2. Olivia

2.1K 208 20
                                    

Sarah baru selesai tampil di acara musik mingguan untuk mempromosikan album barunya sebagai penyanyi solo. Dengan napas agak terengah setelah menyanyi sekaligus menari, wanita itu masuk ke ruang ganti dan membiarkan penata rias membersihkan wajahnya, sementara dia menyandarkan punggung ke kursi, mengambil kesempatan untuk tidur sejenak sebelum memulai aktivitas lain yang sudah pasti melelahkan.

"Olivia, ada telepon masuk di ponselmu."

Sarah membuka mata saat sang manajer menyebut nama panggungnya dan menyodorkan benda persegi panjang pada wanita itu.

"Siapa?" tanya Sarah sambil mengambil ponselnya.

"Nomor tanpa nama."

Sarah mendesah dan memutar kedua mata saat melihat nomor tanpa nama yang hampir dihafalnya pada layar ponsel. Wanita itu tidak berminat untuk menjawab, lantas meletakkan ponselnya secara terbalik di meja rias sehingga secara otomatis panggilan tertolak.

"Itu nomor yang selalu meneleponmu, kan? Apa perlu membuat laporan karena terus mengganggumu? Mungkin saja dia penggemar fanatik atau bahkan pembenci."

"Tidak, tidak perlu," jawab Sarah cepat. "Dia hanya penggemar biasa. Aku hanya perlu mengabaikannya sampai dia lelah sendiri dan berhenti menghubungiku."

Naomi, sang manajer hanya mencebik mendengar jawaban sang artis. Setelahnya, wanita itu kembali duduk di sofa untuk mengecek jadwal Olivia.

"Setelah ini kita ke studio TV-M untuk rekaman Look at Me."

"Aku tahu, tetapi aku ingin makan dulu sebelum ke sana," sahut Sarah.

"Kita makan di mobil saja," kata Naomi cepat. Sarah langsung menoleh dan memelototi manajer sekaligus temannya. "Itu akan sangat repot dan tidak nyaman, Naomi Kim. Lagi pula syutingnya masih satu jam lagi."

"Kita akan melewati jalan lain yang lebih jauh dan itu akan memakan banyak waktu karena jarak dan macet," balas Naomi santai, sama sekali tidak peduli dengan protes dari temannya.

"Ya sudah, lewat jalan biasa saja. Kenapa harus ambil jalan yang susah? Aneh!" Sarah mendengkus jengkel. Sejak kemarin wanita itu selalu saja memilih jalan yang ramai dan jauh di saat ada jalan pintas untuk cepat sampai ke lokasi tujuan.

Naomi berdecak dan bersedekap. "Ini demi kebaikanmu. Aku punya firasat buruk karena beberapa kali merasa diikuti oleh orang yang mencurigakan. Aku takut kau kenapa-napa, Olivia."

"Sikapmu terlalu berlebihan, Naomi," balas Sarah santai. "Mungkin dia hanya penggemar biasa. Lagi pula apa yang bisa dilakukan satu orang di jalanan sementara kita bertiga? Pokoknya aku mau makan dulu di restoran depan, baru kita berangkat ke studio syuting menggunakan jalan pintas seperti biasa. Oke?"

Sarah mengacungkan jempol, mau tidak mau Naomi menuruti keinginan bosnya itu.

Mungkin Sarah benar, Naomi saja yang berpikir berlebihan.

13.12.19

💜

23/2/20

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

23/2/20

Revisi 6/2/23

Being Parents (SOWJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang