v. bantuan yang tak terduga

916 159 47
                                    

Siang itu selesai syuting iklan minuman berkarbonasi yang menjadi pertemuan tidak di sangka-sangka antara Satria dengan orang yang pernah mengiranya seorang supir. Malu sih tapi bagaimana lagi, itu kesalahannya. Ada rasa canggung, pasti. Selama syuting berlangsung, Jennie hanya mengikuti arahan sutradara yang menyuruhnya melakukan ini dan itu dengan orang tersebut, yang ternyata bernama Satria.

Semuanya berjalan lancar, sampai akhirnya sekarang setelah dia membersihkan make up dan membereskan alat-alatnya, dia harus pulang ke rumah, sendiri. Jennie membawa mobil mini cooper merahnya sendiri tanpa supir, tanpa asisten, karena dia rasa dia masih bisa melakukannya semua sendiri, mobil yang dia dapatkan dari papanya saat ulang tahunnya yang ke 20, tahun lalu. Mobil itu dalam keadaan masih bagus tidak pernah mogok, bahkan kemarin baru saja di servis untuk mengecek keadaan mesin mobil secara rutin tiap bulannya.

Entah Jennie mendapatkan kutukan dari siapa, selama ini dia tidak pernah merasa ada yang salah dengan mobilnya, kini mobil Jennie tiba-tiba tidak mau dinyalakan. Jennie mencoba menyalakan mesinnya beberapa kali sampai dia kesal sendiri. Tapi tetap saja nihil.

"Ck..kenapa sih, kan kemaren baru di servis kamu?" Jennie ngedumel sendiri mencoba berbicara dengan mobilnya, kini situasinya di parkiran itu hanya ada dia, mobilnya dan beberapa mobil lainnya tanpa pemilik, alias orangnya masih di dalam.

Jennie menggigit bibir bawahnya gelisah, cuaca pun sedang tidak mendukungnya kali ini. Baru saja dia syuting minuman karbonasi dengan tema summer dengan matahari yang sangat terik kini langit perlahan menggelap, Jakarta memang sedang mengalami cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini.

Jennie melihat ke sekelilingnya, tidak menemukan satupun harapan untuk dimintai bantuan. Akhirnya dia hanya masuk kembali ke dalam mobilnya dan terus mencoba menyalakan mesin mobilnya sendiri. Tanpa ada perubahan apapun, masih seperti tadi.

🍇


"Makasih Tria."

"Oke sama-sama, gua cabut dulu ya."

Beberapa kru yang membereskan alat-alat setelah syuting itu melambaikan tangan pada Satria yang semakin lama berjalan menjauh meninggalkan lokasi syuting.

Satria mengintip isi amplop yang baru saja ia terima sebagai bayaran syuting hari ini, "Waah lumayan juga bayaran iklan kayak gini, sering-sering aja bel, calling-calling gua." Ucapnya sambil bergumam sendiri. Senyumnya yang sumringah dan kakinya yang mantap melangkah ke area parkiran, matanya tertuju dengan seorang gadis yang terlihat sedang kesusahan menyalakan mobilnya.

Hati laki-laki mana yang tidak terenyuh saat melihat seorang gadis kesusahan, Satria pun masih punya hati untuk sekedar membantu. Apalagi kalau gadis itu cantik, siapa tau jodoh, kan?

Satria menghampiri gadis itu dan ternyata gadis itu adalah partner iklannya tadi, Jennie.

"Ngapain lu?" tanya Satria dengan tampang polosnya.

"Nggak lihat apa? Mobil gue gabisa nyala, tau." jawab Jennie ketus.

Yaiyalah ketus, daritadi dia sudah mencoba tapi tetap tidak bisa. Sekarang ada yang datang tapi nanyanya gitu, bukannya bantuin.

"Galak bener, mau dibantuin nggak?" tawar Satria pada Jennie.

Satria melihat wajah Jennie yang sudah berkeringat dan kesal.

"Nggak usah–"

"Bener ya? Yaudah gue pulang nih." Satria melangkahkan kakinya perlahan meninggalkan Jennie, niatnya untuk menggodanya, siapa tau Jennie berubah pikiran dan–

"Eh, tunggu."

Nah kan, Jennie benar-benar memanggilnya kembali.

Masih belum membalikkan badannya, Satria ingin mendengar apa yang akan Jennie katakan terlebih dahulu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Grape Your Heart | TAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang