Chapter 2

58 3 2
                                    

"....... Gue terima tawaran lo,karna tadi siang lo udah nolongin gue!gak lebih!"
~Velycia

Arbie berangkat kesekolah menggunakan motor kesanyangannya,ia sengaja berangkat lebih awal karna tak ingin adu mulut dengan papahnya.Suasana sekolah masih sangat sepu,bagimana tidak,jarum jam masih menunjukkan pukul 06.00 sedangkan bel masuk pukul 08.00 jadi wajar saja jika sekolah masih sepi.Jika dulu disekolahnya yang lama ia akan memilih keruangan rahasianya tepatnya tempat ia bolos dan meluapkan nafsunya dengan cewek-cewek yang ia bawa kesitu,itulah kebiasaan terburuk Arbie.dan ada saja cewek yang mau diajak oleh Arbie,ya memang Arbie belum pernah macam-macam selain mencium dan memegang bagian-bagian sensitif cewek yang ia bawa.
Dan sekarang disinilah Arbie berada,diperpustakaan yang masih sepi tak berpenghuni.Ia menenggelamkan kepalanya lalu tertidur pulas.Sampai akhirnya ada siswa yang membangunkannnya barulah ia menuju kelasnya.
Shella menatap Vely dengan tatapan khawatir,karena tak biasanya Vely lemas dan pucat seperti sekarang."Vel lo kenapa?"tanya Shella.
"Nggak papa gue cuma ngantuk"jawab Vely lemas.
"Tapi muka lo pucat Velycia"
"Gue gak papa shell,beneran"jawab Vely meyakinkan,lalu kembali menenggelamkan kepalanya diatas meja.
Bel istirahat berbunyi dan Vely memutuskan untuk pergi ke toioet terlebih dahulu.Ia menyuruh Shella untuk duluan kekantin.
Setelah keluar dari toilet,Vely benar-benar lemas dan kepalanya benar-benar pusing.Vely sudah tidak bisa menopang tubuhnya,kini tubuhnya tak seimbang,pandanganya mulai kabur dan...tubuh Vely ambruk ke lantai.
Arbie yang baru saja keluar dari toilet pria,terkejut melihat seorang cewek yang tergeletak didepan toilet wanita.ia menghampiri cewek itu."Gue tolongin gak ya nih cewek?"gumamnya,"kalo gue biarin ajah kasian".Lalu ia menggendong tubuh cewek itu dan membawanya ke UKS.
Sesampainya diUKS ia mervahkan tubuh cewek itu keranjang.lalu ia menatap lekat wajah cewek itu."Cantik"gumamnya tanpa sadar.
"tapi kok gue kayak pernah liat dia ya"gumam Arbie."dia kan cewek yang ketemu gue dikantor waktu itu"tebaknya."Gak tepos-tepos amat"kalau saja dia masih disekolahnya yang dulu,ia akan memanfaatkan kesempatan ini,tapi tidak untuk sekarang,ia masih anak baru disini.
Arbie berinisiatif untuk membelikan makan makan cewek itu kekantin.
Vely menherjapkan matanya yang terasa psing,mencoba mendudukan badanya.
"Kok gue bisa ada disini sih"gumamnya.
"Udah sadar lo?"tanya Arbie yang baru saja masuk.
Vely memegangi kepalanya yang masih terasa pusing."Nih makan!"Arbie menyerahkan sebungkus roti pada Vely.
Vely menatap Arbie dengan tatapan bingung,dan saat kesadarannya sudah benar-benar terkumpul,ia baru sadar bahwa cowok disampinya ini adalah cowok gila yang ia temui dikantor papahnya."lo..gak ngapa-ngapain gue kan"tanya Vely gugup.
"Kenapa?lo mau?"tanya Arbie dengan senyum smirk nya,"ck gausah macem-macem deh lo"ucap Vely menahan ketakutannya.
"Udah cepet lo makan,ngarep banget sih lo"
"Apa lo bilang ngarep?jijik gue dengernya"ketus Vely.
"Yaudah jadi lo mau makan gak rotinya"tanya Arbie.Lalu Vely memakan roti yang diberikan oleh Arbie.
"Velycia....lo kenapa hahh?"teriak Shella dari ambang pintu UKS.
Vely dan Arbie hanya bisa menutup telinganya,karena triakan Shella yang hampir menandingi toa."Gak usah pake triak gitu kali shell"ucap Vely pada Shella yang suda berdiri disamping Arbie.
"Ya abisnya lo ke toilet gak balik-balik taunya masuk UKS"cerocos Shella,tanpa memedulikan seseorang yang ada disampingnya.
"Urus tuh temen lo"ucap Arbie pada Shella lalu melenggang pergi meninggalkan UKS.
"Tadi siapa Vel?"tanya Shella penasaran.
"Gak tau,cowok aneh"jawab Vely sambil mengedikan bahunya.
          Vely berjalan menyusuri koridor sekolah yang sudah mulai sepi.
Vely memilih menunggu sopirnya di halte karna ia takut gerbang sekolah akan ditutup sebelum sopirnya datang.
"Nunggu angkot?"Vely terlonjak kaget saat tiba-tiba sudah ada seseorang bermotor merah dengan helm full face didepannya.
"siapa sih lo ngagetin ajah!"kesal Vely.
"oh iya gue lupa kita belum sempet kenalan"ucap seseorang diatas motor itu sambil mebuka helm full facenya"Nama gue Arbie"sambungnya sambil mengulurkan tangan.
Vely reflex mundur satu langkah saat melihat muka Arbie.
"ng..ngapain lo disini?"tanya Vely was-was,tanpa membalas uluran tangan Arbie.
"kenapa sih lo kalo liat gue kaya orang lagi ketemu setan"protes Arbie"emang muka gue seserem apa sihh?"sambungnya.
Vely diam tak menjawab,ia berharap sopirnya akan datang sekarang juga.
"hey...liat gue sini,gak sopan tau nyuekin kakak kelas tuh"goda Arbie.
"lo mau apa?"tanya Vely
"lo..gak bawa mobil kan?pulang bareng gue?"tawar Arbie.
"gue lagi nunggu sopir"jawab Vely.
"yakin sopir lo bakal dateng?"tanya Arbie.
"yakin lah!lagian lo siapa sih tiba-tiba ngajak pulang bareng"kesal Vely.
"Nama gue Arbie,gue kakak kelas lo,masih kurang jelas?"tanya Arbie"oh iya kalo lo lupa,gue orang yang tadi siang nolongin lo waktu lo terkapar didepan toilet"jelas Arbie panjang lebar.
Vely hanya diam menatap Arbie dengan tatapan menyelidik.
"oke..gini ajah anggep lo balas kebaikan gue yang tadi dengan lo pulang bareng gue"tawar Arbie"gimana?"
"gue kan udah bilang,gue lagi nunggu sopir"ucapVely dengan penuh penekanan.
"ya tinggal telpon ajah sopir lo,kalo lo pulang bareng temen"ucap Arbie santai"lagian sopir lo juga gak dateng-dateng tuh"sambungnya.
"lo maksa banget sihh"ucap Vely geram.
"harusnya lo bersyukur diajak pulang bareng sama cogan kayak gue"kata Arbie membanggakan diri.
"Ck..bacot lo!"ketus Vely"ok gue trima tawaran lo!dan inget!gue trima tawaran lo karna tadi siang li udah nolongin gue!gak lebih!"ucap Vely kesal.
"nah gitu donk"kata Arbie lalu memakai hel full facenya.
Selama perjalan tak ada percakapan apapun yang keluar dari mulut Vely maupun Arbie.
Sampai dipekarangan rumah Vely Arbie menghentikan motornya tepat didepan gerbang rumah vely.
"Besok mau gue jemput gak?"tanya Arbie.
"Gak usah!"ketus Vely"udah sana pulang!"sambungnya.
"jangan galak-galak,nanti suka lho"goda Arbie.Mendengar itu Vely hanya mengedikan bahunya bagaimana ia bisa menyukai cowok yang pernah membuat dirinya ketakutan setengah mati.

**********
"what?lo pulang bareng dia?" suara cempreng milik Shella membuat Vely hampir melempar hp-nya."suara lo kecilin dikit kek pengang nih kuping gue,untung nih hp gak jadi gue lempar"protes Vely."hehe..sorry,lagian lo kok bisa dianter pulang sama Arbie,bukannya dia anak baru ya?"
"ya gue juga awalnya gak mau kali,dianya ajah yang maksa gue"balas Vely.
"Vel,jangan-jangan dia suka sama lo?"
"ih..amit-amit!jijik gue ditaksir sama cowok gila itu"
"jangan gituu nanti suka ajah tau rasa"
Vely begidik ngeri membayangkan jika suatu saat ia menyukai cowok itu."udah ahk!lo mah nakut-nakutin ajah!"
"bukan nakut-nakutin,tapi udah banyak lho fak_"belum sempat Shella melanjutkan kata-katanya Vely sudah mematikan sambungan telponnya lebih dulu.
Kok gue jadi takut gini yaa batin Vely,lalu merebahkan tubuhnya dikasur.

Bad liarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang