16. Doctor Kim [2]

1K 151 25
                                    

Seseorang menelepon Naomi saat makan malam baru saja dimulai. Melihat kontak Dokter Lee, dokter yang merawat Sarah, tertera di layar ponsel, buru-buru wanita itu menjawab panggilan, berpikir mungkin ada hal penting akan yang disampaikan dokter itu mengenai kesehatan Sarah.

"Kenapa Dokter Lee menelepon?" tanya Sarah begitu Naomi kembali bergabung ke ruang makan.

"Dokter Lee memberitahuku kalau dia tidak bisa menjadi dokter pribadi sementaramu," jelas Naomi seraya meletakkan ponsel di samping piring. "Katanya dia sangat sibuk dan mungkin akan sulit kalau harus berkunjung ke rumah untuk memantau kondisimu."

"L-lalu aku bagaimana? Padahal aku sudah percaya pada Dokter Lee, dia juga ramah, kenapa harus—"

"Dokter Lee merekomendasikan seseorang." Naomi melirik Noah yang pura-pura tidak peduli pada obrolan dua wanita itu dengan memilih sibuk mengambil nasi dan lauk pauk untuk Kai.

"Tuan Kim," panggil Naomi. "Dokter Lee, temanmu, sudah memberitahuku."

Sarah ikut memandang Noah dengan kening berkerut, belum paham kenapa Naomi tiba-tiba melibatkan Noah dalam pembicaraan.

Noah berdeham lalu mengulas senyum manis untuk Sarah. "Seperti yang kukatakan tadi, aku seorang dokter dan karena rumah kita berdekatan, Dokter Lee memintaku untuk—"

"Jangan-jangan Tuan Kim yang akan menjadi dokterku?" Sarah membelalak senang, punggung wanita itu tegak sepenuhnya.

"Dokter Lee baru merekomendasikan, aku masih butuh persetujuanmu. Jika tidak bersedia, aku tidak akan—"

"Mana mungkin!" sela Sarah. "Tidak mungkin aku tidak bersedia. Entah kenapa, aku sangat senang mendengarnya. Naomi, aku setuju kalau Tuan Kim yang menjadi dokterku!" imbuhnya penuh antusiasme.

"Wah, kebetulan yang menakjubkan." Sarah kembali bersuara. "Anda dan Kai adalah penggemarku, lalu kita bertetangga, dan ternyata Dokter Lee adalah temanmu yang merekomendasikan agar kau jadi dokter pribadiku!"

Noah hanya bisa tersenyum tipis menanggapi ocehan Sarah yang seperti anak kecil, meski dalam hati, pria itu juga turut senang dan merayakan keberhasilan rencana yang dia buat.

Sejak awal, Noah yang meminta Joe untuk memberi rekomendasi apartemen kepada Sarah dan jika memungkinkan, pria itu juga ingin menggantikan tugas Joe merawat sang istri. Noah akan merasa lebih tenang kalau dia sendiri yang mengobati dan menyaksikan langsung perkembangan kesehatan Sarah, meski perbuatan itu jelas mengandung risiko yang akan muncul saat tiba-tiba ingatan Sarah kembali.

"Jadi, mulai sekarang, seharusnya aku memanggilmu Dokter Kim, ya?"

"Aku tidak masalah dengan panggilan apa pun," jawab Noah, "bahkan kau boleh memanggil hanya dengan namaku."

"Oh, sungguh?"

"Bunda," panggil Kai.

"Ya, Sayang?" sahut Sarah tanpa canggung sedikit pun, seolah dia sudah sangat terbiasa dengan panggilan bunda dan Kai memang putranya.

"Masa Bunda mau memanggil Ayah dengan dokter?" protes bocah itu, membuat Sarah dan Noah refleks mengernyit.

"Ayahmu, kan, memang dokter, jadi tentu saja Bibi Sarah harus memanggilnya dokter." Naomi segera menyahuti.

"Ya, itu benar," imbuh Noah.

"Seharusnya Bunda memanggil Ayah dengan sayang atau kakak seperti Bibi Nicole memanggil Paman Jeffrey!"

"Oh, begitu, ya?" Sarah refleks tertawa gemas mendengar penjelasan Kai.

"Kai Kim," tegur Noah dengan suara lirih. "Sebaiknya kau makan dengan tenang saja."

Being Parents (SOWJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang