(6) Biarlah Kilau Didalam Dirimu

320 5 0
                                    

Bagian 1

Aku ingin hidup.


Hidupku hampir berakhir perlahan didalam hutan bersalju.


Sebagai bahan percobaan, dan sebagai satu dari anak-anak yang dikumpulkan untuk proyek Gereja. Mereka mengumpulkan anak-anak sepertiku yang tidak memiliki keluarga dan orang yang juga memiliki kemampuan untuk proyek mereka dengan tujuan membuat kita dapat memegang pedang-suci Excalibur buatan.


Setiap hari, hari demi hari, adalah sebuah hari-hari percobaan. Itu penuh dengan percobaan yang keji, tapi semenjak kita diberitahu kalau kita akan menjadi makhluk yang spesial yang pada suatu hari akan dipilih oleh Tuhan, rekan-rekanku dan Aku bahkan melakukannya tanpa adanya sedikitpun rasa takut.


Suatu hari, semuanya tiba-tiba berubah.


Mereka tiba-tiba datang untuk membuang kita.


Kita dikumpulkan di satu lokasi dan mereka memberi gas kepada kita–. Tanganku menjadi lumpuh, kakiku berhenti bergerak, dan tubuhku mengalami rasa yang amat menyakitkan seperti aku mengalami sistem syarafku ditebas.


Ada banyak cairan termasuk airmata dan darahku keluar dari tubuhku, dan hanya rasa sakit menguasai tubuhku.


Lalu kesadarankupun melemah–dan Aku akan mati.


Banyak dari rekan-rekanku mati sambil menderita didepanku.


Aku tidak tahu apa yang terjadi pada awalnya. Aku bahkan berpikir ini adalah sebuah percobaan.


Aku bahkan tidak membayangkan kalau peneliti yang mencoba melakukan sesuatu yang spesial pada kita dan mereka yang juga percaya pada Tuhan yang sama seperti kita akan membalikan taringnya kepada kita–.


Satu mati, lalu yang keduapun mati. Rekanku mati satu per satu. Aku akhirnya memahami situasi dimana aku berada sambil giliranku untuk mati datang.


Ah, Aku akan mati dibunuh.


Gilirankupun datang dan Aku dikumpulkan ditengah ruangan. Peneliti yang menggunakan pakaian pelindung memasukan gas pada kita terlihat badannya gemetaran.


Bahkan jika Aku mencoba untuk berhenti bernafas, itu ada batasnya. Aku mulai menghirup gas sedikit demi sedikit dan membuat gas tersebut masuk kedalam tubuh setiap aku melakukan pernafasan.


Tubuhku mengalami rasa sakit dan kram, dan matakupun mulai kabur.


Aku terjatuh berlutut dan mencoba menghilangkan rasa sakit yang mengalir didalam tubuhku dengan menggaruk setiap anggota tubuhku, tapi satu dari rekanku mendorong satu dari peneliti itu.


Setelah mereka membuka pintu dengan paksa, rekanku berteriak padaku yang dalam kondisi paling tidak kritis diantara kita semua.


“Pergi! Setidaknya kau bisa selamat!”


Aku–. Mendengar itu, saat itu juga AKu melarikan diri dari ruangan itu setelah berdiri.


Aku tidak ingin mati–.


Dengan hanya kata-kata itu didalam pikiranku, Aku berhasil melarikan diri dari para peneliti setelah Aku menemukan kesempatan untuk kabur.

High School DxD Vol.15Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang