CHAPTER 15

1K 114 1
                                    

Happy reading

.

.

.

.

.

.

.

.

Taeyong tersenyum menatap sang kekasih. Beberapa hari ini keduanya jarang sekali bertemu karena sibuk dengan urusan masing-masing. Dan hari ini, irene tiba-tiba mengajak bertemu. Tentu saja ia sangat senang. Taeyong akui dirinya sangat merindukan wanita cantik di sampingnya ini.

"Ada apa, hem?" Tanya taeyong. Ia menyelipkan anak rambut yg menjuntai ke belakang daun telinga sang kekasih. Perlakuan yang sangat manis bagi siapapun yang melihatnya.

Irene menatapnya serius.

"Eum, begini..."

"Tapi janji ya? Kau jangan tersinggung atau apapun itu!" Ingat irene membuat taeyong menautkan alisnya.

"Memang apa yang ingin kau katakan?" Tanyanya bingung.

"Janji dulu!" Irene menyodorkan kelingkingnya.

"Hem..baiklah!" Jawab taeyong.

"Kupikir kita harus memikirkan lagi rencana pernikahan kita-" Ucap irene tiba-tiba.

"Kenapa? Kau tidak ingin menikah denganku?" Tanya taeyong terlihat tak suka. Apa irene mengajak bertemu hanya ingin mengutarakan hal ini?
Mendadak rasa senangnya menguap begitu saja.

"Bukan! Aku hanya memikirkan yang terbaik untuk hubungan kita. Bukankah kita perlu merencanakannya dengan matang?" Ucapnya. Ia bergelayut manja di lengan taeyong berusaha membujuk lelaki itu.

"Tapi hubungan kita sudah lama terjalin. Apa masih harus memikirkannya lagi?" Taeyong masih belum bisa menerimanya. Ia hanya ingin meresmikan hubungannya dan irene ke jenjang yang lebih serius agar tak menimbulkan gunjang-ganjing semua orang.

"Chagiya, kau sudah janji padaku untuk tidak marah!" Ucap irene memasang tampang imutnya.

Taeyong menghembuskan napas kasarnya. Ia mulai menatap irene dengan serius.

"Sekarang, aku yang ingin bertanya padamu..."

"Apa kau sungguh mencintaiku?"

***


Sohyun menatap pemandangan atas langit yang di selimuti awan di balik kaca pesawat yang membawanya dan sehun kembali ke korea. Atensinya berpindah pada seorang pria yang fokus dengan buku tebalnya. Perlahan maniknya fokus pada bibir sehun, lelaki yang sedang membaca buku itu. Ia menggeleng kuat saat keinginan mengecup bibir itu kemarin siang kembali muncul di pikirannya.

"Jika kau mengantuk, tidur saja!" Sehun yang melihat gerak-gerik aneh sohyun mulai terganggu. Secara keduanya memang duduk berhadapan.

"Aniya... aku tidak ngantuk

"Dengar..." sehun menutup bacaannya menatap sohyun.

Trapped Love With HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang