Chapter 5

19 3 0
                                    


"Kenapa lo liatin gue ajah?suka lo?"
        ~Arbie

Hembusan angin malam dan cahaya bulan bintang dilangit,hanya itu teman Arbie malam ini.
Seprti biasa ia berada dirooftop Apartementnya.
Ia tak tau lagi,apa yang harus dipertahankan dalam hidupnya sekarang.Tak ada yang berarti,tak ada seseorang yang berarti untuk hidupnya.Fikiran-fikiran negatif terus menghantuinya,untuk apa dia bertahan hidup saat ini,toh tidak ada yang peduli lagi dengannya,tidak ada yang harus ia pertahankan.Bahkan ia hanya bisa mempermalukan orang-orang terdekatnya saja,benar-benar tidak berguna bukan.
Disela-sela fikiran negatifnya,ia teringat akan seseorang yang akhir-akhir ini membuatnya selalu ingin berada didekatnya,siapa lagi kalau bukan Velycia.
Apakah Velycia bisa ia jadikan alasan untuk bertahan hidup?namun karna apa?masih banyak pertanyaan lain yang tersimpan
dalam benak Arbie.
Memikirkan itu hanya membuat hidupnya semakin rumit,Arbie bangkit dari duduknya dan beranjak meninggalkan rooftop,ia memilih untuk tidur cepat malam ini.

*********

Suara kicauan burung dan cahaya yang masuk dari cela-cela jendela kamar Vely,membangunkan Vely dari tidur nyenyaknya.ia bergegas menuju kamar mandi setelah itu bersiap untuk berangkat ke sekolah.
    "Pagi mah..pahh"sapa Vely dengan senyum khasnya pada Cia dan Ferland.
Setelah menghabiskan sarapannya,Vely pun bersiap untuk berangkat dan berpamitan pada Cia dan Ferland.
"Non itu ada yang nungguin didepan"ucap Bi Lastri ART(Asisten Rumah Tangga)dirumah Vely.
Vely mengerutkan keningnya"Siapa bi?"tanya Vely heran.

"Gak tau non siapa namanya,tapi cowok cakep katanya mau jemput non Vely"Jelas Bi Lastri.

"Ya udah mah,pah Vely berangkat yaa"pamit Vely pada Cia dan Ferland.
"Hati-hati sayang!"teriak Cia.
"iya mahh"balas Vely.

     Benar saja sudah ada seorang cowok dengan motornya yang sudah menunggu didepan rumah Vely.Dan siapa sangka jika cowok itu adalah Arbie.

"Udah sarapannya?"tanya Arbie pada Vely yang masih mematung.
Tak ada jawaban dari Vely,Arbie pun menatap Vely dengan tatapan heran.
"kenapa lo liatin gue ajah?suka lo?"goda Arbie.

"ck!apaan sih lo!"kesal Vely"siapa yang nyuruh lo kesini sih"sambungnya.

"Gak ada,udah cepetan naik nanti telat"ucap Arbie.

"Siapa yang bilang gue mau berangkat sama lo hah?!"tanya Vely sekali lagi.

"Lo tuh bawel ya!tinggal naik ajah susah banget"ucap Arbie kesal.

"Lagian lo ngapain sih,jemput gue tanpa izin dulu"

"Velycia gue mau berangkat sekolah bareng lo....sekarang cepet naik nanti kita telat"ucap Arbie dengan lembut dan penuh sabar.
Vely hanya berdesis lalu menaiki motor Arbie.

    Tak ada percakapan apapun selama perjalanan.hanya terdengar deru mesin kendaraan dan suasana rame jalan.

Vely turu dari motor Arbie dengan rasa tidak nyaman,bagaimana tidak,saat ini sudah banyak pasang mata yang menatapnya dengan tatapan tak biasa terutama para kaum hawa.

"kenapa?"tanya Arbie.

"kenapa lo bilang?liat tuh fans gadungan lo liatin gue gak biasa tau gak!"cerocos Vely.

"Abain ajah elahh,gak usah jadiin masalah"ucap Arbie santai.

"gak usah jadiin masalah kata lo?lo bayangin ajah nih,nanti kalo mereka bully gue karna gue deket sama lo gimana,ogah gue nanti dikunci dikamer mandi lah,digudanglah ih merinding gue"ucap Vely panjang lebar kali tinggi.
Sedangkan Arbie hanya tersenyum melihat tingka Vely,baru kali ini ia melihat Vely sebawel itu dan lihatlah ia terlihat lebih lucu sekarang.

"Ck...lo malah senyum-senyum.pokoknya gue gak mau sampe jadi korban bullying kaya di film-film,di novel-novel cuma gara-gara cowok kaya lo"Cerocos Vely sekali lagi sambil begidik ngeri.

"Gak ada yang bakal bully lo selagi ada gue"ucap Arbie singkat jelas dan pasti"makannya lo jangan jauh-jauh dari gue"sambungnya sambil menaik turunkan alisnya.
Vely?ia sedang menahan rona merah pipinya yang dari tadi sudah memanas,bagaimana bisa orang seperti Arbie bisa membuatnya salah tingkah.

"udahlah gue mau ke kelas,bentar lagi bell"ucap Vely lalu buru-buru meninggalkan Arbie yang terkekeh melihat tingkah Vely.

********

"Ciee yang nelen ludah sendirii"goda Shella pada Vely yang hendak duduk dikursinya.

"Bacot lo!"umpat Vely kesal.

"kok sensi gitu yaa"goda Shella sekali lagi.

"ck!paan sih lo!"kesal Vely"Lo tau gak sih,tadi waktu gue jalan,sepanjang koridor para cewek sarap liatin gue kaga biasa"sambung Vely.

"Ya jelaslah...orang lo berangkat sekolah bareng cogan"Balas Shella santai.
Mendengar itu Vely hanya memutar bola matanya malas.

*********

   Hari ini setelah mengantarkan Vely,Arbie memutuskan untuk pulang kerumah papahnya.Sebenanya ia sangat malas jika harus berdebat lagi dengan Arga papahnya,tapi mau tak mau ia harus pulang karna Arga bilang akan ada rapat dikantor sore ini.

"Arbie!!"suara bariton Arga menghentikan langkah Arbie yang baru saja ingin menaiki tangg menuju kamarnya.
Arbie menoleh ke asal suara,tepatnya pada seseorang yang masih mengenakan pakaian rapihnya,siapa lagi jika bukan Arga papahnya.

"sini kamu!"ucap Arga tanpa nada halus sedikit pun.

Dengan langkah malas Arbie menghampiri Arga"Ada apa?"tanya Arbie dingin.

"Nanti sore kita diundang makan malam oleh keluarga Hermawan,dia ingin memperkenalkan putri sulungnya pada kamu"Jelas Arga.

"To the point ajah lah pah,apa tujuan makan malam itu?"

"Perusahan kita dan dan Perusahaan Hermawan akan bekerja sama dan kamu Arbie harus mau menikah dengan anak  Hermawan."jelas Arga,bukan sebuah tawaran yang keluar darie mulut Arga,lebih tepatnya sebuah penuntutan dan pemaksaan.

"Cuiih!!"
"jadi ini alasan papah suruh Arbie pulang?"tanya Arbie,emosinya sudah mulai memuncak.

"Tidak ada penolakn Arbie!Setelah kamu lulus,kamu harus langsung menikah dengan anak Hermawan,setelah itu kamu menggantikan papah dikantor"Tegas Arga.

"Sampe kapan pun Arbie gak akan pernah nerima perjodohan ini!"ucap Arbie dengan penuh penekanan.Lalu melenggang pergi dari hadapan Arga begitu saja.

"Arbie!mau kemana kamu!"Teriak Arga emosi.
Namun Arbie menghiraukan teriakan maut papahnya itu,ia mengurungkan niatnya untuk pergi kekamar dan keluar rumah itu dengan membanting keras-keras pintu rumahnya.

Bad liarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang