Aleisha/1

62 5 2
                                    

_*Aku berharap kamu bisa seperi dulu lagi Ei, yang mengangap ku sebagai teman bukan sebagai musuh*_

-Geral Anadra Mahesa-

Aleisha Minda Gaia, wanita yang sangat keras kepala, pemberontak, siapapun yang berani mengusik hidupnya siap-siap saja jadi bahan bullyan bersama genk nya yang sangat terkenal kejam itu. Seperti saat ini, mereka sudah berkumpul di gudang sekolah yang berada tepat di belakang taman yang jarang siswa-siswi datangi.

"Gimana ni Ei, mau kita apain nih bocah?" ucap salah satu dari mereka yang bernama Siska, orang yang sangat terkenal disebabkan ayahnya adalah donatur tetap sekolah ini, jadi sudah dipastikan semua guru tidak berani atau segan menghukum mereka.

"Gunting aja tuhh bajunya. Ouhh yahh sekalian tuhh sama tudung yang nempel di kepalanya," sahut Eimaju memberikan guntingnya kepada Siska membiarkan gadis itu melakukan apa yang ia inginkan, karena Ei tidak mau mengotori tangannya hanya untuk gadis sok suci di depannya itu.

"Tolong jangan kaa. Maafkan saya, saya mohon jangan gunting kerudung saya," ucap gadis malang itu sambil terisak.

"Sekarang lo baru minta ampun? Ck! Lo sadar apa yang lo lakuin sama gue tadi? Nih! baju gue basah gara-gara tumpahan air minum lo. Lo harus nerima konseskuensi dari apa yang sudah lo perbuat ke gue."

Ei tidak terima, baju nya sudah basah kuyup dibagian depan dan sangat lengket, tapi tersangka yang menumpahkan minuman ke bajunya itu malah pergi dengan entengnya membuat ia geram.

"Jadi gimana nih Ei lanjut gakk?" ucap Felisa yang sedang memegang tangan dari wanita itu.

"Jangan kaa, saya mohon, nanti saya pulang nya bagaimana? Rambut itu sebagian dari aurat, saya harus menjaganya,"ucapnya sambil memohon dan terus menarik hijab yang akan di guting oleh Siska.

"Alah so suci lo! udah buka aja kali, lagian lo cantik juga kalau gak pake tudung ini."

Siska terus berusaha menarik tudung yang menempel di kepala gadis tersebut. Ketika hampir aja tudung itu lepas dari kepalanya, tiba-tiba dari arah belakang muncul suara yang membuat mereka berhenti melakukan aksinya dengan kompak berbalik ke sumber suara.

"Astagfirullah! Sedang apa kalian?"

Ei kaget bukan main saat suara itu menggemah di telinganya. Dan saat ia menoleh untuk melihat siapa yang berani menugurnya dan teman-temannya, tiba-tiba saja hatinya memanas dengan deru napas kesal. Sial. ternyata orang itu adalah cowok yang amat ia benci.

Bismillahh..
Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Haloo😊 ini cerita baru aku, sebenarnya aku suka nulis dari dulu tapi baru akhir-akhir ini aku tertarik buat nulis cerira di watpad, maaf kalau misal nya alur ceritanya nya gk nyambung, atau kalian nya merasa cerita nya kurang menarik, please kasih saran yahh, aku harap ada beberapa yang baca dan ngasih saran buat cerita ku ini huhu:)
Sampai jumpa di prat selanjutanya✋

AleishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang