Aleisha/4

24 3 0
                                    

Kenyataannya semua orang yang pernah dekat akan pergi meninggalkannya seoarang diri.
                      -Aleisha Minda Gara-

"Lo itu pembawa sial di keluarga kita"
"Ternyata Ei itu anak Haram loh"
"Gak nyangka di balik sikap nya yang songong itu, ternyata dia anak yang gak di inginkan"
"Gue benci sama lo tau gak, gara-gara lo lahir bunda jadi gak sayang lagi sama gue"
"Wah ternyata di sekolah kita ada cewe pembawa sial, awas jangan deket-deket takut kena sial juga"
"Lo itu anak haram!"

AHHHH

Dengan napas tak beratutan Aleisha bangun dari mimpi buruk yang membuatnya tak bisa tidur dengan pulas beberapa tahun kebelakang ini. Entah mengapa setelah ia mendengar percakapan bunda dan laki-laki br*ng*ek itu dua tahun yang lalu semuanya menjadi berubah, hidup nya menjadi tak beraturan, bahkan waktu kelas 2 SMP ia pernah menjadi bahan bullyan satu sekolah karena berita itu beredar.

"Ahh, kenapa mimpi itu lagii sihh?" Geram nya sambil menarik rambutnya agar pusing di kepala nya berhenti, kepalanya seperti ingin pecah memikirkan kehidupannya yang tidak ada habisnya penuh dengan drama, yang ia sendiri tidak tahu siapa yang menjadi pemeran utama di balik drama ini.

"Kenapa Tuhan? Kenapa masalah terus berdatangan? Hiks.. apa salahku, sampe aku harus menanggung nya sendiri?" Tangisnya pecah begitu saja, ia sudah tidak sanggup dengan segala beban hidupnya itu.

Entah pemikiran dari mana, ia melirik gunting yang ada di nakas dan langsung mengambilnya, ada suatu dorongan dari tubuh nya untuk melakukan hal tersebut, tanpa berpikir panjang ia langsung menggores kan gunting itu di tangannya, tapi sebelum itu terjadi...

"Ei! Apa yang mau kamu lakukan!" Teriak lelaki tersebut yang datang dari arah pintu kamar dengan tampang menyeramkannya, dan langsung merampas gunting itu.

"Ei, udah aku bilang berulang kali apa yang kamu lakuin itu gak akan bisa ngubah apa-apa, malah akan merugikan diri kamu sendiri!" Kata laki-laki tersebut yang tampak begitu frustasi melihat sahabatnya harus melakukan hal gilanya. Ini bukan pertama kalinya gadis itu melakukan percobaan bunuh diri tapi ini sudah kesekian kali nya, dan pasti laki-laki itu yang mencoba menggalkan aksi gadis tersebut.

"Ral, gue cape. Gue udah gak mau hidup lagi, gue benci sama bunda yang mencoba lari dari masalah dan membuat gue harus terkurang dalam permainan nya. Gue anak haram Ral" Aleisya menjadi sosok yang berbeda saat ini, ia sangat-sangat kacau karena masalah keluarganya yang tak kunjung usai.

"Sutt.. Ei denger aku yahh, di dunia ini gak ada yang namanya anak haram, kamu bukan anak haram Ei. Kamu jangan selalu berpikir negativ mungkin aja bunda kamu belum siap untuk menyeritakan semua ini"

"Kamu juga harus tau Ei, Allah itu gak akan pernah ngasih cobaan di luar batas kemampuan umatnya, dan kamu juga harus inget setiap kesedihan yang kamu rasakan  disitu juga pasti ada sebuah titik kebahagian" ucapan Geral memang selalu mebuat hati Ei langsung luruh begitu saja.

Geral adalah sahabatnya sejak SD, mereka selalu satu sekolah sampe sekarang mereka mengijak kelas 11. Awal nya Geral itu sosok yang menyenangkan dan akrab dengan semua orang, tapi semenjak ia duduk di SMP ia menjadi sosok yang berubah, lebih pendiam tidak pernah lagi bersentuhan dengan wanita, mejaga jarak dengan lawan jenis dan sekarang pun Geral tidak pernah mengandeng tangan Aleisha lagi. Dan semenjak itu pun Ei memutus kontak sahabatan mereka, karena Ei merasa perubahan Geral membuat nya sedikit tidak nyaman. Tapi, entah mengapa Geral masih mengangapnya sebagai seorang sabahat, walau Ei sering membentaknya.

"Makasih Ral, lagi-lagi lo yang nge gagalin aksi nekat gue, kalau gak ada lo gue gak tau lagi harus gimana"ucapnya dengan nada rendah, tapi masih terdengar jelas di kuping Geral. Geral hanya menanggapi dengan senyum tipisnya.

AleishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang