SLEEPY PEACHY

108 4 0
                                    

"Ya ya ya? Ya tae?? Plisss???" pemuda itu masih saja gelendotan di lengan kanan sang kekasih. Tidak segan ia mengeluarkan jurus maut ber-aegyeo ria dengan mata doenya yang membulat lucu.

Kim Taehyung mana tahan. Apalagi Jeon Jungkook kekasihnya itu jarang sekali mau bertingkah lucu. Biasanya saja sok keren bertingkah seperti seme. Jatunya malah makin menggemaskan.

"Buat apa dulu? Kasih tau alasannya baru dipinjemin."

Untung Taehyung masih kuat menahan iman.

Pasalnya, pacar manisnya itu sudah dari kemarin merengek minta dipinjami hard disk miliknya. Tapi ketika ditanyai alasan malah ha he ha he gelagapan bingung sendiri.

Tentu Taehyung penasaran atas dasar apa tiba tiba Jungkook seperti itu. Soalnya di dalam hard disk tersebut banyak tugas yang harus di kumpulkan.

Kalau rusak sedikit saja mati lah ia. Sia sia uasahanya selama ini.

"Aku janji akan menjaganya dengan baik!" itu jawaban Jungkook.

Taehyung mendengus kesal. "Aku hanya ingin tau alasan kau pinjam hard disk ku, Jeon."

Ok. Kalau Taehyung sudah memanggil nama depannya begitu artinya ia benar benar kesal. Jungkook mulai gentar sedikit.

"Eum.." tidak habis akal, Jungkook memutar otaknya mencari alasan. "T-tugas! Ada tugas membuat short movie. Kan falshdisk ku tidak akan muat. Jadi aku butuh hard disk Tae."

Ucapan Jungkook begitu lancar seakan ia sudah terbiasa berbohong begitu. Mau bagaimana lagi? Demi hard disk Taehyung! Walaupun dalam hati ia merutuki dirinya sendiri karnya terlalu cerdas mencari alasan.

"Oke." Sejujurnya Taehyung tau kalau ucapan Jungkook hanya alibi. Hafal betul sudah dengan Jungkook yang sangat tidak pandai berbohong. Tapi ia pura pura saja. Bayaran karena Jungkook sudah bertingkah menggemaskan kali ini.

Diam diam Jungkook memperhatikan gerakan Taehyung yang mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya dengan pandangan berbinar. Kedua tanggannya telah menengadah seperti pengemis. Siap menampung benda dambaannya itu.

"Ingat, jangan sampai rusak."

Jungkook menganggus cepat. Kemudian melayangkan kecupan ringan di pipi Taehyung. Membuat sang empu kelabakan salah tingkah.



---

Tuk.  tuk.  tuk.

Itu suara kepala Jungkook yang terantuk antuk. Dahinya beberapa kali terbentur ringan pada meja kayu di hadapannya.

Sejurus setelah dahi mulusnya berhadapan dengan meja, Jungkook langsung menggelengkan kepala kuat kuat. Berusaha sekuat tenaga untuk tidak kembali mengantuk. Sesekali melototo selebar lebarnya berusaha agar membuka mata.

Namun gagal.

Selama setengah hari, di setiap pelajaran hal itu terulang dan menjadi pemandangan menyenangkan bagi sang kekasih. Taehyung yang gemas melihat wajah bayi pacarnya tidak meninggalkan kesempatan untuk sesekali mengabadikan momen 'Jungkook Terantuk Meja. mp4'

"sayang, jangan tidur. Ayo bangun nanti kau di marahi ssaem lagi baru tau rasa." Ucap Taehyung lembut sambil menepuk nepuk pelan pipi gembilnya. Ia masih baik. Tidak mau manisnya malu karena harus di hukum di depan kelas.

Taehyung mengamati wajah Jungkook yang sedang berusaha mati matian untuk membuka matanya. Lucu sekali. Mereka duduk berdampingan, jadi Taehyung dapat menikmati pemandangan indah ini sampai puas semaunya.

PLAK!!

Suara tamparan itu menggema seantero kelas.

Panik. Taehyung kaget bukan main. Ia mencengkram pergelangan tangan Jungkook yang tadi digunakannya untuk menampar. Dengan sigap juga segera mencekram tangan satunya yang sudah bersiap untuk kembali menampar.

Terjadi lagi.

Seluruh isi kelas tampak terkejut. Seluruh pandangan tertuju kearah mereka berdua.

Hal itu tidak luput dari perhatian sang guru. Ssaem memijat pelipisnya pening. "Taehyung, bawa Jungkook ke ruang kesehatan. Pastikan dia istirahat dengan baik."

Titah sang guru segera dituruti oleh Taehyung. Ia menggendong sang kekasih yang sudah memejamkan mata sempurna di punggungnya. Mengucap permisi sejenak kemudian melenggang keluar kelas.

Decakan iri mulai riuh ketika Taehyung sepenuhnya meninggalkan kelas. Sang guru ikut pusing karena menjadi bulan bulanan protes dari murid lain. Bukannya mau pilih kasih, tapi tidak ada pilihan lain mengingat keadaan Jungkook.



---

Di ruang kesehatan, Taehyung merebahkan tubuh Jungkook diatas ranjang berbalut sprei putih itu.

"Eum.. Tae?" Jungkook bergumam dalam tidurnya.Tangannya menggapai udara. Mencari cari sang kekasih.

Taehyung segera menggenggam kedua tangan Jungkook dang mengusapnya pelan. Sesekali menghujaninya dengan kecupan ringan. "Aku disini. Tidurlah."

"Hiks, Tae. Maaf aku sungguh tidak sadar."

Taehyung hanya mengangguk menanggapi. Jungkooknya ini lucu sekali. Ia yang kesakitan karna menampar dirinya sendiri tapi ia juga yang menangis sambil minta maaf.

Kemudian sudah tidak terdengar lagi racauan Jungkook yang terus mencarinya dan digantikan oleh dengkuran halus. Menandakan Jungkook mulai terlelap.

Taehyung memperhatikan pipi kanan sang kekasih yang menunjukkan ruam kemerahan. Pemuda berkulit tan tersebut meringis sendiri seperti ikut merasakan bekas tamparannya disana.

Ya. Tadi Jungkook menampar dirinya sendiri.

Kebiasaan buruk yang Jungkook lalukan kalau terlalu mengantuk, terlalu lelah. Menyakiti dirinya sendiri tanpa sadar.

Dulu Jungkook pernah melakukan hal yang lebih parah saat ia kurang tidur ketika malamnya mengerjakan tugas kelompok sampai larut. Hampir melompat dari balkon apartemen temannya kelompoknya. Untung Taehyung ada disana juga untuk siaga. Ternyata benar ketakutannya hampir terjadi.

"Lagipula apa yang dilakukannya semalam sampai kurang tidur?" Taehyung bermonolog sambil mengusapi pipi berisi Jungkook yang memerah.

Sambil menyentuh kulit Jungkook yang lembut, Taehyung bahkan hampir tertidur juga.

"—ahh janganhh."

Taehyung tersentak kaget. Kantuknya entah sudah hilang kemana. Sumpah demi apapun ia menanyakan alasan Jungkooknya kurang tidur semalam. Dan apa yang Jungkook lakukan dengan hard disk kesayangannya..

--

TBC OR NAH?

EPHEMERAL  | vkookWhere stories live. Discover now