chapter 1

81 6 2
                                    

"gue gak doyan cewek tepos kayk lo!"
~Arbie

"Lo siapa,berani masuk ruangan gue tanpa izin"
Velycia menengok kearah sumber suara yang terlontar dari seorang cowok yang baru saja memasuki ruangan."maaf,saya velycia,saya disuruh pak ferland mengantarkan berkas ini"ucap velycia sambil menyerahkan sebuah berkas pada cowok itu.
Arbie,cowok yang berdiri dihadapan Velycia,kini menatap tajam Velycia dan meliriknya dari atas sampai bawah.Velycia merasa risih dengan tatapan Arbie.saat ia ingin beranjak pergi,tangannya ditarik oleh Arbie sampai jarak tubuhnya dengan Arbie kini sangat dekat."ma..mau apa lo!"tanya Velycia,suaranya sedikit bergetar menahan takut."Gak usah tegang gitu donk"balas Arbie dengan senyum smirknya."Lepasin!kalo gak gue bakal triak!"ancam Velycia,bukannya melepaskan genggamannya,Arbie malah semakin kuat mencengkeram tangan Velicya."Apa lo bilang?triak?mau lo triak sampe suara li abis juga,gak bakal ada yang denger!",Velycia menelan salivanya,dan wajahnya semakin tegang,dia menyesal karna menuruti perintah papahnya dan bertemu dengan cowok gila dihadapannya ini."Gue kesini cuma mau nganterin berkas papah gue,dan gue sama sekali gak kenal lo!tugas gue udah selesai,jadi biarin gue pergi"ucap Velycia dengan sisa suaranya.Namun wajah Aebie semakin mendekat kearah Velycia,perasaan Velycia sudah campur aduk antara takut dan marah,ia tak bisa melakukan apa-apa selain menutup matanya karna ia terlalu takut melihat wajah cowok gila yang semakin mendekat kearahnya."Ngapain lo merem-merem?!ngarep buat gue cium?!"Arbie melepaskan cengkeramannya pada Velycia.Velycia benar-benar kesal sekarang,ia sudah muak menghadapi cowok gila yang ada dihadapannya ini."Gak usah ge-er!gue gak doyan cewek tepos kayak lo!"ketus Arbie."Dasar cowok gila!"maki Velycia,lalu melenggang pergi meninggalkan Arbie yang hanya menatapnya dengan tatapan datar.

***********

"Muka lo kenapa neng?udah kayak orang abis liat setan"celetuk Shella yang sudah duduk manis menunggu sahabatnya yang baru datang ini."Iya gue abis liat setan,bahkan yang gue liat lebih serem dari setan"jawab Vely lalu mendudukan pantatnya dikursi."Gila lo?"tanya shella heran,"sumpah!tadi pas gue nganterin berkas bokap kekantor temennya,gue ketemu sama makhluk gila tau gak?!"ucap Vely sambil mengedikan bahunya."Makhluk gila?maksud lo apa sih?cerita yang jelas deh!"pinta Shella.Akhirnya Vely menceritakan kejadian yang ia lalui saat dikantor teman papahnya dengan cowok yang ia cap cowok gila.
"Jadi lo ngira tuh cowok bakal grepe-grepe lo gitu?"tanya Shella antusias."Volume lo bisa dikecilin gak sihh?!"kesal Vely,karena mulut sahabatnya ini hampir saja menandingi toa."hehe...sorry"ucap Shella dengan cengiran andalannya"Abis aneh!tuh cowok kan belum kenal sama sekali sama lo,kok dia..."Shella menggantungkan kalimatnya karena ia melihat tatapan Vely sudah beruh menjadi tatapan horor."udahlah lupain!gue anggep itu kejadian gak pernah terjadi,dan gue anggep itu hanya mimpi buruk"lalu Vely meneguk jusnya,mungkin karna terlalu kesal,tanpa sadar ia meminum jusnya sampai habis seprti orang yang habis lari maraton.Shella hanya bisa geleng-geleng kepala melihatnya sahabatnya itu.

**********

Vely merebahkan tubuhnya dikasur king size nya,ia menatap labgit-langit kamrnya.kejadian tadi siang masih berputar-putar dikepalanya"sial!kenapa gue harus ketemu cowok gila itu sihh!"umpatnya sampai terdengar ke luar pintu,"Vely kamu ngomong sama siapa nak?!"tanya Cia mamah Vely sambil mengetuk pintu kamar Vely."Hah,nggak mahh tadi ada tikus"jawab Vely asal setelah membuka pintu kamarnya."Gimana?Berkas papahmu sudah kamu antar kekantor om Arga?"tanya Cia,"Udah kok mah"jawab vely."Yaudah kamu istirahat gihhh"ucap Cia sambil mengacak rambut putrinya,"Yaudah Vely istirahat dulu,bye mamah"balas Vely lalu memberi kecupan sekilas pada pipi Cia,lalu berbalik kekamarnya.

********

Seorang cowok menatap kosong langit dirooftop apartemennya.Ia adalah Arbie argarabie cowok berparas tampan yang duduk dibangku kelas XII.Apartemen yang ia tempati sekarang adalah Apartemen milik keluarga Arga.
Felix salah satu teman Arbie yang sudah tau seluk beluknya,sudah sangat hafal jika Arbie tidak ada dikamarnya ia pasti akan mencarinya kerooftop seperti sekarang.
"woy bie!demen banget sih lo sendirian disini"Felix menepuk bahu Arbie yang sedang duduk termenung."Gue dikeluarin dari sekolah"kata Arbie santai.
"Gue tau itu,berita lo dikeluarin dari sekolah udah tersebar,makanya gue samperin lo"jelas Felix.
"Gue udah males sama sekolah Lix!gue benci sama diri gue sendiri yang gaka bisa ngendaliin nafsu gue!"Arbie mengacak rambutnya prustasi.
"Terus kalo lo gak sekolah,lo bisa jamin kalo lo bisa berubah?dan apa bokap lo bakal ngizinin?"
Pertanyaan Felix membuat kepala Arbie semakin pusing."Itu masalahnya Lix!sekarang juga gue lagi nyari sekolah sebelum bokap gue tau kalo gue di DO"jelas Arbie.
"Kayaknya gue tau deh sekolah yang tepat buat lo!"balas Felix"Tapi kemungkinan besar lo harus lewat jalur belakang,secara lo kan kelas akhir"sambungnya.
"Dimana?"tanya Arbie"Gue gak masalah berapapun biaya yang harus gue keluarin,asalkan gue bisa sekolah lagi"sambungnya.
"Besok lo ikut gue aja dehh!Nanti gue anter kesana,ya semoga aja disana lo dapet hidayah"kata Felix sambil menepuk bahu Arbie.
"Hidayah apa maksud lo?"
"ya kali aja disana lo dapet cewek yang bisa ngubah jiwa sexs lo"jelas Felix.
"yaudah!besok lo kabarin gue ajah".
*********
Sinar matahari masuk melalui sela-sela jendela Apatremen Arbie.Arbie mengerjapkan matanya,lalu melihat jam weker yang ada diatas nakasnya.

**********
Arbie dan Felix kini berada diruang kepala sekolah SMA Semesta.
"Jadi kapan saya bisa mulai sekolah pak?"tanya Arbie to the point setelah bercakap panjang lebar dengan Pak Ridwan(kepala sekolah SMA semesta).
"Besok kamu sudah bisa sekolah disini"jawab Pak Ridwan.
Lalu Arbie dan Felix berpamitan dengan Pak Ridwan lalu pergi meninggalkan ruangan kepapa sekolah.
Disepanjang koridor yang dilewati oleh Arbie dan Felix,banyak pasang mata kaum hawa yang memperhatikan mereka dua,lebih tepatnya memperhatikan Arbie.Bahkan ada saja yang menggodanya dengan sorakan-sorakan seperti menanyakan nama dan nomor telpon.Namun Arbie hanya menganggap itu angin lalu,ia terus berjalan tanpa beban.Sedangkan Felix yang berjalan disampingnya sudah biasa akan hal itu.

"Sumpah cowok tadi itu ganteng bangett!"ucap salah satu siswi dengan antusias.Vely dan Shella yang tadinya hanya berdua dikantin,merasa risih dan brisik dengan keadaan kantin yang mulai ramai,terutama triakan-triakan para siswa yang katanya melihat seseorang yang level ketampanannya tingkat dewa.Arbie lah yang dimaksud oleh mereka,bagaimana tidak,ia memiliki rambut pirang dan dua pasang mata hijau dan alis tebal dengan perawakan yang tinggi namun pas dengan postur tubuhnya,serta kulit putih.Wajar bukan,jika banyak kaum hawa yang tergoda olehnya.
"Eh Vel,emang ada anak baru ya?"tanya Shella pada Vely yang sedang mengaduk jus jeruknya.
"Mana gue tau"jawab Vely singkat.
"Lo mah gitu,kalo ditanya jawabnya gatau terus"kesal Shella lalu mengerucutkan bibirnya.
"Emang gue gak tau shella!kan dari tadi gue disini sama lo!nemenin lo bolos!"jelas Vely geram.
"Hehe...iya yaa,ya kali ajah gitu lo tau"balas Shella dengan cengirannya.
"Kalo lo keppo mending lo tanya sama mereka"ucap Vely sambil menunjuk sekumpulan siswa yang mungkin sedang bergosip.
"Nggak deh gak minat,mending gue makan"kata Shella lalu melahap baksonya,sedangkan Vely hanya memutar bola matanya malas.

***********
"Arbie!dari mana saja kamu?!"langkah Arbie terhenti saat mendengar pertanyaan Arga papahnya.
"Apartemen"balas Arbie singkat.
"papah dengar kamu dikeluarkan dari sekolah hah?"tanya Arga dengan suara yang sedikit membentak.
"Jadi,papah udah tau?"tanya Arbie santai.
"Kasus apa lagi yang kamu lakukan hah?!"emosi Arga mulai terpancing karna kelakuan putranya itu.
"papah gak perlu tau!yang penting sekarang Arbie udah dapet sekolah baru jadi,papah tenang ajah"jelas Arbie.
"Jangan bilang kalau kamu pakai uang perusahaan hah?"tanya Arga dengan penuh penekanan.
"papah lupa kalo Arbie juga kerja dikantor papah?"tanya Arbie santai"jadi uang perusahaan itu milik Arbie juga donk"sambungnya lalu melenggang pergi meninggalkan Arga yang masih berdiri menatapnya penuh amarah.
"Arbie! Mau kemana kamu?!"Bentak Arga karna geram menghadapi putra semata wayangnya itu.
"Mau mandi,gerah"jawab Arbie tanpa menoleh sedikit pun pada Arga.

************

Vely menghabiskan makan malam lengkap dengan papah dan mamahnya malam ini.Sebenarnya ia sudah jarang melakukan ini,apa lagi karna ferland papahmya yang slalu sibuk dengan kerjaannya,namun Vely slalu mencoba untuk mengerti hal itu."Vely,bagaimana dengan sekolahmu?"tanya Ferland memecah keheningan.
"Baik kok pah"
"sebentar lagi umurmu tepat 17 tahun dan kamu tau apa artinya?"tanya Ferland.
"Iya pah Vely tau dan slalu inget kalo umur Vely tepat 17 tahun,Vely harus belajar mengelola perusahaan di kantor papah"jawab Vely.
"kamu siap kan?"
Vely mengangguk"Iya,Vely bakal siapin".Beginilah hidup seorang Velycia Ferland,gadis SMA yang sudah dituntut untuk mengelola perusahaan papahnya diumur 17 tahun nanti.Velycia masih duduk dibangku kelas X,masih terlalu muda bukan,jika harus mengurus perusahaan.Vely tidak tahu apakah nanti ia bisa menikmati masa SMA yang seharusnya ia nikmati.

***********

"Nama gue Arbie Argarabie,gue pindahan dari SMA hight school"ucap Arbie lalu langsung menuju bangku yang ditunjukkan oleh Pak Ferdy wali kelasnya.
"Kenalin nama gue Gerald"kata seorang cowok yang duduk disamping Arbie sambil mengulurkan tangannya,"Arbie"balas Arbie singkat sambil membalas uluran tangan Gerald.
Arbie dan Gerald berjalan menyusuri koridor,Gerald diminta oleh Pak Ferdy untuk mengantarkan Arbie keperpustakaan untuk mengambil buku paket.Seperti kemarin saat Arbie keluar dari ruang kepala sekolah,banyak para siswi yang menatap Arbie dengan tatapan kagum.Gerald yang sadar akan hal itu pun mulai risih"Bie,liat tuh!belum ajah sehari lo sekolah disini udah banyak ajah fans lo"ucap Gerald.
"Mereka liatin lo kali!"kata Arbie datar.
"Ngejek bett dah lo!jelas-jelas mereka liatin elo"Arbie tak membalas perkataan Gerald,ia tetap menatap lurus jalan dan melewatinya tanpa beban.

Mata Vely tak sengaja menangkap sosok cowok baginya lebih mengerikan dari pada hantu,namun ia langsung fikiran-fikiran negatif yang ada diotaknya."jangan-jangan dia cowok gila yang gue temuin dikantor Om Arga"gumamya namun sedikit terdengar oleh Shella yang berdiri berjalan disampingnya."Hah lo ngomong apa?"tanya Shella."Ahk..nggak,gak papa"jawab Vely gelagapan.

Bad liarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang