CHAPTER 18

1K 122 21
                                    

Happy reading

.

.


.

Warning!!! Sedikit mengandung unsur dewasa.

.

.

Sohyun tiba di rumah lebih cepat. Ia hanya ingin menghindar dari sehun. Kebetulan dirinya berpapasan dengan sang mertua.

"Sohyun sudah pulang? Sini!" Serunya.

Sohyun mau tak mau menghampiri dahee.

"Coba lihat- bagaimana menurutmu?" Tanya sang mertua memperlihatkan beberapa aksesoris bayi.

Sohyun mengerutkan alisnya.

"Ini untuk siapa?" Tanya sohyun. Eyy- dirumah ini tidak ada anak kecil apalagi seorang bayi. Yang benar saja membuang uang hanya untuk hal begini. Pikirnya.

"Tentu saja untuk calon cucu ibu!" Jawabnya santai.

Sohyun membulatkan matanya.

"Cucu?" Ulangnya.
Bagaimana bisa mertuanya berpikir untuk memiliki cucu sementara sohyun hamil juga tidak. Jangankan hamil, dirinya bahkan sampai sekarang masih seorang gadis perawan ibunya.

"Tapi aku tidak hamil- " lanjut sohyun.

"Justru itu, ibu membeli semua ini agar kalian lebih semangat berusaha lagi. Ibu melihat teman-teman ibu lainnya selalu bercerita tentang cucunya yang menggemaskan. Ibu sangat iri pada mereka, ibu juga ingin punya cucu!" Jawabnya. Ia memasang tampang yang cukup menyedihkan hingga sohyun sedikit merasa iba.

Sohyun menatap peralatan bayi di depannya. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa dirinya mengabulkan keinginan mertuanya ini sementara hubungannya dan sehun saja masih tak jelas adanya.

"Sohyun-ah, ibu ingin memiliki cucu. Bisakah kalian mengabulkannya?" Dahee terlihat mengiba membuat sohyun tersenyum masam.

oOo

Sohyun mondar-mandir di dalam kamarnya. Sembari menggigit jarinya ia terus memikirkan bagaimana menyampaikan keinginan mertuanya pada sehun. Secara juga sehun pernah mengatakan belum menginginkan kehadiran seorang anak di hidupnya. Lagipula- bagaimana bisa mereka memiliki anak jika pernikahan ini saja di gelar secara tiba-tiba.

Jika hanya mertuanya saja yang bersikap begini ia masih bisa menghadapinya. Namun ibunya juga tiba-tiba menelpon hanya bercerita bagaimana dirinya yang selalu ditanyakan kapan memiliki seorang cucu.
Mendengar keinginan ibunya yang menggebu itu membuat sohyun menduga jika sang ibu pasti habis dihasut oleh para ibu-ibu di kompleksnya itu.

Sungguh. Ia pikir melarikan diri dari pertanyaan kapan menikah dengan hanya mengikat tali suci permikahan saja tidak cukup jika dalam pernikahan belum hadir seorang anak.

Brmmm......

Suara mobil sehun terdengar memasuki halaman rumah mewah itu.
Sohyun membuka sedikit tirai kamarnya. Di bawah sana, terlihat sehun keluar dari mobil berjalan santai.
Buru-buru sohyun berlari ke arah sofa lalu menyelimutkan diri sepenuhnya.
Jangan lupakan satu fakta lagi-jika dirinya masih tak ingin melihat wajah sehun. Sungguh- rasanya menyebalkan sekali jika di ingatkan dengan tampang tenang dan datar dari wajah sehun semalam.

Trapped Love With HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang