17. Wisuda

670 79 6
                                    

Hari ini adalah hari yang dinanti Sehun, Joy dan mahasiswa lainnya yang dinyatakan lulus karena mereka akan wisuda. Banyak sekali persiapannya yang membuat kepala Joy pusing, tapi selalu dibuat tenang oleh Sehun. Teman rasa pacar, karena Joy yang meminta berteman saja. Alasannya, dia gak mau membuang-buang waktu untuk pacaran yang bisa aja membuat mereka bosan meski beberapa bulan.

Orang tua Joy dan Chanyeol tentu saja datang. Sedangkan Sehun, hanya kakaknya yang datang karena orang tuanya tidak bisa pergi. Tapi, orang tuanya Sehun sudah tahu kabar tentang rencana melamar anak orang. Untuk itu, orang tuanya Sehun hanya akan datang waktu lamaran itu saja.

Senang sekali, akhirnya Joy mendapat gelar dan siap berkelana di dunia perkantoran. Itu harapannya sejak jauh-jauh hari. Sedangkan Sehun, dia tidak terlalu punya gambaran tentang pekerjaan. Tapi, ia sudah yakin esok hari akan jadi apa. Sayangnya, masih ia rahasiakan. Tiap ditanya, ia akan menjawab, "Mau jadi suami Joy Emeralda sehidup semati" dan setelahnya mendapat toyoran dari Chanyeol.

Selesai acara wisuda, Joy menghampiri teman-temannya terlebih dahulu lalu keluarganya. Ia memeluk hangat sang ibu dan ayah. "Abang enggak, nih?" Tanya sang ibu membuat Joy menatap malas kakaknya. Ia nyengir, lalu memeluk kakaknya sayang. "Sayang banget sama abang. Makasih ya mau dilompatin adeknya" Ujar Joy mengejek.

"Anjing" Desis Chanyeol.

Joy tertawa bangga. "Makanya, belajar yang benar. Biar nanti cepetan lulus, cepetan nikah" Kata Joy.

"Iya-iya yang mau nyalip gue" Balas Chanyeol.

"Apaan, sih"

"Sehun kemana, Joy?" Tanya sang ayah.

"Ke warteg, Pa" Jawab Joy asal.

Sang ibu mengibaskan kipasnya tepat di depan wajah Joy. "Calon suami gak boleh digituin" Ujarnya.

"Kalian kenapa, sih?"

"Bersyukur, Joy. Ada yang mau sama lo"

"Abang gak usah ikut-ikutan" Balas Joy.

"Wes, udahan berantemnya. Ini tempat umum, gak punya ring tinju" Ujar sang ayah bergurau.

"Papa..."

"Siang om, tante, Yeol" Sapa seseorang yang tak lain adalah Sehun. Ditemani kakaknya di belakangnya. Sehun menyapa dengan ramah dan sopan, tak lupa mencium tangan calon mertuanya. "Tangan gue sekalian, dong" Kata Chanyeol.

"Sembarangan" Ujar Sehun tak terima.

"Ini dia yang diomongin dari tadi, calon mantu kita, Pa" Ujar ibunya Joy. Kakaknya Sehun ikutan berjabat tangan dengan Chanyeol sekeluarga.

"Ini papanya Sehun?" Tanya ayahnya Chanyeol.

"Bukan, saya kakaknya Sehun. Saya Yoni" Jawabnya tenang.

"Oh, Yoni"

"Panggil kitanya mama-papa aja, Hun. Udah mau jadi anak kita juga, kan?"

"Diadopsi, Ma?" Tanya Chanyeol.

"Pantesan kamu gak lulus-lulus, Yeol" Celetuk sang ayah.

"Bercanda, Pa" Ujar Chanyeol.

"Eh, Sehun sama Joy mau ngobrol berduaan dulu, nih?" Tanya Alda semangat.

"Ah, enggak juga, Ma" Jawab Sehun alibi.

"Lancar banget bilang mama. Udah siap?" Celetuk Joy sambil menyenggol siku tangan Sehun. Mereka terkekeh pelan, diikuti dengan yang lain. "Mau ngobrol?" Tanya Joy. Sehun menganggu malu-malu Setelah itu, mereka pamit.

Di tempat yang sedikit jauh dari Keluarga Joy dan kakaknya Sehun, sepasang kekasih ini saling melempar senyum satu sama lain karena senang sekali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EneloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang