Entah bagaimana aku mengatakannya, padamu. Bahwa sebenarnya, saat menulis ini, aku sedang merindukanmu. Sejujurnya, aku malu, padamu, pada diriku sendiri. Seandainya aku beranikan diri untuk mengatakannya padamu. Aku malu, jika ku katakan, aku rindu, kau akan menertawakanku. Atau, bahkan mungkin malah melecehkan aku. Iya, bagaimana tidak, setelah bertahun lamanya kau ku campakkan, terdengar lucu apabila ku katakan aku merindukanmu, setelah akhirnya aku merasa kesepian.
Kau tau, gengsiku tinggi. Bahkan kau menyebutku, si angkuh dan besar kepala. Jadi, kau mungkin juga tau, aku tak akan mengatakannya. Setidaknya, tidak padamu. Kau mungkin tau, aku hanya akan menulis untuk mengungkapkan segala perasaanku. Lewat tulisan, aku akan menulis dengan apa-adanya yang ku rasakan.
Aku yakin, kamu pasti tau. Karena kamu, tau betul semua sifatku. Dan, aku yakin, nanti, entah kapan, kamu akan menemukan tulisan ini, dan membacanya. Jika saat itu tiba, aku harap kamu tidak menertawakanku, ya.Dari aku, yang malam ini sedang sangat merindukanmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sesabar aku
Romancecerita tentang seseorang yang sabar, bahkan mungkin terlalu sabar dalam mencintai. walau itu memang yang seharusnya, tapi entah kenapa ada orang yang sesabar dia.