahui masalah keluarganya dan perlahan ingin memperbaiki keluarganya terlebih dahulu. Setelah selesai dia akan memperbaiki tatanan kehidupan masyarakat yang kian kemari kian menyesat.
Itulah pikirannya kenapa ia harus sekali masuk ilmu sosial.
Gadis itu terlihat tak mempunyai beban sedikitpun. Padahal bebannya begitu berat ia rangkul bersama perjalanan hidupnya sekarang. Terlihat tomboi jika dipandang dari sisi bicara dan gaya berpakaian yang jauh dari kata feminim.
Mungkin karena hari ini ospek yang mewajibkan seluruh mana untuk memakai kemeja puti dan celana hitam tersamaratakan. Dira masih tetap saja tidak terlihat feminim. Rambutnya yang terkuncir acak-acakan. Sepatunya yang bergaya tomboi itulah yang membuatnya berbeda dari semua mahasiswa baru.
Dari sekian luarnya, berbeda jikalau dilihat dari dalam Dira. Dia adalah pencinta hujan. Hujan akan selalu menemani dirinya ketika dunia tak lagi membuatnya cahaya indah kebahagiaan. Mungkin hujan akan memberi ketenangan.
Apabila akan ada cahaya yang hangat untuknya. Mungkin Dia akan lebih cenderung tertawa dan lupa akan masa lalunya. Karena terhangatkan oleh secercah cahaya yang menerangi hidupnya yang gelap.
Apa dia akan mendapatkan cahaya itu?
Dari siapa kira-kira?
Dira hanya butuh orang tuanya. Tapi itu sangatlah mustahil.
Mungkin sementara waktu Dira akan bersama hujan, temannya yang damai, tenang dan membuatnya nyaman juga bahagia saat gemericik tiba membasahi dirinya.
Itu bukan kesedihan melainkan semua percikan ketenangan untuknya. Untuk dirinya yang butuh ketenangan. Yah, ketenangan hidup.
☔☔☔
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN AFTER TWILIGHT [On Going]
Teen Fiction🌟Rank #1 brokehome [9-8-20] #35 bestseller [12-8-20] #8 ospek [20-10-20] #8 jatuhhati [20-10-20] #2 almet [19-10-21] ✔On going 2020-2021 ✔Stay Revisi ✔Cerita Orsinil bukan Plagiat ✔Suport author dengan follow, vote dan coment ya😉 ☔Rain After Twi...