Hari ini adalah satu hari setelah Ara dan Rama jadian. Mereka hari ini berangkat sekolah bersama menggunakan sepeda mereka masing masing. Rama sudah biasa berangkat ke sekolah dengan sepeda karena itu Rama tidak merasa lelah ketika Ara mengajaknya untuk berangkat bersama menggunakan sepeda, sedangkan Ara biasanya berangkat ke sekolah menggunakan mobil pribadi dengan supir oleh karena itu ia merasa begitu lelah ketika harus berangkat ke sekolah menggunakan sepeda. Dilihat dari wajah Ara siapa pun bisa mengetahui bahwa ia sangat lelah untuk menggoes pedal sepedanya. Rambut Ara sangat lepek oleh keringat. Wajahnya dan lehernya basah karena terus mengeluarkan keringat. Namun dalam situasi ini Ara tidak bisa mengatakan pada Rama bahwa ia sudah lelah untuk menggoes pedal sepedanya karena sekarang mereka sudah cukup telat.Mereka telat karena Ara sedikit lama untuk berdandan. Lagi pula ini permintaan Ara supaya ia dan Rama berangkat ke sekolah menggunakan sepeda, jadi jangan salahkan Rama dalam masalah ini dan juga jangan merepotkannya.Sesampainya di sekolah
Ara dan Rama sudah sampai di sekolah. Mereka berdua melewati pintu gerbang bersama dan memarkirkan sepedanya bersebelahan.
"Gue kira berangkat ke sekolah naik sepeda nggak capek. Tapi ternyata ini capek juga" ucap Ara dalam hati sembari memarkirkan sepedanya di parkiran sekolah. Rama yang berada di sebelah Ara juga sedang memarkirkan sepedanya juga.
Rama yang ingin mengetahui kondisi Ara langsung menengok ke arah Ara. Ia menatap Ara secara intens. Ia melihat wajah Ara yang terlihat capek dengan tetesan keringat yang membasahi wajah dan lehernya."Ra, lu capek ya? "
"Nggak kok. Gue nggak papa"
"Nggak usah bohong. Gue bisa lihat kebenarannya dari wajah lu"
"Kebenaran apa yang bisa lu lihat dari wajah gue? "
"Kebenaran bahwa lu capek. Itu udah kelihatan Ra, wajah lu penuh keringat, rambut lu juga lepek"
"Oh" Ara melahkah lebih dulu dari Rama. Namun langkahnya terhenti karena ada yang menarik tangannya.
"Apa? " tanya Ara yang mengetahui siapa pelaku yang menarik tangannya. Iya lekat menatap si pelaku. Ya, itu Rama.
"Ra, maafin gue karena gue lu jadi capek"
"Nggak usah minta maaf kali Ram. Lagi pula gue nggak papa kok"ucap Ara. Rama melepaskan tangan Ara dan mengubahnya menjadi genggaman yang erat.
"Ra,gue suka sama lu"
"Iya gue tahu, kan kemarin lu udah bilang ke gue"ucap Ara sembari melepaskan genggaman tangan Rama.
"Ya gue cuma pingin ngulang lagi aja. Siapa tahu lebih romantis"
"Sama aja kali"
"Sama apanya? "
"Sama sama nggak romantis "
"Perasaan yang kemarin lebih romantis"ucap Rama dalam hati sembari menatap Ara. Begitu juga Ara yang menatap Rama dengan senyum yang lebar.
********
Ara masuk ke kelasnya dengan wajah yang sangat cerah. Ia nampak seperti matahari di pagi yang cerah. Ia berlari kecil menuju mejanya. Cintia yang melihat kedatangan Ara dengan wajah secerah itu membuatnya bingung. Apalagi wajah Ara sedikit basah dan rambutnya juga lepek oleh keringat.
"Temen gue udah gila ya?. Kok, gue baru sadar? "tanya Ara dalam hati yang tak percaya bahwa ia berteman sama cewek model kek gitu.
"Pagi Cintia sahabatku"
"Lu kenapa? Udah gila ya? "
"Lu baru sadar gue gila"ucap Ara sembari meletakan tasnya dikursi. Kemudian duduk di kursi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haruskah Patah hati?
RomanceAra dan Rama. Mereka adalah teman satu Kelas dimana Ara membenci sikap Rama terhadapnya.Namun dibalik sikapnya rama menyukai Ara.Ara juga menyukai Rama karena kejailannya.Namun mereka belum menyadari perasaan mereka.Tanpa mereka sadari munculah pe...