Percakapan Bulan dan Bintang I

49 2 0
                                    

Kemanakah kamu ketika langitku berubah menjadi gelap gulita? Bintang protes pada bulan, sementara bulan hanya tersenyum tipis dengan sabitnya.

Bintang, panggilnya.

Aku tidak pernah kemana-mana, Bulan melanjutkan perkataannya dengan penuh keyakinan.

Terkadang, aku hilang ketika langit tempatku dan kamu berada berubah menjadi sangat gelap, tetapi aku tidak melakukannya karena aku hanya memikirkan diriku sendiri.

Lalu? Bintang memotong perkataannya.

Bulan berjalan mendekat, memberikan cahaya terang yang sudah lama tidak Bintang lihat; Cahaya yang membuatnya mengagumi sosok Bulan.

Bintang, katanya. Aku tidak bisa menerangi hari-harimu seperti sekarang ini ketika aku sendiri sedang berjuang untuk menghasilkan cahaya; Aku tidak bisa menguatkanmu ketika aku sedang lemah, dan kamu pun tidak bisa bersinar terang apabila terangku selalu menyelimuti kamu saat langit sedang berkabung.

Aku tidak mengerti mengapa langit memutuskan untuk meredamkan sinarnya, tutur Bintang.

Bukan salah langit untuk menjadi gelap, Bintang. Ketika kamu merasa tersesat di antara langit ini, ingatlah, bahwa Tuhan sedang memberimu kesempatan untuk belajar bagaimana caranya menghasilkan cahaya yang lebih terang.

---------

P.S.
Kamu tidak bisa mencintai seseorang ketika kamu masih terluka.

Patah hati bukanlah akhir zaman; ini adalah kesempatan yang Tuhan berikan padamu untuk menjadi pribadi yang lebih kuat dan baik. Berilah dirimu ruang untuk belajar menjadi terang tanpanya.

NebulaWhere stories live. Discover now