L

704 112 5
                                    

  LUCY tengah berdiri di tengah badai salju yang pekat. Dirinya berteduh dibawah sebuah atap sebuah toko lawas yang telah tak terpakai, terlihat jelas dari tampak atapnya yang nyaris rapuh. Yah, setidaknya, Lucy tidak akan mati konyol dengan kedinginan— hal itu akan merusak citranya meski ia sudah mati sekalipun.

  Hampir saja ia hendak mengumpat karena tunangan Joanne tak kunjung keluar dari apartmentnya, namun sejurus kemudian, maniknya terpatri pada sosok jangkung dengan mantel tebalnya— warna rambutnya yang kecokelatan disertai sedikit caramel diujungnya membuat Lucy menyadari bahwa gadis itu tak lain adalah tunangan yang dimaksut Joanne.

  Lucy mengetahuinya melalui suara gadis itu tepat begitu lama sebelum semua ini terjadi, Lucy kerap dengar bahwa Joanne selalu dijemput olehnya untuk pulang dari bar— bahkan, Lucy pernah mengangkat panggilan dari gadis jangkung itu dari ponsel Joanne. Dan sekarang, Lucy mendengar suaranya lagi.

  Lucy terdiam sesaat, mengamati pergerakan gadis itu yang mulai memasuki mobil mini-cooper miliknya yang terparkir di halaman. Menunggu kepergiannya dari tempat ini, sebelum Lucy menemui Joanne lagi.

  Beberapa saat, momen yang ditunggu-tunggu Lucy pun tiba. Gadis itu telah melewatinya dengan mobil mahal itu seraya meninggalkan apartment. Lucy tersenyum, ah, sweet success.

  Lucy dengan segera menutupi seluruh rambutnya dengan mantelnya dan berlari memasuki area apartment Joanne.

  Ting tong!

  Joanne dengan segera membuka pintu apartmentnya, meminta Lucy untuk segera masuk. Takut-takut jika ada tetangga yang salah paham tentang hubungan mereka.

  "Sungguh, kenapa kau kemari?" Tanya Joanne ketika Lucy sudah duduk dengan tidak aturan diatas sofanya, Lucy mengedik angkuh; "aku ingin minta penjelasan atas kejadian dua bulan lalu."

  Alis Joanne bertaut ngeri, "kejadian apa?" Lucy menutup kedua matanya seraya menjawab, "kau meninggalkanku dalam keadaan mabuk, bersama orang yang tidak ku kenal."

  Sesaat kebingungan, Joanne kini tampak jauh lebih tenang; dia mulai ingat peristiwa yang dimaksut Lucy. Tepatnya, saat Lucy tengah mabuk berat setelah pekerjaannya hampir direnggut paksa, dan datang seorang gadis mungil yang mengatakan bahwa ia sudi menggantikannya untuk menjaga Lucy. Ya, Joanne tidak pernah lupa dengan kebaikan sosok itu.

  Joanne tersenyum, ia kemudian mengambil duduk berhadapan dengan Lucy yang menatapnya keji.  Joanne menarik gelas kaca kecil yang begitu antik dan mengisi gelas itu dengan air putih. Ia kemudian menyerahkan gelas itu pada Lucy, "minumlah, aku akan jelaskan semuanya."

  Lucy tersenyum, ia menyesap sedikit demi sedikit seraya menunggu penjelasan Joanne atas perbuatannya.

  "Malam itu kau mabuk berat. Kau terus menerus bercerita tentang pekerjaanmu yang diujung tanduk, aku terus menemanimu sampai waktu shift ku habis, aku terpaksa pulang karena tunanganku nyaris pingsan kehabisan oksigen karena asmanya yang akut. Kemudian, datang seorang gadis yang kupikir baik.."

  "Ia berkata bahwa akan menggantikanku untuk menjagamu. Dan ya, aku tidak akan lupa akan semua kebaikannya karena telah menjaga temanku hingga ia baik-baik saja seperti sekarang." Cetus Joanne seraya tersenyum ketika ia mengingat-ingat kejadian kala itu, dengan memori dari gadis yang baik hati.

  Lucy tersenyum miris mendengarnya, hatinya bagaikan diiris. Ia tidak ingin mengatakan yang sesungguhnya, bahwa gadis itu telah menjadi kekasihnya sekarang. Lucy ingin mengulang kembali waktu, ia datang untuk meminta Joanne menjadi kekasihnya.

  Lucy sadar bahwa semuanya sudah terlambat, Joanne mau menikah dengan orang yang jauh lebih mapan dan dermawan darinya— dan ia telah memiliki kekasih bernama Julia. Jadi, apa ia akan mengingkari janjinya pada Julia? Apa ia akan melukai hati tunangan Joanne jika ia berhasil merebut Joanne darinya? Tentu saja, dengan merencanakan hal itu saja sudah membuat Lucy jatuh dalam perangkap maut.

  "Jadi, kalian sudah menyiapkan waktunya, Jo?" Tanya Lucy seraya menatap Joanne penuh harap, Joanne tersenyum begitu bahagia; "ya! Kami sudah membicarakan semuanya dari awal resepsi sampai akhirnya, kami juga berencana mengundangmu! Hussey bilang, ia akan senang bertemu denganmu nanti! Ah, aku yakin kalian akan cocok satu dengan yang lain!" Sahut Joanne semangat, tak luntur senyum bahagia dari wajahnya yang memikat hati Lucy.

  Lucy tersenyum pilu, "apa kau tidak mau memikirkannya untuk kedua kali? Maksutku, mungkin kau masih ingin bekerja di bar-"

  Joanne mengernyit, "apa maksutmu? Aku ingin berhenti bekerja disana, jadi kupilih untuk menikah. Hussey bekerja di coffee shop demi menambah biaya hidup untuk kami kelak. Hussey juga memintaku untuk secepatnya berhenti bekerja di dunia kotor seperti itu. Jadi aku tidak mungkin membuatnya kecewa saat ia sudah bekerja begitu keras untukku. Kami bahagia seperti ini." Ujar Joanne, Lucy hanya bisa membuang napasnya lelah.

  "Baiklah, baiklah, aku paham. Aku kemari untuk meminta penjelasan darimu, sekarang aku sudah mendapatkannya. Aku harus pulang. Selamat pagi, Joanne. Sampai jumpa lagi." Kata Lucy menyudahi, Joanne terhenyak; apa ada yang salah dengan kata-katanya?

  Belum sempat menapakkan kakinya keluar, Lucy terlebih dahulu ditahan oleh Joanne— memintanya untuk sedikit lebih lama tinggal.

  "Lucy, apa kata-kataku melukai perasaanmu? A-aku tidak mengerti, tolong jangan pergi tanpa alasan begini. Aku tidak bisa hidup dengan melukai temanku sendiri, ka-"

  Lucy menyumpal bibir penuh Joanne dengan satu ciuman agresif yang mampu membungkam Joanne dengan begitu banyak rasa sesal yang memenuhi pikirannya. Ia menyesal membuat Lucy terluka, terlebih melukai Hussey dengan ciumannya dan Lucy.

  "Sa.. yang..."

  Suara itu, Joanne familiar olehnya. Ia buru-buru melepas tautan bibirnya dengan bibir Lucy. Tunangannya, Hussey Shin, berdiri tegak dengan amarah yang menggebu tertera pada wajahnya. Tidak, ini bukan waktu yang tepat.

  "Joanne, aku mencintaimu. Maukah kau menjadi pacarku?"

  Bugh!

  "Hussey! Lucy!"

Oh, Julia 」

kesel nggak kelean yang baca?

JULIA. [ ✓ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang