"....gue gak akan pernah suka sama Arbie"
~Velycia
Vely berangkat menggunakan mobilnya tanpa sopir,ia tak mau kejadian kemarin terulang lagi,entahlah Vely sangat jengkel dengan perilaku Arbie saat memaksanya pulang bareng,dan yang lebih menjengkelkan bagi Vely adalah kejadian-kejadian yang ia lalui dengan Arbie selalu terputar dalam fikirannya,ia berharap hari ini tak seburuk hari kemarin.
Vely memasuki kelasnya,keadaan kelas belum terlalu ramai,karna bel masuk adalah pukul 08.00 jadi wajar saja kalau para siswa\i lebih memilih datang jam 07.30,sedangkan sekarang masih pukul 07.00 jadi masih ada waktu satu jam untuk menunggu bel,Vely menggunakan waktu ini untuk mengerjakan PR fisikanya,karna kesal tadi malam ia sampai lupa kalau harus mengerjakan PR.
"woy!"Vely terlonjak kaget saat ada yang mengagetinya,ya siapa lagi kalo bukan sahabatnya"paan sih lo!"kesal Vely.
"Ish..gitu ajah marah"
"gue lagi ngerjain PR elahh"balas Vely geram.
"oh...ngerjain PR,bilang dongg"ucap Shella lalu mengeluarkan buku dari tasnya"nih salin PR gue ajah"sambungnya sambil menaruh buku yang diambilnya dari tas pada Vely.
"Nah..gitu dong,ini batu temen"ucap Vely dengan cengiran khasnya.
"giliran baik ajah dianggep temen"umpat Shella.
"Aish..gerbangnya udah ditutup lagi"umpat Arbie.
Dia telat karna harus menyelesaikan tugas kantornya pagi tadi."ck!gue gatau jalan pintasnya lagi"
Arbie menyusuri sepanjang jalan sekolah,tujuannya untuk mencari gerbang belakang atau pintu apapun yang bisa membawanya masuk kesekolah,wajar saja kalau Arbie kesusahan mencari jalan belakang,karna SMA Semesta ini sangat luas dan Arbie pun baru tiga gari disini.
Seletelah ia muter-muter mencari jalan pintas,akhirnya pun ia menemukan pintu yang betukuran sedang tidak terlalu besar seperti ukuran gerbang,lalu ia membuka pintu itu,karna pintunya tidak dikunci ataupun digembog maka Arbie lebih mudah untuk membukanya.
Saat ia sedang berjalan ia menemukan sebuah pintu tua,karna penasaran Arbie pun menghampirinya.ia membuka pintu itu dan masuk kedalamnya,ruangan dalam pintu itu lumayan besar dan sepertinya itu bekas gudang,ada meja dan kursi yang sudah usang didalamnya,dan sofa berukuran sedang yang masih bisa digunakan hanua saja terlihat kotor karna debu.
Arbie menaruh tasnya diatas sebuah kursi,lalu ia mengambil sapu yang ada diruangan itu,dan coba membersihkannya.
Arbie menyulap ruangan itu menjadi ruangan yang bisa ditempati,dan mungkin ini adalah awal untuk menunnjukkan siapa dirinya sebenarnya.
Vely dan Shella sudah berada dikantin dengan makanan didepannya.
"Vel,kemaren gimana critanya?"tanya Shella.
"bukannya udah gue critain lewat telpon ya?"
"jelasin lagi,lewat telpon tu kurang jelas"pinta Shella.
"udah dehh lagian juga ga penting buat lo"
"mm...Vel Ka Arbie ganteng lho"ucap Shella.
"terus?"balas Vely singkat.
"ya,lo gak tertarik gitu?"tanya Shella"apa jangan-jangan lo..."
"jangan-jangan apa?"tanya Vely dengan tatapan tajam,"udah gausah bahas dia"sambungnya.
"ya kali ajah lo suk..."
"Denger ya Shella sahabat gue yang imoetzz,gue..gak akan pernah suka sama Arbie!"ucap Vely dengan penuh penekanan.
"Nelen ludah sendiri,tau rasa lo!"cibir Shella.
"Bodo!"
Arbie berjalan memasuki kelasnya dengan santai,walaupun ia tidak masuk saat pelajaran pertama dan kedua,ia sibuk dengang ruangan yang ia temukan dibelakang sekolah.
"Hai bie,dari mana aja lo?"tanya Gerald yang baru saja memasuki kelas"tidur diperpus lagi?"tebaknya.
"rald kantin yuk"ajak Arbie tanpa menjawab pertanyaan Gerald.
"lah si pertanyaan gue belum dijawab malah ngajak kekantin"balas Gerald.
"Udah yuk lah kantin gue laper nih"
"iye..iye ayo!"ucap Gerald lalu bangkit dari duduknya.
Arbie dan Gerald duduk dibangku tepat dibelakang Vely dan Shella duduk."lo mau apa biar gue yang pesenin"tawar Gerald.
"samain ajah kayak punya lo"jawab Arbie santai.
Arbie menengok kebelakang tepat pada Vely,mata keduanya bertemu,tak lama mereka saling tatap karna Vely cepat-cepat memutuskan kontak matanya.***********
"kenapa bro?" sahut Felix diluar sana.
"clab yuk lah"Ajak Arbie.
"ngapain?males gue"balas Felix.
"Ayolah..kita udah jarang kesana,kangen gue.."ucap Arbie.
"oke...tapi gue cuma temenin lo doank,kalo lo disana minum gue kagak ikutan"ucap Arbie.
"ok...lo gausah bawa mobil,nanti gue jemput kerumah lo"lalu Arbie memutuskan sambungan telponnya.
Arbie dan Felix memasuki tempat yang tak asing begi mereka,baru kali ini lagi Arbie menginjakkan kakinya disini,ya mereka berada diclab sekarang.
"lo kesini cuma numpang duduk doang?"tanya Felix.
"emang kenapa?"
"gaada masalah kan lo ama bokap?"tanya Felix.
"Gue lagi gak ngurusin bokap"jawab Arbie.
"kenapa?kaya ada sesuatu yang lo umpetin dari gue"selidik Felix.
"gak ada elahhh..lo dari tadi nanya mulu kek waratawan"ucap Arbie.
"ya kali,kan biasanya lo kalo kesini lagi banyak masalah"
"oh ya lix,lo punya pacar kan?"tanya Arbie,yang dibalas anggukkan oleh Felix.
"cewek gue satu sekolah ama lo"ucap Felix.
"yang bener lo?"tanya Arbie tak percaya"kok lo gak pernah bilang"sambungnya.
"Lah...ngapain gue harus bilang ke lo"tanya Felix heran.
"ya gak sih"balas Arbie"siapa nama cewek lo?"sambungnya.
"keppo amat dah lo,mau diapain cewek gue kalo lo udah tau?"tanya Felix curiga.
"Lo curigaan amat sih,kagak bakal gue gebet dahh"balas Arbie.
"namanya Shella"
"Shella anak kelas x?"tanya Arbie.
"iya dia baru masuk tahun ini"jawab Felix.
"pas banget!gue minta nomor telpon cewek lo donk"
"Buat apaan,awas ajah lo macem-macem sama cewek gue"ancam Felix.
"kagak elahh...gue cuma mau jadiin cewek lo perantara"ucap Arbie santai.
"maksud lo?"Felix mengerutkan keningnya.
"lo tau gak sahabatnya Shella?"tanya Arbie.
"dia pernah cerita sih tentang sahabatnya,tapi...gue lupa namanya"jelas Felix.
"gue minta nomor pacar lo yaa"bujuk Arbie.
"iyee...nanti gue kirim ke lo"balas Felix"tapi inget jangan macem-macem!"ancam Felix sekali lagi.***********
Arbie melangkah memasuki rumahnya yang sepi dan ya rumah itu slalu sepi bagaimana tidak,isi rumah itu hanya ada Arbie dan papahnya dan sopir dengan asisten rumah tangga yang ada dirumah itu.Mamah Arbie,mungkin teman-temannya yang tidak tahu akan menyangka bahwa mamah Arbie sudaheninggal,memang Arbie pun tak pernah bertemu dengan mamahnya karna itu iya menganggapnya tak ada,dan jika ada yang bertanya dimana mamahnya ia akan menjawab bahwa mamahnya sudah meninggal.
"Dari mana kamu?"suara khas bangun tidur yang tak keras namun menekan menghentikan langkah Arbie.
"Arbie"ya siapa lagi kalau bukan Arga papahnya.
"Dari rumah temen"jawab Arbie asal.
"Malam-malam begini kamu baru pulang,anak macam apa kamu?"tanya Arga.
"Papah gak usah urusin hidup Arbie,yang terpenting buat papah kan perusahaan papah,jadi gak penting buat papah tau keadaan Arbie"jawab Arbie lalu melenggang pergi meninggalkan Arga yang masih berdiri ditempatnya.
"Dasar anak tidak tau diri!"Tukas Arga yang menghasilkan reaksi apa-apa untuk Arbie.**************
"Vely...bangun nak..."suara khas cia membubarkan mimpi-mimpi yang sedang digapai Vely pagi ini.
"Velyciaa...bangunnn nanti telat"ucap cia sambil mengguncangkan tubuh Vely.
"Duhh...mama tu ganggu ajah..pangerannya ilang kan jadinya"racau Vely masih menutup matanya.
"Pangeran-pangeran bangun gak!kalo gak mama siram pake air panas biar kayak anak tiri tau rasa kamu"cerocos Cia.
Vely langsung mendudukan badanya"Astaga mama...aku ini masih anak mama kan..sad dehh aku drngernya"ucap Vely.
"udah cepet mandi!nanti telat tau rasa kamu!"ucap Cia lalu meninggalkan kamar Vely.
"itu yang tadi emak gue?kok galak ya?"tanya Vely pada dirinya,lalu beranjak dari tempat tidur dan menuju kamar mandi."pagii mah...pah..."teriak Vely dengan suara khasnya dan menampilkan cengirannya.
"cepet duduk sarapan"ucap Cia yang sudah duduk manis didepan meja makan.
"Ih mama...lagi kenapa sih,marah-marah mulu dari tadi"ucap Vely.
"Velycia anakku yang cantik sarapan dulu sini nak"ucap Cia dengan manja.
"Nah gitu donk kan anggun diliatnya ya gak pah?"goda Vely.
"sudah cepat makan nanti kamu telat lho"ucap Ferland pada Vely.
Vely menghabiskan sarapannya lalu pamit untuk sekolah.**************
"Nanti pulang aku jemput ya"ucap Felix.
"Eh gak usah aku bisa pulang sendiri kok"tolak Shella.
Ya hari ini Shella diantar ke sekolah oleh Felix.
"Gak papa nanti aku tunggu disini lagi,lagian hari ini aku gak ada ekskul ko"ucap Felix.
"wuih...anjayy lo pagi-pagi udah pacaran ajah ye..."ucap Arbie yang baru saja datang dengan motor merahnya.
"anjir...lo ngageti ajah tau gak?"ucap Felix.
"cewek lo?"tanya Arbie sambil melirik Shella.
"Iya dia cewek gue"balas Arbie.
"kamu kenal dia lix?"tanya Shella.
"iya dia temenku dari SMP"jawab Felix,dan dibalas anggukkan oleh Shella.
"yaudah aku duluan ya lix,kak"pamit Shella pada Felix dan Arbie.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad liar
RomanceArbie argarabie Kata orang gue itu sempurna,namun bagi gue dan mungkin orang-orang yang udah tau seluk beluk gue,gue itu jauh dari kata sempurna.Gue hanya seorang cowok yang gak bisa ngontrol nafsu,dan meluapkannya pada seseorang yang bahkan dia gak...